Apple Watch Kini Bisa Deteksi Hipertensi, Hadir Pertama di India

Irmanon Riandina . December 08, 2025


Foto: Gizmochina


Teknologi.id 
- Apple kembali membuat gebrakan dengan menghadirkan fitur pendeteksi hipertensi pasif di Apple Watch, dan India menjadi negara pertama yang resmi mendapatkannya. Peluncuran ini menandai fase baru dalam kemampuan smartwatch mendeteksi masalah kesehatan serius tanpa interaksi pengguna. Di negara dengan angka hipertensi yang terus meningkat dan kesadaran kesehatan yang masih rendah, kehadiran fitur ini bukan sekadar pembaruan software, tetapi langkah strategis yang berpotensi mengubah cara masyarakat melakukan pencegahan dini terhadap penyakit kardiovaskular.

Meningkatnya kasus penyakit kardiovaskular di berbagai negara, termasuk India, membuat Apple memilih untuk memperluas ketersediaan fitur deteksi hipertensi pasif ke lebih banyak perangkat. Setelah sebelumnya hanya hadir di Apple Watch Series 11 dan Watch Ultra 3, kemampuan ini kini turut diaktifkan pada Apple Watch Series 9 serta Watch Ultra 2. Perluasan dukungan perangkat ini membuka akses bagi jutaan pengguna tambahan terutama di India, di mana lebih dari 30% orang dewasa hidup dengan hipertensi dan sebagian besar bahkan tidak menyadari kondisinya. Langkah ini menegaskan komitmen Apple dalam menghadirkan teknologi kesehatan yang lebih  mudah dijangkau.

Baca juga: Resmi! Apple Ungkap Daftar 6 Aplikasi Peraih App Store Award Terbaik 2025

Hipertensi sering disebut sebagai penyakit yang diam-diam bisa membunuh karena gejalanya hampir tidak terasa hingga memicu komplikasi serius, seperti stroke, serangan jantung, atau kerusakan ginjal. Dengan tingkat kesadaran yang masih rendah, kemampuan Apple Watch untuk mengidentifikasi pola awal hipertensi tanpa interaksi aktif dari pengguna dapat menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit kronis.

Cara Kerja Apple Watch dalam Mendeteksi

Foto: Apple

Fitur ini tentunya memiliki keunggulan utama yang ditawarkan yaitu sifatnya yang sepenuhnya pasif. Pengguna tidak perlu mengaktifkan mode khusus, melakukan pengukuran manual, atau menggunakan perangkat tambahan. Apple memanfaatkan sensor PPG (photoplethysmography) bawaan untuk membaca detak jantung sekaligus menganalisis pola gelombang denyut nadi.
Sistem AI Apple mempelajari:

  • Pulse Transit Time (PTT) yaitu waktu tempuh gelombang tekanan darah dari jantung ke pergelangan tangan.
  • Morforlogi gelombang nadi yaitu bentuk gelombang yang mengindikasikan kekakuan arteri dan tingkat tekanan.

Data ini dikumpulkan selama sekitar 30 hari, terutama saat pengguna tidur atau beraktivitas ringan. Setelah dianalisis secara aman di cloud dengan enkripsi end-to-end, Apple Watch dapat mendeteksi pola yang mengarah pada risiko hipertensi. Jika ada indikasi pengguna akan menerima notifikasi yang berisi penjelasan tentang temuan, rekomendasi untuk memantau tekanan darah lebih lanjut, saran konsultasi dengan tenaga medis, serta tips gaya hidup yangg baik. Selain itu, yang penting untuk digarisbawahi, fitur ini bukan alat diagnostik. Apple Watch tidak menggantikan peran tensimeter atau dokter, tetapi menjadi pengingat kesehatan yang membantu deteksi dini.

Fitur ini dapat diakses diberbagai series Apple Watch diantaranya yaitu Apple watch series 9,11, Ultra 2, Ultra 3. Selain itu, fitur ini juga secara otomatis akan dinonaktifkan apabila pengguna berusia dibawah 22 tahun, sudah pernah terdiagnosis hipertensi serta pengguna hamil karena dapat memengaruhi akurasi akibat perubahan fisiologis.

Baca juga: Apple Music Replay 2025 Telah Hadir, Apa Saja Yang Baru?

Alasan Kenapa India menjadi Negara Pertama

India merupakan salah satu negara dengan beban hipertensi terbesar di dunia diperkirakan mencapai 200 juta penderita. Sayangnya, hanya sekitar 12% yang terdiagnosis, dan lebih sedikit lagi yang mendapatkan perawatan reguler. Selain itu, penetrasi Apple Watch yang semakin tinggi di kalangan perkotaan India serta tantangan pada infrastruktur kesehatan. Fitur deteksi dini ini dianggap sebagai solusi yang menjanjikan. Ekspansi Apple ke India juga sebagai strategi Apple untuk memperkuat posisinya di pasar berkembang melalui inovasi kesehatan yang berdampak langsung pada masyarakat.

Hingga saat ini, Indonesia belum menjadi salah satu daftar negara yang akan mendapatkan fitur ini. Namun, melihat negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia dan Vietnam akan mendapatkan fitur serupa, kemungkinan besar Indonesia juga akan mendapatkannya.
Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dan sensor yang bekerja tanpa mengganggu aktivitas pengguna, Apple tidak hanya menawarkan inovasi teknologi, tetapi juga kontribusi nyata pada pencegahan penyakit kardiovaskular yang menjadi ancaman global di berbagai negara.

Fitur ini memiliki potensi yang besar terlebih masih banyak masyarakat yang belum tahu banyak mengenai informasi kesehatan. Dengan alat ini pengguna dapat lebih aware karena ada peringatan dini yang diberikan. Walaupun ini bukan pengganti alat medis tetapi fitur ini dapat memberi notifikasi terhadap kesehatan mereka.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(ir/sa)

Share :