Foto: Wallapaper Better
Teknologi.id – PT Pindad (Persero) akan mengekspor
peluru atau amunisi ke sejumlah negara di Asia dan Amerika Serikat (AS).
Berbagai kaliber amunisi tersebut siap diekspor hingga akhir tahun 2021.
“Untuk ekspor, hari ini kita sudah
mendapatkan (surat pemesanan untuk) munisi 5. 56 milimeter dari Thailand, dan
munisi sekitar 10.000 butir untuk (jenis kaliber) 9 mm dan 5. 56 mm,” ucap
Direktur Bisnis Produk Pertahanan dan Keamanan PT Pindad Wijil Jadmiko Budi.
“Ini termasuk mengekspor 5.000 butir
granat tangan ke Thailand,” tambahnya.
Hal itu disampaikan langsung oleh
Wijil dalam “defence tour” bersama pejabat Kementerian Pertahanan Republik
Indonesia (Kemhab RI). Dalam pertemuan tersebut, yang turut dihadiri oleh
Direktur Umum PT Pindad Abraham Mose dan Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Pertama (Marsma) TNI Penny
Radjendra.
PT Pindad juga dilaporkan masih dalam tahap mengurus perizinan ekspor 3.000 munisi kaliber 9 mm dan 3.000 butir peluru kaliber 5.6 mm. Wijil mengatakan, pihaknya juga memasuki tahap akhir ekspor enam unit kendaraan tempur model Anoa.
Baca juga: 5 Alutsista Buatan PT Pindad yang Mendunia
“Kami sedang proses akhir di
Bangladesh. Kami akan dukung (mendukung alat pertahanan Bangladesh dengan) enam
unit Anoa dan kami juga akan tawarkan senjata laras, dan 556 unit senjata
(senapan serbu model) SS2. Tapi yang waktu dekat (akan terealisasi) enam unit
Anoa,” ucap Wijil.
Pada kesempatan yang sama, Direktur
Umum PT Pindad Abraham Mose menjelaskan bahwa Filipina juga menunjukan minat
membeli kendaraan tempur jenis medium tank Harimau. Namun, proses penawaran dan
pelelangan masih terhambat akibat pandemi.
Pada pertemuan di kantor pusat PT
Pindad yang ada di Bandung, Abraham turut memastikan perusahaan akan
mengutamakan produksi sejumlah pesanan dari Kementerian Pertahanan pada tahun
ini.
“Sudah cukup lama (Filipina menunjukan ketertarikan terhadap Harimau). Hanya (adanya) pandemi ini menyababkan lelangnya terus mengalami pengunduran. Selain itu, (Harimau) juga diminta oleh Bangladesh, selain Anoa,” sebut Abraham
(MIM)