Foto: Bisnis.com
Teknologi.id - PT Bio Farma merupakan salah satu BUMN produsen vaksin dan Antisera yang saat ini mengembangkan vaksin Covid-19 di Indonesia bekerja sama dengan Sinovac, perusahaan bioteknologi asal Cina.
Baca Juga: Klaster Perkantoran Muncul, 41 Kantor di Jakarta Tutup Sementara
Setelah melewati beberapa uji, kali ini vaksin Bio Farma dan Sinovac telah memasuki uji klinis tahap III yang kemudian akan disuntikan kepada 1.620 relawan yang terdaftar. Pelaksanaan uji klinis ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Untuk gelombang pertama dengan jumlah 120 relawan, akan dilaksanakan pada minggu kedua Agustus. Selanjutnya, pada minggu ketiga dan keempat Agustus akan disuntikan ke masing-masing 144 relawan, sehingga pada awal September diperkirakan 408 relawan telah menjalani suntik vaksin ini.
Uji klinis tahap III ini akan terus dilakukan hingga Desember 2020. Untuk dapat melakukan pemantauan dengan mudah, mayoritas relawan yang disuntik vaksin Bio Farma dan Sinovac ini adalah warga Bandung. Uji klinis tahap III merupakan uji yang harus dilalui oleh setiap obat-obatan dan vaksin sebelum dapat diproduksi massal.
Setelah uji klinis tahap III ini dilakukan dan vaksin siap untuk digunakan, Bio Farma akan memproduksi sendiri vaksin ini dalam jumlah besar.
"Saya berterima kasih kepada para relawan, tim laboratorium Bio Farma dan Sinovac, serta Universitas Padjajaran yang bisa mewujudkan tahapan krusial ini. Kita tunggu enam bulan ke depan," tutur Menteri BUMN, Erick Tohir, dalam keterangan tertulis yang dilansir dari Kompas (11/8).
Baca Juga: Hanya 90 Menit untuk Deteksi Covid-19 dengan Nudgebox
Menurut Erick, tidak banyak vaksin yang dikembangkan oleh negara atau lembaga penelitian lain, yang sukses hingga uji klinis tahap III. Sebelumnya, uji klinis tahap I dan II untuk vaksin buatan Bio Farma dan Sinovac ini telah dilaksanakan di Cina dengan hasil yang positif.
Presiden Joko Widodo sendiri optimis bahwa Bio Farma mampu memproduksi vaksin dalam jumlah banyak. Saat ini, Bio Farma diketahui memiliki kapasitas produksi hingga mencapai 100 juta dosis per tahun dan tengah dikembangkan lagi agar dapat mencapai produksi 250 juta dosis per tahun.
(nd)