Merger Indosat dan Tri Berlaku 4 Januari 2022, ini Efeknya

Fabian Pratama Kusumah . December 28, 2021

Foto: Temu Media

Teknologi.id - Dua operator seluler di Indonesia, Indosat Ooredoo (PT Indosat Tbk) dan Tri (PT Hutchison 3 Indonesia/H3I), resmi melakukan penggabungan usaha alias merger beberapa waktu lalu.

Perusahaan gabungan akan kemudian dinamai PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk ("Indosat Ooredoo Hutchison").

Penggabungan Indosat Ooredoo dan H3I akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih kuat secara komersial.

Dilansir dari Kompas, merger Indosat dan Tri baru akan efektif mulai 04 Januari 2022. Tanggal tersebut mundur yang semula dijadwalkan efektif pada 01 Desember 2021.

Merger Indosat-Tri di antaranya akan menciptakan sinergi-sinergi operasional yang signifikan,yang memungkinkan investasi yang menguntungkan konsumen dan menghasilkan nilai bagi para pemegang saham Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha (Indosat).

Selain itu, merger juga akan membuat Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha (Indosat) berada pada posisi yang lebih baik untuk meluncurkan layanan 5G.

Baca juga: Sandiaga Uno Gugat Indosat Cs ke Pengadilan, ini Sebabnya

Ada pula keuntungan lain yang akan dirasakan oleh pelanggan Tri. Sebab, merger Indosat dan Tri membuat keterjangkauan jaringan Tri akan semakin luas.

Untuk ‘kerugiannya’ beberapa waktu lalu Kominfo meminta agar Indosat dan Tri mengembalikan frekuensi dengan alokasi total sebesar 10 MHz di spektrum 2.100 MHz (2,1 GHz) kepada pemerintah.

Indosat dan Tri pun diberikan kebebasan untuk menentukan frekuensi milik siapa di antara keduanya yang akan "dikorbankan".

Karena harus mengembalikan 10 MHz dari total tersebut, maka Indosat-Tri akan memanfaatkan frekuensi sebesar 135 MHz saja untuk menggelar layanannya.

(fpk)

Share :