Foto: Temu Media
Teknologi.id - Dua operator seluler di Indonesia, Indosat Ooredoo (PT Indosat Tbk) dan Tri
(PT Hutchison 3 Indonesia/H3I), resmi melakukan penggabungan usaha alias
merger beberapa waktu lalu.
Perusahaan gabungan akan kemudian
dinamai PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk ("Indosat Ooredoo
Hutchison").
Penggabungan Indosat Ooredoo dan
H3I akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan
perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih kuat secara
komersial.
Dilansir dari Kompas, merger
Indosat dan Tri baru akan efektif mulai 04
Januari 2022. Tanggal tersebut mundur yang semula dijadwalkan efektif pada
01 Desember 2021.
Merger Indosat-Tri di antaranya
akan menciptakan sinergi-sinergi
operasional yang signifikan,yang memungkinkan investasi yang menguntungkan
konsumen dan menghasilkan nilai bagi para pemegang saham Perusahaan Penerima
Penggabungan Usaha (Indosat).
Selain itu, merger juga akan membuat Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha (Indosat) berada pada posisi yang lebih baik untuk meluncurkan layanan 5G.
Baca juga: Sandiaga Uno Gugat Indosat Cs ke Pengadilan, ini Sebabnya
Ada pula keuntungan lain yang
akan dirasakan oleh pelanggan Tri. Sebab, merger Indosat dan Tri membuat keterjangkauan jaringan Tri akan
semakin luas.
Untuk ‘kerugiannya’ beberapa
waktu lalu Kominfo meminta agar Indosat dan Tri mengembalikan frekuensi dengan alokasi total sebesar 10 MHz di
spektrum 2.100 MHz (2,1 GHz) kepada pemerintah.
Indosat dan Tri pun diberikan
kebebasan untuk menentukan frekuensi milik siapa di antara keduanya yang akan
"dikorbankan".
Karena harus mengembalikan 10 MHz
dari total tersebut, maka Indosat-Tri akan memanfaatkan frekuensi sebesar 135
MHz saja untuk menggelar layanannya.
(fpk)