Foto: Getty Images
Teknologi.id - Pasar forex dan saham sebenarnya mengandung beberapa unsur dari investasi pada umumnya, yang mana artinya para trader akan masuk dalam berpartisipasi di aktivitas trading. Karena keuntungan yang didapatkan, itulah alasan mengapa banyak investor yang juga melakukannya sebagai sumber pendapatan yang utama. Ada banyak sekali pasar di luar sana, namun kebanyakan dari mereka hanya memiliki informasi yang minim.
Ada banyak sekali resiko yang berhubungan dengan trading. Namun forex dan saham menghadapi resiko ini dengan cara yang berbeda. Anda bisa saja menemukan dua area yang berbeda dalam pembahasan ini, yakni tingkat volatilitas aset dan kapasitas manajemen resiko. Membandingkan faktor-faktor ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas pada Anda tentang manakah pasar yang lebih beresiko.
Volatility
Foto: Fagan Associates
Apabila dilihat dari segi aspek volatilitas, saham sebenarnya kurang aman pada umumnya. Dan memang ini adalah sebuah pernyataan yang tegas, karena memang ada banyak sekali saham yang dinilai tidak aman untuk saat ini. Di luar itu, ada juga banyak laporan tentang beberapa saham
yang mengalami crash bahkan lebih besar dan parah dari mata uang asing.
Dan tentu saja, perbedaan volatilitas ini terjadi karena ada banyak sekali jenis mata uang yang diperdagangkan di Forex secara aktif. Meski begitu, hal ini tak serta merta meruntuhkan segala manfaatnya. Dalam beberapa waktu, memang masih bisa ditemukan beberapa kejadian crash, namun sangatlah jarang. LIhat disini untuk mencari info lebih lanjut tentang apa yang sedang terjadi.
Saham akan mengalami fluktuasi harga yang lebih tinggi dalam jangka pendek, dimana Forex akan mengalaminya dalam kurun waktu yang lebih panjang. Hal ini dikarenakan adanya beberapa entitas yang merepresentasikan asetnya masing-masing. Ekonomi nasional jelas lebih stabil dan mahal dibandingkan dengan perusahaan.
Kemudahan Manajemen Risiko
Foto: Getty Images
Manajemen resiko adalah hal yang sangat penting untuk karir trading apapun. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk menimbang kondisi buruk dengan baik, walaupun bertindak demikian akan memberikan peluang untuk penurunan pendapatan. Salah satu alat terbaik yang bisa Anda gunakan dalam mengatur resiko saat trading adalah hedging, yang mana memiliki beberapa metode yang berbeda-beda. Dalam kasus ini, Forex dan Saham bekerja dalam langkah yang berbeda.
Metode utama adalah dengan menyusun portofolio Anda dengan sistem diversifikasi. Artinya, Anda akan mengumpulkan beberapa aset yang berasal dari beberapa bagian yang terpisah dari pasar. Skenarionya sama halnya dengan egg & basket, yang mana berarti jika satu aset “kena”, yang lainnya masih bisa survive. Di pasar saham, metode ini bisa bekerja dengan brilian.
Portfolio
Foto: HSB Investasi
Di luaran sana ada banyak sekali tutorial tentang bagaimana cara menyusun portfolio dengan baik demi memenuhi tujuan mengurangi resiko. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, hal ini bisa memberikan efek pada menurunnya pendapatan, karena prioritas utamanya adalah untuk menjaga uang Anda agar tidak keluar begitu banyak. Mendapatkan uang memang penting, namun manajemen resiko bisa memungkinkan Anda untuk tidak mengorbankan seluruh pendapatan Anda sepenuhnya.
Ada ribuan saham yang bernilai baik, dan Anda pun masih bisa membeli beberapa saham dari sektor yang memang menjanjikan. Hal ini berarti bahwa Anda masih berkesempatan untuk mendapatkan uang, dan terlindungi dari adanya crash potensial yang terjadi pada salah satu sektor ini. Bayangkan apabila Anda membeli 10 lembar dari Meta. Apabila ternyata saham tersebut crash, maka semua pendapatan Anda akan hilang, bukan?
Untuk Forex, efek dari metode ini tidak sebagus itu. Anda kemungkinan akan memperdagangkan dolar dengan kapasitas yang sama, namun ketika dollar sedang mengalami crash, mata uang lain kemungkinan juga akan mengalami hal yang sama. Metode ini hanya akan bekerja jika Anda memperdagangkan mata uang bernilai kecil, walaupun keuntungannya tidak begitu besar. Jadi, secara umum trading Forex masih bisa dikatakan beresiko karena Anda hanya memiliki sedikit opsi saja untuk membangun portofolio yang baik.
Options & Futures
Foto: The Economic Times
Options dan futures adalah satu lagi cara yang populer untuk mengatasi kerugian. Sekarang, metode ini pasti akan menyebabkan penurunan pada pendapatan. Startegi ini mengharuskan Anda untuk membeli option untuk waktu kedepan, yang mana menyatakan bahwa Anda mendapatkan hak untuk menjual saham pada harga yang lebih tinggi daripada yang Anda harapkan ketika ada kejadian decline.
Namun, strategi ini tidak bisa 100% selalu bekerja, tapi masih bisa dianggap patut dicoba terutama jika Anda memprediksikan resiko yang besar di masa depan.Dengan Forex, metode ini tidak bisa bekerja dengan baik karena sejatinya bukanlah menjadi bagian dari pasar Forex. Untuk bisa membeli option atau future, Anda harus pergi ke pasar saham. Darisana, Anda bisa menemukan banyak sekali kontrak yang nilainya terikat pada nilai dollar, Euro, dan mata uang lainnya. Langkah-langkahnya jauh lebih rumit dari orang kebanyakan.
Rangkuman
Kesimpulannya, saham lebih bresiko karena memiliki tingkat volatilitas dan fluktuasi yang lebih tinggi daripada mata uang asing. Dalam waktu yang sama, mata uang asing juga memiliki kapasitas yang lebih kecil dalam hal manajemen resiko, yang mana membuatnya lebih terpapar oleh resiko dalam jangka panjang.
(dwk)