Teknologi.id - Selama ini umumnya orang-orang hanya mengenal istilah hacker sebagai pelaku peretasan. Namun selain hacker, ada juga istilah cracker, yang bisa disebut sebagai 'kembaran' hacker, karena sama-sama melakukan aktivitas penyusupan suatu sistem atau jaringan.
Kesamaannya inilah yang lantas menimbulkan salah kaprah dalam pandangan masyarakat dan sering mengaggap keduanya sama, padahal nyatanya hacker dan cracker adalah dua hal yang berbeda.
Pengertian hacker (peretas) sendiri adalah orang yang mempelajari, menganalisis, memodifikasi, menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau dimotivasi oleh tantangan.
Sedangkan cracker (perusak), adalah sebutan untuk mereka yang menerobos masuk ke sistem orang lain dengan tujuan lebih destruktif, seperti mengambil data-data yang berhasil dibobol untuk kepentingan pribadi.
Dari situ saja sudah terlihat berbeda bukan? Selain definisinya, apa saja sih perbedaan hacker dan cracker yang sering menjadi salah kaprah?
Baca juga: Cara Mudah Mengetahui WhatsApp Diblokir Seseorang
Perbedaan Hacker dan Cracker
1. Sifat
Dilihat dari pengertian di atas, bisa diketahui bahwa sifat hacker sendiri sebenarnya tidaklah merugikan, karena mereka pada dasarnya hanya menyusup untuk mencari kelemahan atau bug yang ada pada suatu sistem.
Sifat tersebut berkebalikan dengan cracker. Karena selain menyusup, cracker juga mengakibatkan kerugian seperti mengubah tampilan suatu situs (defacing), menyisipkan kode-kode virus, mencuri data, dan aktivitas merugikan lainnya.
2. Tujuan
Walaupun sama-sama berkonotasi negatif, tapi dari definisinya sendiri, hacker memang memiliki tujuan yang lebih mengarah pada hal positif.
Peretasan yang dilakukan hacker bertujuan untuk menemukan dan memberi tahu kelemahan atau celah keamanan suatu sistem yang kemudian diselesaikan dengan cara yang legal.
Sementara, cracker menyusup suatu sistem atau jaringan komputer dengan tujuan untuk mencuri informasi, data, dokumen, dan hal penting lainnya milik korban.
Selain itu, sesuai dengan namanya yaitu cracker (perusak), mereka juga cenderung akan merusak suatu sistem yang tentunya merupakan tindakan ilegal.
Baca juga: Obati Penasaranmu, Begini Cara Melihat Akun Instagram yang Di-Private
3. Cara Kerja
Pada umumnya, hacker mengetahui betul dan sadar tentang apa yang sedang mereka lakukan, serta bertanggung jawab penuh akan hal tersebut. Karena sifatnya yang membantu inilah para hacker biasanya akan disewa dan dipekerjakan secara legal.
Lagi-lagi berbanding terbalik dengan hacker, cracker umumnya justru bekerja secara sembunyi-sembunyi karena memiliki tujuan yang merugikan dan bersifat ilegal, seperti melakukan hack Instagram atau membobol jaringan WiFi dengan tujuan untuk mencuri data.
4. Keterbukaan
Selain ketiga hal di atas, keterbukaan antara hacker dan cracker ternyata juga berbeda, loh. Hacker biasanya memiliki komunitas yang jelas dan terbuka untuk memperdalam ilmu dan pemahaman mereka tentang sistem jaringan. Bahkan, tak jarang mereka berbagi ilmu dengan sesama hacker lain termasuk soal aplikasi hacker yang biasa digunakan.
Sedangkan cracker sendiri biasanya memiliki komunitas yang sangat tertutup dan tersembunyi dibandingkan hacker. Hal itu tentunya karena sifat cracker yang sudah jelas negatif dan dapat merugikan orang lain.
(dwk)