Foto : IDN Times
Teknologi.id
– Dengan adanya kebijakan
PPKM dari pemerintah, kegiatan di luar rumah memang sangat dibatasi sehingga
sebaiknya kita menjalankan aktivitas dirumah saja.
Nah buat anda mahasiswa jurusan IT atau memiliki
ketertarikan dalam bidang Teknologi, ada baiknya menonton 3 film ini agar bisa
memotivasi bahkan memunculkan ide-ide baru dan gagasan yang kuat dalam
melakukan pemrograman.
1. The
Social Network
The Social Network adalah sebuah film biografi drama
dari Amerika Serikat pada tahun 2010 yang disutradai oleh David Fincher dan
diproduseri oleh Scott Rudin, Dana Brunetti, Michael De Luca, dan yang lainnya.
Konsep film ini ditulis oleh Aaron Sorkin berdasarkan buku The Accidental
Billionaires karya Ben Mezrich.
Film ini mengisahkan tentang perjalanan Mark
Zuckerberg mendirikan Facebook. Film yang dirilis pada tahun 2010 ini
dibintangi sejumlah aktor ternama seperti Jesse Eisenberg, Andres Garfield,
Justin Timberlake, dan Armie Hammer.
Kisah ini bermula pada Oktober 2003, saat Mark
Zuckerberg, mahasiswa kedua Universitas Harvard, baru saja dicampakkan
kekasihnya, Erica Albright (Rooney Mara).
Saat kembali ke asramanya, Mark menulis blog yang
berisi hinaan terhadap mantan kekasihnya itu. ia juga meretas database kampus
untuk mencuri foto-foto mahasiswi. Foto tersebut kemudian diunggah ke situs web
buatannya yang diberi nama Facemash.
Di situs tersebut, pengunjung bisa menilai daya tarik
para mahasiswi secara bebas. Ramainya kunjungan web Facemash, menbuat sebagian
jaringan computer Harvard mengalami gangguan. Oleh karenanya, Mark dihukum oleh
pihak kampus.
Sejak saat itu, Mark terus mengembangkan situs gagasannya
dan bertemu dengan para pengusaha. Sementara perjalanan Mark menjadi miliarder
terkenal di dunia ternyata tak selalu dilalui dengan mulus.
Untuk cerita lengkapnya, langsung saja anda menonton
film yang seru ini.
2. Who Am I
Who Am I: No System is Safe merupakan film yang
mengusung genre techno thriller, yang diproduksi Jerman tahun 2014, serta
disutradai oleh Baran bo Odar.
Film berdurasi 105 menit ini menceritakan Benjamin
(Tom Schiling) dengan model flashback, usai ia menyerahkan diri ke Europol. Di hadapan
investigator Hanne Lindberg (Trine Dyrholm), ia mengaku telah melakukan
kejahatan siber dan meminta perlindungan polisi karena merasa diburu musuh.
Benjamin terus bercerita. Dari sinilah kisah bergulir,
mengulas balik ke masa lalu, sejak ia masih kanak-kanak hingga menjadi pemuda nerdy yang kesepian dan kikuk di depan
gadis incaran, Marie (Hannah Herzprung).
Dalam kesehariannya, ia akhirnya bertemu dan bergabung
menjadi tim dengan Max (Elyas M’Barek), Stephan (Wotan Wilke Mohring) dan Paul
(Antoine Monot Jr.). mereka menghebohkan Jerman, saat berhasil meretas
perusahaan ternama, hingga media penyiaran.
Aksi mereka kemudian diunggah dalam kanal YouTube,
sehingga menjadikan mereka yang tergabung dalam ‘CLAY’ menjadi kelompok peretas
yang diburu di Eropa.
Tak hanya itu, penonton seakan dibuat menebak-nebak
dengan ragam teka-teki yang dihasilkan film ini. Pasalnya, tak hanya tentang
aksi peretasan yang hebat, film ini juga menyinggung beberapa penyakit
psikologis, yang membuat penonton ikut pusing.
3. The Imitation Game
Film Imitation Game merupakan salah satu tema Perang
Dunia Kedua. Bagian yang diceritakan film ini adalah biografi seoarang Pria
bernama Alan Turing. Alan adalah seorang lulusan Universitas Cmbridge, sangat
gemar dalam hal memecahkan kode-kode rahasia yang telah ditekuninya sejak
remaja.
Pada 1939 ketika Perang Dunia Kedua berlangsung,
intelejen Inggris merekrut matematikawan alumnus Cambridge bernama Alan Turing
untuk memecahkan kode rahasia Nazi Jerman. Tim milik Turing kemudian
menganalisis kode-kode Enigma, sementara dia membuat mesin tandingan untuk memecahkannya.
Turing dan timnya akhirnya berhasil menjalankan
tugasnya dan menjadi unsung heroes. Namun, pada 1952, pemerintah akhirnya
mengathui bahwa Turing seorang gay. Mulai saat itu hidupnya pun memburuk.
Banyak pesan yang disampaikan film ini, bisa dikutip dari
beberapa quotes yang diucapkan para aktor. Seperti ketika Joan Clarke
mengatakan “ Now, if you wish you could have been normal, I can promise you I
do not. The world is an infinitely better place precisely because you were not”.
Yang mengartikan bahwa menjadi unik dan berbeda justru terjadi adalah hal yang
baik.
Nah, gimana tertarik untuk menonton film di atas?
(DR)