Tingkatkan Pengalaman Berkendara Kendaraan Listrik: Rivian Kembangkan Asisten AI

Algis Akbar . December 10, 2025

Foto: pomodo.id

Teknologi.id - Saat kendaraan listrik (EV) semakin mendominasi jalanan, pengalaman di balik kemudi tak lagi sekadar mengemudi, tapi juga berinteraksi dengan mobil seperti sahabat pintar. Rivian, produsen EV asal Amerika yang terkenal dengan truk R1T dan SUV R1S, baru saja umumkan pengembangan asisten AI mandiri. Ini datang di tengah tren di mana AI tak hanya bantu navigasi, tapi juga kelola tugas sehari-hari seperti pengaturan suhu atau hiburan. Di era EV di mana penjualan global capai 14 juta unit tahun ini, inisiatif Rivian jadi contoh bagaimana teknologi bisa bikin berkendara lebih intuitif dan menyenangkan.

Pengumuman Pengembangan Asisten AI Rivian

Rivian Automotive mengonfirmasi pengembangan asisten AI in-house pada 9 Desember 2025 melalui pernyataan resmi. Proyek ini sudah berlangsung hampir dua tahun dan terpisah dari kemitraan dengan Volkswagen senilai hingga 5,8 miliar dollar AS yang diumumkan November 2024. Pengumuman ini bagian dari persiapan AI & Autonomy Day pada 11 Desember 2025 pukul 9 pagi PT, di mana detail lebih lanjut akan dibagikan melalui livestream.

Asisten AI ini dirancang untuk integrasi penuh dengan kendaraan Rivian, mulai dari model R1T, R1S, hingga R2 dan R3 yang akan datang. Rivian menekankan bahwa ini bukan sekadar chatbot, melainkan sistem cerdas yang tingkatkan kepercayaan dan keterlibatan pelanggan.

Baca juga: Jaecoo J5 EV Resmi Meluncur: Mobil Listrik SUV Gagah Harga Mulai Rp 249 Juta!

Fitur dan Teknologi Pendukung Asisten AI 

Foto: suara-pembaruan.com

Asisten AI Rivian pakai arsitektur model dan platform-agnostic, yang berarti bisa bekerja lintas perangkat tanpa bergantung pada satu model saja. Ini gunakan kerangka agentic untuk koordinasi alur kerja, di mana berbagai agen AI bekerja sama menyelesaikan tugas kompleks sambil selesaikan konflik secara otomatis. Wassym Bensaid, kepala software Rivian, menjelaskan, “Dan itulah platform kendaraan yang kami bangun. Kami menggunakan apa yang disebut industri sebagai kerangka agentic; tapi kami sudah memikirkan arsitektur itu sejak awal agar bisa berinteraksi dengan model berbeda” (dikutip dari TechCrunch, 9 Desember 2025).

Teknologi utamanya adalah hybrid software stack: edge AI untuk pemrosesan on-device yang cepat dan aman, seperti kontrol suhu atau navigasi lokal, serta cloud AI untuk tugas berat seperti analisis rute jarak jauh atau rekomendasi hiburan. Rivian bangun sebagian besar stack ini secara internal, termasuk model kustom, meski libatkan mitra eksternal untuk fungsi agentic spesifik. Asisten ini integrasikan dengan semua kontrol kendaraan, dari infotainment hingga sistem otonom parsial, untuk pengalaman seamless. Fitur awal termasuk pengenalan suara alami, prediksi kebutuhan pengemudi berdasarkan pola, dan resolusi konflik otomatis, seperti saat dua perintah bertentangan. Dikutip dari TechCrunch, Bensaid menambahkan, “Ini bukan upaya setengah hati untuk ikut tren. Bukan sekadar chatbot dilempar ke sistem infotainment. Perusahaan ini sudah investasikan pemikiran, sumber daya, dan waktu besar ke produk ini”. Misi utamanya adalah tingkatkan kepercayaan pelanggan dan keterlibatan, dengan ketersediaan konsumen di akhir 2025.

Keunggulan yang Signifikan

Pengembangan asisten AI ini beri dampak signifikan bagi pengalaman berkendara EV, di mana integrasi software jadi kunci kompetitif. Rivian, dengan penjualan 50.000 unit tahun ini, gunakan ini untuk bedakan diri dari Tesla atau Ford, yang sudah punya asisten seperti Full Self-Driving. Manfaatnya: kurangi distraksi pengemudi hingga 20 persen melalui prediksi intuitif, tingkatkan efisiensi energi dengan optimalisasi rute, dan personalisasi hiburan berdasarkan preferensi.

Di konteks industri, kemitraan Volkswagen fokus pada arsitektur software dan listrik, tapi asisten AI Rivian tetap mandiri, meski potensi integrasi masa depan tak tertutup. Ini tunjukkan tren vertikal integrasi di EV, di mana produsen bangun stack sendiri untuk kontrol penuh. Bagi Indonesia, di mana EV mulai naik dengan subsidi pemerintah, asisten seperti ini bisa adaptasi untuk navigasi lalu lintas padat atau integrasi dengan transportasi umum.

Baca juga: Rekomendasi Mobil Listrik Terbaru Harga Terjangkau di Bawah Rp 500 juta

AI Pendamping Setiap Aspek

Pengembangan asisten AI Rivian tandai langkah maju di pengalaman EV, gabungkan edge dan cloud untuk interaksi pintar. Dengan detail lebih lanjut di AI & Autonomy Day 11 Desember, ini janji berkendara lebih aman dan menyenangkan. Saat industri EV berevolusi, Rivian tunjukkan bahwa AI bukan tambahan, tapi inti dari mobilitas masa depan.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(AA/ZA)

Share :