Teknologi.id - Tim riset asal Uruguay menemukan celah yang menjadi taktik baru para hacker untuk melakukan penyadapan radiasi elektromagnetik nirkabel dari kabel HDMI hingga menginterpretasikan layar dengan menggunakan AI. Melalui publikasi dari Cornell’s ArVix, tiga ilmuwan dari Universitas Republik di Montevideo mengungkap penemuannya tersebut.
Kemudahan penyadapan melalui kabel HDMI ini dilakukan tim tersebut dengan menemukan metode terbaik dan sesuai sehingga mereka mampu menembus sistem keamanan. Hal ini juga berkat bantuan kecerdasan dari AI.
Pada masa penggunaan komputer layar CRT-based, sangat mudah bagi hacker untuk menerjemahkan emisi radiasi elektromagnetik menjadi gambaran isi dari layar milik orang lain. Namun seiring perubahan kepada masa layar LED yang mana menggunakan kabel HDMI, penggunaan sinyal yang kompleks dari metode tentunya juga membuat lebih sulit untuk diretas.
Baca juga: Cara Aman Pakai WiFi Publik Agar Tidak Kena Hack
Tim yang beranggotakan; Santiago Fernández Emilio Martínez, Gabriel Varela, dan Pablo Musé Federico Larroca, pun menjelaskan jawaban dari masalah tersebut dilakukan dengan penggunaan AI.
Sinyal dari komputer digital itu mengeluarkan beberapa radiasi elektromagnetik dari komputer dan juga display. Dengan melakukan pelatihan pada AI, melibatkan sampel sinyal HDMI asli dan yang disadap, para peneliti mendekode kebocoran tersebut hingga menjadi layar yang dapat dibaca. Tim menemukan hanya 30 persen dari karakter tersebut yang salah baca, menjadikan hasil penelitian ini cukup memuaskan.
Sebagai pengujian, para peneliti mengunakan software text recognition pada visual yang telah dipulihkan oleh AI. Hasilnya mereka dapat membandingkan teks yang diekstrak dengan isi dari layar asli.
Mengutip dari artikel PCWorld, menyadap sinyal elektromagnetik nirkabel untuk pengawasan bukanlah ide baru. Ini adalah kerentanan yang disebut TEMPEST (Transient ElectroMagnetic Pulse Emanation STandard, akronim yang sangat aneh) yang berakar pada spionase sejak Perang Dunia II. Tim riset juga telah menduga peretas kemungkinan telah melakukan penelitian serupa, yang berarti bahwa tangkapan layar tersebut mungkin telah menargetkan pengguna yang tidak beruntung.
Mereka mencatat bahwa yang diperlukan hanyalah perangkat keras yang mampu menangkap radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh kabel HDMI yang diletakkan di dekat gedung, seperti di jok belakang mobil.
Serangan semacam itu umumnya terjadi di sektor pemerintahan atau industri. Oleh karena itu, bangunan-bangunan tersebut sudah menerapkan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi sinyal mereka. Mereka dapat menerapkan perlindungan elektromagnetik tingkat tinggi, terutama pada para pegawai yang bekerja dari rumah.
Baca juga: Hati-hati! Cara Baru Hacker Bobol Data Pribadi Lewat Wi-Fi Gratis di Pesawat
"Pemerintah memang khawatir tentang hal ini, tetapi saya tidak akan mengatakan bahwa pengguna biasa juga khawatir," kata Larroca. "Namun, jika Anda benar-benar peduli dengan keamanan Anda, ini bisa menjadi masalah."
Saat analog masih berlaku, peretas bisa dengan mudah mereplika tampilan layar pengguna melalui kebocoran dari kabel video. HDMI membuat transmisi data lebih kompleks, meskipun masih memungkinkan bagi peretas untuk mengakses data sensitif menggunakan AI. Akan tetapi, tidak perlu segera mengambil keputusan untuk melepaskan kabel HDMI.
Terdapat banyak cara yang dilakukan hacker untuk menyadap perangkat. Mulai dari alat penangkap sinyal tersembunyi pada gedung gedung, hingga memanfaatkan antena radio untuk menangkap radiasi HDMI. Banyak cara untuk sebuah peretasan, yang bisa dilakukan hanyalah terus memilih opsi keamanan siber yang paling tinggi dan juga aman.
Baca berita dan artikel lainnya di : Google News.