Foto: Reuters
Teknologi.id - Google secara resmi tinggalkan format file Android Package Kit (APK) menjadi format baru, bernama Android App Bundle (.aab). Format sebelumnya biasa dipakai oleh para pengembang aplikasi untuk menerbitkan aplikasinya ke di Google Play Store.
Android App Bundle atau biasa disingkat AAB pertama kali diperkenalkan Google dalam acara Google I/O bulan Mei 2018. Format dalam AAB didasarkan pada opensource namun bisa tetap mendukung cloud untuk mengelola dokumen yang membutuhkan persyaratan tanda tangan digital. Dokumen yang membutuhkan tanda tangan digital umumnya diperlukan guna memverifikasi back-end.
Format AAB dihadirkan dalam perilisan android 9 guna meringankan distribusi aplikasi. Pengembang aplikasi harus merilis aplikasi mereka menjadi format AAB, syarat ini hanya berlaku untuk aplikasi baru dan aplikasi khusus untuk mengatur pengguna Google Play.
Dalam menjalankan format Android App Bundle, pembagian file APK menjadi sejumlah "Split APKs" dimana pemasangannya manual, satu-per-satu oleh Google Playstore.
Pengguna tidak perlu khawatir dengan adanya penggantian format ini, karena pada dasarnya pengalihan format APK menjadi AAB ditujukan untuk para pengembang aplikasi. Ketika pengguna ingin mengunduh suatu aplikasi, pengguna bisa langsung menekan tombol "download".
Perubahan ini tentunya membawa manfaat ke berbagai pengguna. Salah satunya adalah ukuran aplikasi yang tergolong lebih kecil. Adanya format file AAB, memungkinkan pengecilan ukuran aplikasi hingga 15% jika dibandingkan dengan aplikasi yang menggunakan format file APK.
Hal ini juga berdampak positif khususnya dalam memori handphone pengguna. Pengguna dapat lebih hemat jika semisal mereka ingin mengunduh banyak aplikasi.
Menariknya, terdapat format AAB tidak didukung program bahasa asing seperti bahasa Jerman, Perancis, dan lainnya guna megoptimalisasi agar aplikasi tidak memakan banyak tempat, mengingat sifatnya yang cukup dinamis.
(DA)
