Foto : Dice.com
Teknologi.id - Artificial Intelligence ( AI ) atau
kecerdasan buatan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia
modern. Teknologi ini telah mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan
bahkan menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, di balik segala kemudahan dan
manfaatnya, terdapat potensi bahaya yang perlu diketahui, dan diwaspadai.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa bahaya penting terkait penggunaan AI yang perlu kita pahami, Banyak raksasa teknologi yang mulai menggunakan AI untuk menggantikan peran manusia. Misalnya saja Google yang baru-baru ini melakukan PHK ribuan karyawannya.
Profesi Pekerjaan yang Diprediksi Akan Segera Punah, Digantikan oleh AI
Business Insider mengumpulkan
daftar pekerjaan yang disebut paling berisiko, dan duluan digantikan oleh AI,
berikut ini adalah daftar yang wajib kalian ketahui.
1. Guru
Banyak guru yang khawatir
murid-murid mereka menggunakan ChatGPT untuk menyontek, dan membuat pekerjaan
rumah. Namun, menurut Pengcheng Shi, asisten dekan departemen ilmu komputer dan
informasi di Rochester Institute of Technology, guru harusnya lebih berpikir soal
pekerjaan mereka.
"ChatGPT dengan mudah
bisa mengajar di kelas," kata Shi pada New York Post. "Meski masih
banyak bug, dan tak akurat dalam ilmu pengetahuan, namun ChatGPT akan dengan
cepat meningkat," kata dia.
"AI bisa
mengidentifikasi tren di pasar, melihat hal-hal penting di investasi, dan
portofolio, sehingga tahu mana yang berperforma baik, dan buruk. AI juga bisa
mengkomunikasikan itu semua, lalu menggabungkan banyak data untuk memberikan
hasil analisis dan opini," kata Muro.
2. Customer Service
Saat ini ada beberapa
perusahaan yang mengandalkan chatbot atau robot untuk menjawab klien mereka.
ChatGPT, dan teknologi canggih lainnya akan melanjutkan tren ini.
Pada 2022, studi dari perusahaan riset Gartner memprediksi chatbot akan jadi saluran utama customer service di 25% perusahaan pada 2027 mendatang.
Foto : kashmirobserver.net
3. Akuntan
Akuntan selama ini dipandang
sebagai profesi yang stabil. Namun, orang-orang di dalamnya berisiko akan
digantikan oleh AI. Menurut Brett Caraway, associate professor di Institute of
Communication, Culture, Information and Technology di University of Toronto,
teknologi belum akan membuat semua orang nganggur, tetapi ada beberapa yang
berisiko.
Ia mengatakan pekerjaan-pekerjaan intelektual bisa jadi salah satu sasaran utama AI. "Bisa jadi pengacara, dan akuntan," kata dia.
Baca Juga : Google Akhiri Kontrak dan Depak Karyawan Lamanya Setelah 19 Tahun Bekerja
4. Pekerja Media (iklan,
kreator konten, penulis teknis, jurnalis)
Pekerja media menjadi salah
satu sektor yang diprediksi akan terdampak oleh AI. Sebab, AI bisa membaca,
menulis, dan memahami data berbasis teks dengan sangat baik.
"Menganalisa, dan mengintrepretasi
banyak bahasa data, dan informasi adalah kemampuan yang akan dikuasai penuh
oleh AI," kata Anu Madgavkar, partner di McKinsey Global Institute.
Beberapa industri media
sudah mulai bereksperimen dengan konten buatan AI. Misalnya saja CNET yang
menggunakan AI untuk menulis artikel. Meski demikian, media tersebut masih
harus mengoreksi beberapa artikel tersebut.
BuzzFeed juga menggunakan
teknologi berbasis AI untuk menghasilkan konten seperti kuis, dan pemandu
wisata.
5. Graphic Designer
Dalam laporan Harvard Business Review yang dipublikasikan pada Desember 2022, tiga progesor menyebut DALL-E yang merupakan tool AI pengelola gambar, bisa berdampak pada industri graphic design.
Dari Penjelasan diatas, sangatlah diperlukan regulasi yang baik untuk mengawasi penggunaan AI, dan pengembangan AI, dengan tujuan untuk mencegah penyalahgunaan, dari dampak negatif AI.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(aa)