Foto: Wallpaper Access
Teknologi.id – Karena departemennya
gagal menggelar video call yang cukup dan mengeluhkan beban kerjanya, seorang
pejabat pemerintah Korea Utara telah dieksekusi oleh Kim Jong Un.
Menteri pendidikan berpangkat tinggi,
yang tak disebutkan namanya itu, dilaporkan dijatuhi hukuman mati oleh Kim
Jong-un setelah adanya penyelidikan mengapa departemen itu gagal membuat kemajuan.
Laporan soal temuan penyelidikan ke
Kementerian Pendidikan Tinggi, yang dilakukan oleh Organisasi dan Departemen
Bimbingan (OGD), dilaporkan oleh Harian NRK, yang jadi corong pemerintah.
Media tersebut melaporkan hal itu
tidak cukup untuk "menerapkan Undang-undang Pendidikan Jarak Jauh"
dengan benar.
Laporan juga mengatakan,"OGD
melakukan penyelidikan karena komisi gagal membuat kemajuan apa pun dan karena
beberapa telah mengkritik kebijakan pemerintah."
Tuduhan juga dilaporkan termasuk anggota parlemen yang "mengeluh di setiap pertemuan" tentang pekerjaan mereka, sementara yang lain mempertanyakan kurangnya sumber daya yang disediakan oleh negara.
Baca juga: Indonesia-Korsel Lanjutkan Proyek Pesawat Tempur KFX/IFX
Para pengawas juga dikatakan telah
menyoroti lambannya penerapan "kebijakan pembelajaran jarak jauh",
yang dianggap mengalami kemajuan yang buruk.
Setelah menteri dieksekusi, komisi
baru telah "diatur kembali" di bawah Ri Guk Chol, presiden
Universitas Kim Il Sung, lanjut laporan itu.
Awal pekan ini, Kim dituding
menciptakan 'sekolah nuklir', yang sepenuhnya fokus pada pembuatan dan
persenjataan rudal.
Pada tahun lalu, Kim Jong-un dilaporkan mengeksekusi mati seorang jenderal dengan dicemplungkan ke kolam ikan piranha pemakan daging, sementara lima pembantunya dikatakan telah dibunuh oleh regu tembak setelah pertemuan puncak dengan Donald Trump tahun 2019 yang gagal menghasilkan kesepakatan apapun.
(MIM)