Web3 terkenal dengan sifat desentralisasi yang didukung oleh teknologi blockchain, sehingga dapat dioperasikan tanpa adanya campur tangan dari pihak ketiga, seperti perusahaan, institusi, maupun badan pemerintah. Seiring dengan berkembangnya Web3, muncullah terobosan baru yaitu DAO atau Decentralized Autonomous Organizations. DAO bisa digunakan dalam berbagai bidang misalnya keuangan terdesentralisasi, misi sosial dan politik. Apa itu DAO dan bagaimana cara pengaplikasiannya akan dibahas lebih lanjut di artikel ini.
Apa itu DAO?
DAO atau Decentralized Autonomous Organizations merupakan organisasi atau platform yang berkembang di internet dimana tata kelolanya dijalankan secara kolektif oleh anggotanya tanpa adanya hirarki dan dijalankan berdasarkan aturan tertentu yang disusun di blockchain. Pada komunitas Web3, khususnya para penggemar mata uang kripto, sistem DAO digunakan untuk proses pengambilan keputusan dengan pendekatan bottom-up.
Dilansir dari Cointelegraph, pengimplementasian sistem DAO dapat membuat ekosistem Web3 menjadi lebih demokratis. Salah satu keuntungan signifikan dari DAO adalah trustless, pengguna tidak perlu memberikan kepercayaan pada orang lain, melainkan hanya perlu percaya pada kode saja. Percaya bahwa kode lebih mudah dilakukan karena tersedia untuk umum dan dapat diuji secara ekstensif sebelum diluncurkan.
Kurangnya hierarki dan kontrol dari pihak tertentu membuka peluang baru bagi setiap pemangku kepentingan untuk mengajukan ide inovatif yang akan dipertimbangkan dan diperbaiki oleh seluruh pihak.
Baca Juga: Masa Depan Pengambilan Suara (Voting) Berbasis Blockchain, Apakah Memungkinkan?
Cara Kerja DAO
Dengan adanya DAO, dapat menjadi solusi bagi orang-orang dan institusi yang mungkin tinggal di wilayah geografis berbeda atau bahkan berbicara dalam bahasa yang berbeda, karena DAO dibuat dan dijalankan secara transparan dengan bantuan smart contract. Smart contract tersebut berisi aturan dan logika yang berbentuk kode open-source, yang tidak dapat diubah kecuali melalui proses pemungutan suara.
Ketika Smart contract diaktifkan, maka akan langsung berfungsi untuk mendefinisikan dan menjalankan aturan yang telah ditetapkan. DAO juga bisa digunakan untuk melakukan perbendaharaan secara otomatis. Pada beberapa platform, pengguna bisa menukar dana, yang kemudian dapat digunakan untuk investasi, donasi, penggalangan dana, pinjaman dana dan lain-lain.
Keuntungan dan kelemahan sistem DAO
Ada beberapa alasan mengapa suatu entitas ingin menerapkan struktur DAO. Beberapa manfaatnya seperti yang dikutip dari Investopedia antara lain:
- Desentralisasi, keputusan yang berdampak pada organisasi bisa dibuat oleh semua pihak dalam organisasi dan bukan hanya otoritas pusat saja.
- Partisipasi, setiap individu dalam organisasi mungkin merasa lebih terhubung dengan entitas tersebut karena mereka memiliki hak untuk bersuara dan memberikan suara secara langsung dalam segala hal.
- Terbuka, dijalankan pada teknologi blockchain dan dapat dilihat secara publik, sehingga menjadi lebih transparan.
Namun, DAO juga memiliki beberapa konsekuensi dan resiko tersendiri, diantaranya:
- Kecepatan, karena setiap individu diberikan kesempatan untuk berpendapat serta memilih, pastinya akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk menentukan sebuah keputusan, terutama jika terdapat perbedaan zona waktu dan prioritas di luar organisasi.
- Edukasi, dengan sistem DAO, entitas memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi lebih bagi seluruh pihak dalam organisasi tersebut, karena setiap individu memiliki latar belakang pendidikan, pemahaman, atau aksesibilitas terhadap sumber daya yang beragam. Edukasi ini sangat berguna untuk membantu dalam menyusun strategi dan berkomunikasi dalam satu persepsi.
- Keamanan, karena berbasis teknologi, sistem DAO dikhawatirkan bisa menimbulkan resiko penipuan, peretasan, serta pencurian pada wallet.
Mengapa DeFi membutuhkan sistem DAO?
Decentralized Finance (DeFi) seringkali berkaitan dengan sistem DAO. DAO dapat membantu komunitas DeFi untuk membuat dan berkoordinasi seputar keputusan proyek. Proyek dan protokol DeFi perlu diatur agar perkembangan serta keberlangsungannya bisa berjalan dengan baik dan lancar. Banyak hal yang bisa diputuskan secara demokratis bersama seluruh entitas suatu platform DeFi, misalnya memperbaiki bug protokol, mengubah parameter suku bunga, kolateral atau membelanjakan perbendaharaan untuk memberi insentif pada kumpulan likuiditas baru, dan masih banyak lainnya.
Pada beberapa proyek DeFi menerapkan sistem DAO untuk governance program, yaitu program yang melibatkan seluruh pihak untuk membuat atau mengajukan proposal, memberikan hak suara, menjalankan aturan dan mengembangkan proyek serta berkesempatan untuk mendapatkan distribusi insentif platform.
Masa depan blockchain tentunya harus berbasis komunitas karena ini merupakan satu-satunya cara untuk mewujudkan sistem desentralisasi yang sesungguhnya. DAO menjadi sistem pendukung yang sempurna bagi sebuah protokol atau platform untuk bekerja sama, mengekspresikan ide, pendapat, serta mewujudkan tujuan dengan seluruh pihak yang terlibat dalam platform tersebut.
Tentang NUSA
Nusa adalah layanan keuangan berbasis kripto dengan misi mengembangkan ekosistem Web3 yang mudah digunakan dan bermanfaat bagi pengguna. Nusa memiliki berbagai layanan keuangan seperti Lending Market, Swap, Liquidity Provision, Farming, Airdrop, Governance Program, dan NFT Marketplace. Nusa telah memiliki izin resmi dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. Akses seluruh layanan Nusa dengan mudah melalui website resmi di Nusa.