Foto: Polda Metro Jaya
Teknologi.id - Pimpinan kasus penipuan robot trading Fahrenheit, Hendry Susanto, telah ditangkap pihak kepolisian.
Sebelumnya, polisi juga telah
menciduk empat orang lainnya yakni,
D, ILJ, DBC dan MF yang berperan sebagai admin media sosial dan memasarkan
produk Robot Trading Fahrenheit.
Pihak kepolisian menyatakan
Fahrenheit adalah penipuan berkedok investasi robot trading. Para tersangka
menjanjikan investasi robot trading Fahrenheit adalah investasi yang aman dengan
nilai kerugian yang sedikit.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengatakan para
korban Fahrenheit dijanjikan keuntungan hingga 80 persen apabila menempatkan dana sebesar US$ 50.000.
Dari keuntungan yang diperoleh,
korban harus membayar 20 persen untuk
robot trading atau perusahaan tersebut.
"Para pelaku menjelaskan
kepada para member bahwa robot trading Fahrenheit memiliki slogan, yaitu D4 (Duduk Diam Dapat Duit) dengan
penjelasan bahwa profit bisa sampai 30% dalam sebulan, karena dalam setiap hari
ditargetkan profit sebesar 1%," katanya, dikutip dari Detik.
Baca juga: Sosok Ini Buronan Karena Bawa Kabur Uang Trading Rp.5 Triliun
Dengan slogan tersebut, kata
Auliansyah, membuat masyarakat tergiur dan percaya untuk berinvestasi di robot
trading Fahrenheit, atas iming-iming janji keuntungan yang sudah pasti.
Investasi bodong berkedok robot
trading ini diduga telah merugikan konsumen hingga Rp 5 triliun.
Dilansir dari Antara, salah satu
korban dugaan penipuan investasi bernama Murni Wyati mengatakan diperkirakan
ada 700 orang yang diduga menjadi
korban investasi robot trading Fahrenheit.
Murni menyampaikan investasi
bodong itu dikelola oleh PT FSP Akademi Pro secara online.
Puncaknya pada tanggal 7 Maret, layanan trading dibuka di
Fahrenheit. Namun minusnya luar biasa, bahkan sampai uang para investor
terkuras.
(fpk)