Jangan Lengah! Ini Daftar File Apk Penipuan Terbaru yang Masih Beredar

Vanessa Netanya . July 29, 2024


File Apk Penipuan
Foto: Antara


Teknologi.id - Modus penipuan masih marak terjadi di media sosial. Bukannya mereda, justru penipu semakin pandai mencari celah lain untuk mengelabuhi akun-akun yang menjadi mangsa mereka.

Sejak beberapa tahun lalu, memang mulai beredar modus penipuan berbentuk penyebaran link atau file .APK yang dikirim oleh nomor tidak dikenal. Biasanya, penipu menyebar link scam melalui modus undangan pernikahan, surat dari bank, hingga Tukar DANA yang menjanjikan nominal rupiah ketika pengguna pergi ke situs yang telah disediakan. Umumnya, pesan ini dikirimkan melalui WhatsApp atau SMS.

Kasus penipuan tersebut telah banyak diketahui oleh masyarakat. Banyak juga postingan dari sesama pengguna media sosial yang saling mengingatkan agar tetap berhati-hati dalam menghadapi pesan dari nomor yang tidak dikenal. Namun, tidak jarang ada yang masih terkecoh sehingga tetap menekan alamat situs atau mengunduh aplikasi sehingga penipu dapat mengambil data pengguna dengan mudah.

Rentang waktu untuk masuk ke lubang penipuan cukup cepat. Pengguna akan diarahkan pada link yang mengarah ke situs bodong yang dibuat sangat mirip dengan situs resmi perusahaan. Dalam situs tersebut, pengguna biasanya diminta untuk mengisi e-mail dan password, atau data diri lain, untuk bisa masuk ke halaman utama situs tersebut. Melalui pengisian tersebut, penipu dapat langsung membaca dan mengambil data diri pengguna yang baru saja ditipu. Kejahatan siber ini disebut dengan phising.

Foto: X/@adarwis, @damaringKW, @D_hermaone84


Selain itu, terdapat modus lain yang mengharuskan pengguna mengundung aplikasi tidak resmi yang tidak terdaftar dalam Google Play atau Play Store. Jangan sampai mengunduh aplikasi tersebut karena itu merupakan cara lain penipu untuk mencari akses masuk ke ponsel pengguna.

Dilansir dari CNN Indonesia, Teguh Aprianto sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia menyebutkan bahwa penipuan modus link atau file .APK tersebut membuat pelaku dapat mengakses SMS pemilik akun untuk mendapatkan One Time Password (OTP) yang menjadi kunci di berbagai aplikasi korban, termasuk mobile banking.

"Soal modus penipuan seperti ini, ketika korban lengah dan menginstall aplikasi tersebut, maka pelaku akan memiliki akses untuk membaca dan juga mengirimkan SMS. Dari sana bisa melebar kemana-mana," ucapnya di Twitter (kini X), pada 2022.

Baca juga: Hindari Trojan yang Menyamar Menjadi App dengan Cara Ini

Situs Badan Pemeriksa APK menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa situs yang beredar di internet. Situs-situs tidak resmi tersebut diyakini masih mencari korban lain yang tidak dapat mencegah modus penipuan dari link atau file .APK.

Badan Pemeriksa APK dibuat oleh seorang programmer bernama Ibnu Maksum. Situs ini dapat mendeteksi file APK mencurigakan yang berpotensi memuat malware.

Setiap orang dapat mengaksesnya dengan cara membuka situs Badan Pemeriksa APK atau https://apk.ibnux.com/ untuk melakukan pengecekan pada link atau file yang mencurigakan.

Berikut adalah daftar .APK terbaru yang dideteksi oleh Badan Pemeriksa APK:

  1. Undangan Pernikahan.jpg
  2. bri.festival.apk
  3. download3111.apk
  4. 4b0cbfbe-72e9-4ff5-b009-a1c86a0b51bc
  5. ffc8d72b0fe70b332fdc0db4031482a5.apk
  6. 1000293375
  7. com.huawei.hwid.apk
  8. DANA.TukarPoin.apk
  9. trojan.phising.apk
  10. undian.duta-brimo.apk

Namun, jangan khawatir atau panik jika terlanjur masuk ke dalam tipuan online tersebut. Terdapat beberapa cara yang dapat meminimalisir pengambilan data pribadi korban.

Baca juga: Cara Aman Pakai WiFi Publik Agar Tidak Kena Hack

Yang pertama, segera matikan jaringan internet, seperti data celular atau WiFi. Cara tersebut cukup efektif, mengingat penipu yang biasanya memanfaatkan jaringan internet untuk mengambil dan mengirim data dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Dengan mematikan akses internet, korban dapat memperlambat kerja penipu dalam melakukan hack terhadap perangkat yang dituju.

Yang kedua, segera hapus history browser pada perangkat. Data diri pribadi akan terekam pada aktivitas perangkat sehingga harus segera dihilangkan untuk mencegah hacker atau penipu membaca data korban.

Yang terakhir, bersihkan cache pada penyimpanan perangkat. Para hacker biasanya mengarahkan perangkat untuk langsung mengunduh aplikasi yang mereka buat. Untuk mencegah hal tersebut, hapus cache dan pastikan tidak ada file mencurigakan lagi dalam penyimpanan pengguna.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

(vn)

Share :