Deretan Teknologi Canggih yang Rupanya Berbahaya

Muhammad Iqbal Mawardi . May 05, 2021

Foto: Dreams Time 

Teknologi – Teknologi saat ini berkembang dengan pesat. Saking pesatnya, inovasi dianggap lebih mengerikan daripada mengagumkan. Apalagi, media saat ini sering sekali memberitakan mengenai teknologi canggih yang digunakan untuk hal jahat.

Kira-kira teknologi canggih masa kini apa saja yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi manusia? Berikut daftarnya!

Smart House

Foto: Shutterstock

Dengan teknologi smart home masa kini, rumah biasa pun sudah bisa terintegrasi dengan Google, Apple, maupun Amazon. Meskipun begitu, semua peralatan rumah tangga yang terhubung dengan internet ternyata bisa digunakan untuk memata-matai kamu, lho.

Peralatan tersebut dapat mengumpulkan informasi pribadimu dan menjualnya kepada pengiklan tanpa kamu ketahui. Contoh simpelnya adalah microphone yang terdapat pada Smart TV.

Microphone tersebut dapat merekam pembicaraanmu meskipun kamu sedang tidak menonton TV. Mengerikan bukan? Lebih mengerikan lagi kalau smarthome kamu di-hack dan akhirnya video-video kamu tersebar di internet.

Mobil Autopilot

Foto: Wallpaper Better

Tesla milik Elon Musk menjadi salah satu perusahaan mobil canggih yang dilengkapi dengan fitur autopilot. Fitur ini memungkinkan kamu untuk mengendarai mobil tanpa perlu menyetir.

Makin banyaknya mobil yang terhubung dengan internet dan Bluetooth sebenarnya malah bikin mobil menjadi lebih berbahaya. Apalagi, hacker saat ini tengah mempelajari bagaimana cara meretas mobil.

Hal ini memungkinkan hacker untuk mengendalikan mobil lalu menabrakannya dengan sengaja. Membunuh orang seperti di film agen rahasia tanpa ketahuan seperti di film agen rahasia pun bukan lagi hal yang mustahil.

Drone

Foto: Unsplash 

Gak cuma untuk foto-foto saja, saat ini drone sudah digunakan untuk bermacam-macam hal. Mulai dari mengirim paket, hingga berperang seperti yang dilakukan militer Amerika Serikat.

Yup, drone kini dapat digunakan untuk memantau musuh hingga mengirimkan bom ke lokasi tertentu dari jarak jauh dengan menggunakan remote control seperti mainan.

Meskipun keren, apabila teknologi ini jatuh ke tangan yang salah, bisa-bisa orang sipil tak bersalah menjadi korban.

Baca juga: Begini Teknologi Zona Mati Milik Rusia

Ransomware

Foto: Wallpaper Flare

Beberapa tahun lalu, kita dihebohkan oleh serangan siber yang menggunakan tools bernama Ransomware. Ransomware sendiri merupakan virus yang mampu "menyandera" data milik korban dan meminta tebusan apabila ingin datanya dikembalikan.

Virus ini kadang menyamar lewat email dari perusahaan terkenal, seperti FedEX maupun provider internet. Ketika link dibuka, maka virus ransomware akan langsung mengunci data-data korban.

Virus ransomware yang bernama WannaCry ini adalah dalang di balik peretasan National Health Service Inggris yang menyebabkan national emergency pada 2017 lalu. Virus ini mengunci semua data penting dari semua komputer di rumah sakit yang ada di Inggris. Bayangkan, betapa kacaunya kondisi saat itu, geng.

Rudal Nuklir

Foto: Wallpaper Better

Rudal nuklir merupakan salah satu senjata paling mengerikan yang pernah diciptakan manusia di muka bumi. Senjata ini dapat memusnahkan ribuan hingga jutaan manusia hanya dalam beberapa menit saja.

Kabarnya, Rusia kini sedang mengembangkan torpedo nuklir dengan daya ledak paling hebat dalam sejarah. Rudal yang ditembakkan dari kapal selam ini mampu menghancurkan seluruh kota di pesisir pantai dalam sekejap.

Bot di Media Sosial

Foto: Wallpaper Better

Membuka media sosial kini menjadi ritual bagi orang di seluruh dunia. Namun, tahukah kamu bahwa waktu yang kita habiskan untuk online mungkin sangat memengaruhi wacana sosial dan politik kita?

Propaganda online kini dapat kamu temukan dengan sangat mudah. Salah satu alat paling umum yang digunakan untuk mengubah persepsi publik secara online adalah bot. Bot merupakan program sederhana yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas dasar.

Bot sering memposting ulang informasi tertentu dan membagikannya kepada audiens, dengan tujuan untuk mempengaruhi opini publik.

Facial Recognition

Foto: Dreams Time

Sistem pengenalan wajah Amazon, Rekognition, diperkenalkan pada akhir tahun 2016. Layanan tersebut bermaksud untuk mengidentifikasi wajah dan berbagai item dalam gambar.

Teknologi ini mampu mengenali wajah buronan dan kemudian menangkapnya. Namun publik melihatnya sebagai senjata potensial yang dapat digunakan untuk menyampaikan pengawasan massal pada publik yang tidak menaruh curiga.

American Civil Liberties Union meminta Amazon untuk berhenti menyediakan perangkat lunak tersebut kepada penegak hukum, karena yakin Amazon dapat akan dengan mudah membangun sistem untuk mengotomatiskan identifikasi dan pelacakan kepada seluruh orang.

(MIM)

Share :