Video Kecelakaan Sean Gelael Terjual Rp.226 Juta

Muhammad Iqbal Mawardi . February 14, 2022

Foto: Motor1

Teknologi.id – Bambang Soesatyo selaku Ketua MPR dan juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) menyebut bahwa tidak kurang dari 24 jam setelah dirilis di OpenSea, 1 NFT video kecelakaan dirinya bersama Sean Gelael saat mengikuti eksebisi dalam Kejurnas Meikarta Sprint Rally 2021 di Sirkuit Meikarta laku dengan harga Rp. 226 juta. 

Harga yang dipatok adalah sebesar 5 ETH, dan terjual 5.0943 ETH atau sekitar USD 15.815,84, dan bila dirupiahkan sekitar Rp.226 juta. 

Belum diketahui dari negara mana orang yang membeli NFT Bamsoet tersebut. Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan memaparkan baru satu video yang dirilis, yakni dari dalam kendaraan. Dan masih banyak video dan foto yang akan dirilis sebagai aset digital NFT di OpenSea.

“Seluruh hasil penjualan akan disumbangkan untuk pembangunan Rumah Ibadah. Mengingat langkah saya terjun ke dunia NFT adalah untuk menguatkan ekonomi digital Indonesia, sekaligus mendorong generasi muda memanfaatkan perkembangan dunia digital untuk mendapatkan kemanfaatan ekonomi. Termasuk juga negara tidak boleh ketinggalan untuk menjadikan perkembembangan teknologi ekonomi digital tersebut untuk peningkatan penerimaan negara atau pajak,” ucapnya.

Baca juga:  OpenSea Luncurkan Sistem Baru untuk Hilangkan Bug

Wakil Ketua Umum dari Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan Kadin Indonesia ini menerangkan bahwa NFT adalah aset digital yang unik dan tersimpan di dalam blockchain yang mewakili objek dunia nyata. 

Setelah sukses di-mint, NFT akan terus tersimpan sehingga setiap perpindahan atau transaksi dari NFT akan tercatat dalam blockchain.

Menurutnya, keberadaan NFT bisa dijadikan sumber pendapatan baru bagi para pembuat konten. Generasi muda dengan tingkat kreativitas yang tinggi, pasti bisa menghasilkan sebuah karya hebat yang bisa dijual melalui NFT. 

“Terlebih dengan adanya kemajuan teknologi informasi tersebut, target pasar yang bisa di dapat tidak hanya dari dalam negeri saja. Melainkan bisa diakses oleh berbagai orang dari seluruh penjuru negara dunia,” terangnya. 

Bamsoet menuturkan bahwa Kementerian Perdagangan Indonesia mencatat, per Desember 2021 nasabah cryptocurrency dari berbagai jenis seperti Utility Token, Asset-Backed Token, Security Token, Decentralized Finance, hingga Non-Fungible Token (NFT), sudah mencapai 11 juta orang. Melesat jauh dibanding tahun 2020 yang berkisar dibawah 5 juta orang.

(MIM)

Share :