Demi Tangani Kejahatan di Dunia Virtual, Interpol Luncurkan Kantor Metaverse Sendiri

Aji Reza Mahendra . October 24, 2022


Foto: Interpol

Teknologi.id - Organisasi kepolisian yang bertanggung jawab menangani kejahatan internasional alias Interpol telah resmi meluncurkan kantor resminya di metaverse. Pengumuman itu dibuat selama Sidang Umum ke-90 Interpol yang diadakan di India pekan lalu. Di dunia maya ini, Interpol juga akan memberikan pelatihan kepada lembaga penegak hukum dari berbagai negara.

Pengumuman itu mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Interpol tidak merilis informasi apapun terkait perkembangan metaverse sebelumnya. Faktanya, mereka juga tidak merilis beta terlebih dahulu. Terlepas dari semua ini, para peserta Sidang Umum Interpol ke-90 di India mampu menguji metaverse sejak dini.

Pengguna dapat mengakses versi Web3 dari kantor pusat Interpol di Lyon, Prancis. Meski memasuki dunia baru, Jurgen Stock, Sekretaris Jenderal Interpol, meyakinkan publik bahwa tujuan Interpol tetap sama, yaitu memerangi kejahatan.

Baca juga: Yuk, Cobain Tes Masa Depan yang Lagi Viral!

“Isu-isu yang diangkat adalah isu-isu yang selalu memotivasi INTERPOL - mendukung negara-negara anggota kami untuk memerangi kejahatan dan membuat dunia, baik virtual maupun tidak, lebih aman bagi mereka yang menghuninya,” ucap Stock, dikutip dari VOI yang mengutip DailyCoin.

Pelatihan Virtual untuk Pihak Berwajib

Foto: Gunfinans

Salah satu alasan di balik metaverse Interpol adalah kemampuannya untuk memberikan pelatihan bagi petugas, serta investigasi forensik. Memang, waktu keputusan ini adalah tepat, karena Interpol meluncurkan perburuan global untuk Do Kwon, penjahat crypto TerraForm Labs.

Selain itu, peluncuran metaverse terjadi hanya sehari setelah UST Restitution Group, sekelompok investor dan pedagang Terra (LUNA) & Terra (UST) yang terdiri dari 4.400 orang, dirugikan akibat insiden token tersebut. dikembangkan oleh Do Kwon. Mereka juga mengumumkan perburuan global untuk pengusaha jahat.

Baca juga: Temui Celah Keamanan, Hacker Bisa Lacak Lokasi Pengguna WhatsApp

Seperti diketahui, crash Terra (LUNA) dan crash stablecoin algoritmik TerraUSD (UST) lebih dari 99% pada Mei 2022 adalah peristiwa tergelap dalam sejarah crypto. Pasalnya, banyak investor yang mengalami kerugian akibat ambruknya LUNA dan UST, bahkan ada yang bunuh diri. Namun, sejauh ini, Do Kwon masih bisa bernapas dengan bebas.

Meskipun demikian, pemerintah Korea bekerja sama dengan Interpol untuk melacak Do Kwon. Bos Terraform Labs diduga sedang bersembunyi. Pihak berwenang memprediksi 5 negara tempat Kwon bersembunyi, termasuk satu di Dubai.

(arm)

Share :