Resmi! ChatGPT Siapkan "Adult Mode" 2026, Bisa Bahas Topik Erotika

Wildan Nur Alif Kurniawan . December 16, 2025


Foto: Gemini

Teknologi.id – Selama tiga tahun terakhir, pengguna ChatGPT mengenal chatbot ini sebagai asisten pintar yang sopan, namun sangat kaku. Jika Anda mencoba memancing pembicaraan ke arah topik yang sensitif atau vulgar, AI ini akan segera memasang "tembok moral" dan menolak menjawab dengan alasan kebijakan keamanan. Namun, citra "bersih dan suci" tersebut akan segera berubah drastis.

Dalam langkah yang mengejutkan industri teknologi, OpenAI memutuskan untuk melonggarkan dasi mereka. Perusahaan ini sedang bersiap untuk merangkul sisi lain dari interaksi manusia yang selama ini mereka hindari: percakapan dewasa.

Berdasarkan laporan Kompas Tekno hari ini, Selasa (16/12/2025), "OpenAI dikabarkan tengah menyiapkan fitur baru bertajuk “adult mode” untuk chatbot AI bikinannya, ChatGPT." Langkah ini menandai perubahan filosofi besar-besaran di tubuh OpenAI, yang sebelumnya dikenal paling ketat dalam menyensor konten.

Jadwal Rilis: Awal Tahun Depan

Para pengguna yang penasaran tidak perlu menunggu terlalu lama. Petinggi OpenAI telah memberikan ancer-ancer waktu yang spesifik mengenai kapan fitur kontroversial ini akan bisa dicicipi oleh publik. 

Laporan tersebut mengutip sumber dari The Verge yang menyatakan, "Fidji Simo, CEO of Applications OpenAI, mengungkapkan bahwa fitur adult mode di ChatGPT ini bakal meluncur pada kuartal pertama 2026 atau sekitar bulan Januari hingga Maret."

Ini berarti hanya dalam hitungan minggu atau bulan dari sekarang (mengingat saat ini Desember 2025), ChatGPT akan memiliki kepribadian ganda: satu versi untuk umum yang aman, dan satu lagi versi khusus yang lebih "nakal" atau bebas.

Baca juga: ChatGPT Jadi Papan Iklan? Uji Coba Iklan Promosi OpenAI Mulai Menuai Pro dan Kontra

Apa Itu "Adult Mode"?

Pertanyaan terbesar di benak publik adalah: seberapa bebas mode ini? Apakah ini berarti ChatGPT akan berubah menjadi liar tanpa kendali? Jawabannya adalah fleksibilitas terkontrol. "Sesuai namanya, adult mode dirancang sebagai mode khusus yang hanya dapat diakses oleh pengguna dewasa terverifikasi," tulis laporan itu.

Perbedaan utamanya terletak pada filter penyensoran. Jika di mode biasa AI akan menolak membahas topik tabu, maka, "Di ChatGPT mode dewasa, pengguna diyakini bakal mendapatkan batasan konten yang lebih longgar dibandingkan ChatGPT versi standar."

Selama ini, pengguna sering merasa frustrasi karena ChatGPT terlalu protektif, bahkan untuk topik diskusi orang dewasa yang sah. "Selama ini, OpenAI menerapkan kebijakan ketat terhadap konten sensitif dan dewasa di ChatGPT. Permintaan semacam itu kerap ditolak atau dijawab sangat normatif, meski diajukan oleh pengguna dewasa."

Dengan mode baru ini, OpenAI berjanji akan memberikan pengalaman yang berbeda. Meskipun rincian teknisnya belum dibuka sepenuhnya, arahnya sudah jelas: "Yang jelas, adult mode ChatGPT ini bakal bisa merespons topik-topik sensitif dan erotika dengan pendekatan yang lebih terbuka dan realistis."

Kata kunci "erotika" dan "realistis" di sini mengindikasikan bahwa AI tidak akan lagi malu-malu kucing dalam membahas seksualitas atau tema dewasa lainnya, selama dalam koridor hukum.

Foto: Mashable Midle East

Perang AI: Efek Elon Musk

Perubahan haluan ini tidak terjadi di ruang hampa. Persaingan bisnis menjadi salah satu pendorong utamanya. OpenAI tampaknya "panas" melihat pesaing mereka, xAI milik Elon Musk, yang lebih dulu menawarkan kebebasan berekspresi tanpa sensor ketat.

Laporan Kompas Tekno menyoroti fakta ini: "Sebelum OpenAI, xAI, perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, sudah lebih dulu merilis fitur spicy mode di Grok Imagine, tools AI AI yang memungkinkan pengguna membuat gambar dan video dari teks (text-to-image) atau foto (image-to-video)."

Grok milik Musk telah menarik banyak pengguna karena keberaniannya menabrak batas tabu. "Lewat spicy mode, pengguna Grok Image bisa membuat konten yang mengandung unsur seksual, seperti semi-nudity." Melihat tren ini, OpenAI tampaknya menyadari bahwa jika mereka terus "munafik" atau terlalu kaku, mereka akan ditinggalkan oleh segmen pengguna yang menginginkan interaksi AI tanpa filter moral yang berlebihan.

Baca juga: Elon Musk Klaim Optimus Akan Kuasai Ekonomi, Apakah Kita Menuju Dunia Tanpa Uang?

Filosofi Baru: Menganggap Dewasa sebagai Dewasa

Pergeseran ini juga didorong oleh pandangan pribadi Sam Altman, pendiri OpenAI. Ia ingin mengembalikan otonomi kepada pengguna. Alih-alih mendikte apa yang boleh dan tidak boleh dibaca oleh orang dewasa, Altman memilih pendekatan yang lebih demokratis.

"CEO OpenAI Sam Altman sebelumnya menegaskan bahwa perusahaan ingin mulai “memperlakukan pengguna dewasa sebagai orang dewasa”, tanpa mengorbankan aspek keamanan," kutip laporan tersebut. Implikasinya jelas: "Artinya, sejumlah pembatasan konten yang selama ini diterapkan secara umum berpotensi dilonggarkan, tetapi hanya untuk akun yang lolos verifikasi usia."

Tantangan Terbesar: Verifikasi Usia

Tentu saja, fitur ini membawa risiko besar: bagaimana jika anak-anak mengaksesnya? Di sinilah OpenAI mempertaruhkan reputasi teknologinya. Mereka tidak ingin sekadar menggunakan metode kuno seperti "klik tombol jika Anda berusia 18+". Mereka sedang membangun penjaga gerbang digital yang canggih.

"Untuk mewujudkan hal tersebut, OpenAI tengah mengembangkan model prediksi usia berbasis AI yang mampu mengidentifikasi apakah seorang pengguna merupakan remaja atau orang dewasa," jelas laporan itu.

Sistem ini tidak hanya pasif, tetapi aktif memantau pola interaksi untuk mendeteksi usia pengguna. "Sistem ini dirancang agar ChatGPT dapat secara otomatis menyesuaikan pengamanan dan pembatasan konten, khususnya bagi pengguna berusia di bawah 18 tahun."

Saat ini, teknologi tersebut sedang dalam tahap pengujian serius. "Simo mengungkapkan bahwa OpenAI sudah mulai menguji sistem prediksi usia ini di sejumlah negara. Pengujian dilakukan untuk memastikan model mampu mengenali pengguna remaja secara akurat, sekaligus tidak keliru mengklasifikasikan pengguna dewasa sebagai anak-anak."

Tahun 2026 akan menjadi tahun di mana batas-batas etika AI diuji kembali. Dengan peluncuran Adult Mode, OpenAI mencoba menyeimbangkan antara kebebasan berekspresi bagi orang dewasa dan perlindungan bagi anak-anak. Apakah fitur ini akan sukses atau justru memicu kontroversi baru? Kita lihat saja nanti di kuartal pertama tahun depan. Satu hal yang pasti, ChatGPT yang kita kenal sekarang akan segera menjadi lebih "berani".

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

(WN/ZA)

Share :