Foto: MakeUseOf
Teknologi.id – Mata uang kripto masih banyak diminati saat ini, hal
ini membuat beberapa pihak mekukan kecurangan ataupun penipuan dengan berbagai
cara.
Salah satunya dengan membuat
aplikasi palsu. Google pun menghapus
sejumlah aplikasi terkait mata uang kripto dari Play Store, karena ketahuan
merupakan aplikasi malicious oleh Trend Micro.
Aplikasi malicious ini
dideskripsikan sebagai aplikasi penambang mata uang kripto, yang bisa membantu
penggunanya untuk meraup keuntungan besar dengan berinvestasi di bisnis
penambangan kripto.
Namun yang terjadi sebenarnya
adalah deretan aplikasi ini hanya menampilkan iklan dan menipu korbannya untuk
membayar biaya berlangganan sebesar USD 15 setiap bulannya dengan dijanjikan meningkatkan
hasil penambangan.
Padahal sebenarnya tidak ada penambangan kripto yang terjadi lewat aplikasi ini. Dengan kata lain, delapan aplikasi ini tak memberikan keuntungan apa pun terhadap penggunanya, dan untungnya kini semua aplikasi tersebut sudah dihapus.
Baca juga: Sony Diam-diam Revisi Model PS5, Ini Perbedaannya
Berikut 8 aplikasi yang berbahaya
tersebut
- BitFunds - Crypto Cloud Mining
- Bitcoin Miner - Cloud Mining
- Bitcoin (BTC) - Pool Mining Cloud Wallet
- Crypto Holic - Bitcoin Cloud Mining
- Daily Bitcoin Rewards - Cloud Based Mining System
- Bitcoin 2021
- MineBit Pro - Crypto Cloud Mining & btc miner
- Ethereum (ETH) - Pool Mining Cloud
Sayangnya, meski sudah dihapus
dari Play Store, pengguna yang sudah telanjur mengunduh dan menginstal aplikasi
tersebut harus menghapusnya secara manual.
Sebelumnya, perusahaan keamanan
Lookout juga menemukan adanya lebih dari 170 aplikasi Android yang menjadikan
peminat mata uang kripto sebagai korban.
Kebanyakan dari aplikasi tersebut
menawarkan layanan penambangan mata uang kripto lewat cloud.
Modusnya adalah korban akan
diminta membayar uang sewa untuk penggunaan server pelaku yang dijanjikan
dipakai menambang kripto.
Namun menurut Lookout dalam
investigasinya, tak ada mata uang kripto yang dihasilkan dari 'penambangan'
tersebut.
"Berdasarkan analisis kami,
mereka menipu lebih dari 93 ribu korban dan mencuri setidaknya USD 350 ribu
dari pengguna yang membayar untuk aplikasi tersebut,”
“Lalu membeli upgrade dan layanan
tambahan yang ternyata palsu," tulis Lookout dalam laporannya, dikutip
dari Detik hari Rabu 25 Agustus 2021.
Jika kamu sudah telanjur
menginstal maka segera menghapus aplikasi tersebut dan pastikan keamanan data
di android milikmu.
(fpk)