Teknologi.id - Perang teknologi antara Amerika
Serikat dan China berpotensi menjadi bumerang bagi Amerika dengan mempercepat
perkembangan industri chip komputer mandiri di China. Ini akan membuatnya
bersaing langsung dengan produsen Amerika.
Pemerintahan Presiden Joe Biden semakin keras menerapkan sanksi untuk menghentikan produsen chip Amerika menjual produk canggihnya ke China.
Tujuannya adalah mencegah militer
China mengembangkan senjata lebih canggih, tetapi nyatanya China hanya sedikit
menggunakan chip teknologi tinggi dalam teknologi militer yang mereka gunakan.
Huawei Menjadi Contoh
Pengalaman Huawei menunjukkan
bahwa meskipun Amerika berusaha merugikan perusahaan tersebut, China mampu
mengatasi tantangan tersebut dengan menciptakan produk yang lebih inovatif.
Upaya pembatasan Amerika terhadap
Huawei, seharusnya membuat China stuck pada teknologi chip setebal 14
nanometer, namun, nyatanya Huawei berhasil menciptakan terobosan dengan
menghadirkan chip setebal tujuh nanometer.
China bahkan melangkah lebih jauh
dengan memperkenalkan chip setebal lima nanometer, mendekatkan kesenjangan
dengan teknologi Barat.
Prinsip tentang kerja sama
internasional dalam produksi chip mungkin tidak berlaku lagi karena China telah
berhasil memanfaatkan pengetahuan ilmiah secara mandiri.
Keunggulan Pendidikan dan Sumber Daya Manusia
Keunggulan pendidikan China juga patut diperhatikan. Siswa China menunjukkan prestasi tertinggi dalam membaca, sains, dan matematika, sedangkan universitas dan sekolah teknik China mendominasi peringkat dunia.
China bahkan diperkirakan akan menghasilkan dua kali lipat lulusan STEM daripada Amerika pada tahun 2025.
Meskipun banyak yang memprediksi
kejatuhan ekonomi China, negara ini terus tumbuh dan bahkan mendongkrak
prediksi pertumbuhan GDP-nya menurut Dana Moneter Internasional (IMF). China
juga terus mengejar teknologi dengan cepat, memimpin dalam banyak bidang
inovatif.
Bumerang Buat Amerika
Tindakan Amerika dapat
menciptakan perusahaan teknologi tinggi baru di China yang bersaing langsung
dengan Barat. Perusahaan ini mungkin menghasilkan produk yang lebih terjangkau
dan mendominasi infrastruktur teknologi di negara-negara berkembang.
Salah satu contoh adalah banyaknya
mobil listrik China yang menguasai pasar di berbagai negara dan perdagangan
global juga semakin mengandalkan China. Dengan demikian, perang teknologi AS
terhadap China mungkin malah membuka pintu kesuksesan China di masa depan.