Foto: Kominfo
Teknologi.id - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mulai membangun Pusat Data Nasional (PDN) pertama di Indonesia yang terletak di Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pembangunan Pusat Data Nasional ini dimulai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate pada hari Rabu (9/11).
Pusat Data Nasional dibangun dengan 85% dana investasi dari pemerintah Prancis, sedangkan 15% dana merupakan APBN rupiah murni. Dana sejumlah 164,5 juta euro resmi digelontorkan untuk pembangunan Pusat Data Nasional pertama di Indonesia ini.
Nantinya, PDN akan memiliki prosesor 25.000 core, storage 400 PetaByte, dan memori sebesar 200 TeraByte. Selain itu, PDN juga akan didukung oleh kapasitas listrik sebesar 20 MegaWatt yang nantinya bisa dikembangkan hingga 80 MegaWatt. Diketahui, PDN akan didukung oleh sistem keamanan internal dan eksternal terbaik, serta dibangun sesuai standar internasional tier IV dan watercooling sistem sesuai standar tier IV global.
Baca juga: Bjorka Beraksi Lagi! Kali Ini Bocorkan 44 Juta Data MyPertamina
Pembangunan Pusat Data Nasional nantinya akan memakan jangka waktu 24 bulan sejak kontrak efektif. Johnny menyatakan bahwa manfaat Pusat Data Nasional akan dirasakan sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir, yaitu pada tahun 2024.
"Pembangunan pusat data nasional pertama ini dilaksanakan dalam 24 bulan sejak efektif kontrak terpenuhi. Dengan pembangunan ini kita harapkan ada efisiensi dan tata kelola pusat data yang lebih memadai di Indonesia," tutur Johhny.
Foto: CNBC
Setelah pembangunannya rampung, Pusat Data Nasional akan bertugas untuk konsolidasi data, interoperabilitas data pemerintah yang selama ini diakses melalui 2.700 server data yang tersebar di Indonesia dari 27.000 aplikasi berbeda. Pembangunan Pusat Data Nasional diharapkan dapat mewujudkan efisiensi dan tata kelola pusat data yang lebih memadai dan efisien di Indonesia, serta mewujudkan peningkatan layanan e-government.
Tak hanya di Bekasi, Pusat Data Nasional juga direncanakan akan dibangun di 3 tempat lain, yakni Kawasan Nongsa Digital Park (Batam, Kepulauan Riau), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan di Ibu Kota Nusantara di Balikpapan, Kalimantan Timur untuk mendukung pusat pemerintahan Indonesia yang baru. Pemilihan lokasi ini sudah sesuai dengan Standar Pusat Data SNI 8799:2019 maupun Standar Internasional Uptime Institute, ANSI/TIA 942. Tentunya, pemilihan lokasi mempertimbangkan aspek-aspek penting seperti bebas gangguan bencana alam dan ketersediaan akses jaringan fiber optik di sekitarnya.
Baca juga: Indonesia Mau Kembangkan Nuklir, BAPETEN: Ada Perusahaan Mau Dirikan PLTN