China Ekspor Banyak Vaksin Covid-19, Ada Kepentingan Lain?

Fabian Pratama Kusumah . August 02, 2021

Foto: Global Times

Teknologi.id – China menjadi salah satu negara eksportir vaksin Covid-19 terbanyak di dunia.

Bahkan memiliki markas produsen vaksin seperti Sinovac, Sinopharm, dan Cansino yang telah fokus untuk mendistribusikan vaksinnya kepada negara-negara berkembang.

Namun pemberian vaksin ini sempat mendapat kecaman dari kubu Amerika Serikat (AS) dan sekutunya seperti Prancis dan Jerman.

Mereka menganggap bahwa China dan Rusia menggunakan vaksin mereka sebagai alat untuk memenangkan pengaruh geopolitik.

Laporan ini diperparah dengan pemberitaan bahwa Beijing sedang mengancam Ukraina untuk memblokir pengiriman yang direncanakan setidaknya 500 ribu dosis jika Kiev tetap setuju memberikan akses kepala Hak Asasi Manusia PBB ke Xinjiang.

Baca juga: Cegah Surat Vaksin dan PCR Palsu, ini Langkah Pemerintah

Menanggapi isu vaksin Ukraina, juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan bahwa tuduhan ini keliru dan pembatalan dalam perikatan dengan Kiev secara legal mungkin terjadi.

"Tidak ada perikatan dalam perjanjian pengiriman itu," ujarnya, dikutip dari CNBC Indonesia hari Senin 02 Agustus 2021.

Zhao juga mengatakan vaksin Covid-19 bukanlah alat untuk kepentingan politik. Ia juga mengatakan China telah mengirim lebih dari 700 juta dosis vaksinnya ke luar negeri.

Baca juga: Warga RI Rela Terbang Ke AS Untuk Vaksin, Kenapa?

"Kami telah membantu lebih dari 100 negara menyelamatkan nyawa dan memerangi pandemi tanpa syarat politik apa pun. Jika ini dianggap sebagai diplomasi vaksin, ini sangat populer dan menjadi kepentingan bersama masyarakat internasional," katanya .

Selain itu, Zhao menyebut bahwa Presiden Xi Jinping memiliki komitmen untuk membantu pemulihan Covid-19 di beberapa negara berkembang dengan dana sebesar US$ 3 miliar atau setara Rp 52 triliun.

Ia mengklaim bahwa ekspor vaksin Covid-19 buatan China jauh lebih tinggi di atas pengiriman negara-negara seperti negara Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS).

"Ekspor vaksin China 227% lebih banyak dari ekspor vaksin Eropa, dan 84 kali lebih tinggi dari sumbangan AS."

(fpk)

Share :