Teknologi.id - Ponsel atau HP sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dari pagi hingga malam, perangkat ini selalu menemani kita ketika bekerja, berkomunikasi, atau sekadar mencari hiburan.
Karena begitu pentingnya, kita sering membawa HP ke mana saja, mulai dari kamar mandi, meja makan, hingga menyimpannya di saku celana.
Namun, tanpa kita sadari, ada beberapa tempat yang tampaknya nyaman untuk menyimpan HP, padahal sebenarnya cukup berbahaya.
Pernahkah kamu merasa HP-mu tiba-tiba panas saat disimpan di laci mobil atau menemukan layar retak setelah duduk terlalu lama dengan HP di saku belakang celana?
Hal-hal ini sebenarnya sering terjadi, dan biasanya disebabkan karena kita kurang berhati-hati dalam memilih tempat penyimpanan HP.
Oleh karena itu, simak lima tempat yang sebaiknya dihindari untuk menyimpan HP berikut ini.
1. Saku Celana
Saku celana, baik di depan maupun belakang, memang merupakan tempat yang sangat praktis untuk menyimpan ponsel saat kita beristirahat.
Namun, menyimpan ponsel di saku celana bisa menyebabkan nyeri pada perut dan kaki. Seperti yang dikutip dari MSN, Rabu (6/11), menurut dr. Lilly Friedman, menyimpan ponsel di saku bisa menjadi kebiasaan yang berbahaya, karena tubuh terpapar langsung oleh radiasi hingga tujuh kali lipat daripada menyimpannya di dalam tas.
Ponsel yang selalu terhubung ke internet akan meningkatkan risiko pertumbuhan tumor serta memengaruhi kesuburan pria.
WHO juga menyebutkan bahwa kebiasaan menyimpan ponsel di saku celana bisa menyebabkan nyeri skiatik (gangguan pada punggung).
2. Bawah Bantal
Tidur di ponsel di bawah bantal bukan merupakan kebiasaan yang baik. Meletakkan ponsel di bawah bantal bisa menyebabkan panas berlebih yang berpotensi memicu kebakaran, terutama jika ponsel sedang diisi daya.
Selain itu, menurut Nation Sleep Foundation, cahaya LED dari layar ponsel bisa mengganggu produksi melatonin dan ritme sirkadian yang akan mengurangi kualitas tidur.
Radiasi yang dipancarkan ponsel juga berpotensi meningkatkan risiko kanker dan tumor otak.
3. Kamar Mandi
Membawa ponsel ke kamar mandi juga bukan merupakan kebiasaan yang baik. Orang biasanya membawa ponsel ke kamar mandi untuk menemani BAB atau memutar musik ketika mandi.
Akan tetapi, meskipun kamu meletakkan ponsel di area yang tidak basah, benda apa pun dalam radius sekitar satu meter dari toilet yang disiram bisa terkena bakteri atau virus.
Jutaan bakteri dan virus yang beterbangan setelah penyiraman akan menempel pada permukaan di seluruh kamar mandi, termasuk ponsel.
Baca juga: Hati-hati! Ini Bahaya Menaruh HP di Bawah Bantal Saat Tidur
4. Laci Mobil
Menyimpan ponsel di laci mobil bisa menimbulkan masalah serius. Suhu laci mobil yang panas bisa menyebabkan kerusakan hingga kebocoran baterai.
Selain suhu yang terlalu panas, suhu yang terlalu dingin juga tidak kalah berisiko bagi ponsel. Dalam suhu dingin, ponsel bisa saja mati dengan sendirinya, mengalami masalah pada layar, dan mengalami penurunan umur baterai.
5. Baju
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyimpan ponsel di dalam baju bisa berhubungan dengan kanker payudara. Hal ini disebabkan oleh radiasi dan getaran dari ponsel.
Walaupun belum ada cukup bukti yang memastikan hal ini, menyimpan ponsel di baju tetap merupakan kebiasaan yang buruk.
Ponsel menyimpan bakteri yang bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Bakteri yang bisa berkembang biak di area lembap dan tertutup, berpotensi menimbulkan masalah kulit.
6. Dekat dengan Wajah
Menyimpan ponsel terlalu dekat dengan wajah bisa menyebabkan bakteri berpindah dari ponsel ke wajah. Hal ini akan membuat baik kulit maupun ponsel menjadi lebih kotor.
Menyimpan ponsel terlalu dekat dengan wajah bisa menimbulkan lebih banyak jerawat, iritasi kulit, dan kerutan.
Oleh karena itu, solusi yang bisa kamu coba adalah dengan menggunakan earphone. Kamu masih bisa bertelepon dengan nyaman tanpa perlu menempelkan ponsel di dekat wajah.
Menjauhkan ponsel dari wajah akan membantu menjaga kebersihan, serta melindungi kulit dari masalah yang disebabkan oleh bakteri dan kotoran yang menempel di ponsel.
Baca berita dan artikel yang lain di Google News.
(aia)