Solusi untuk Kontrol Kelahiran, Ilmuwan Bikin Pil Kontrasepsi untuk Laki-laki

Ayu Puspita Lestari . May 27, 2024
Foto: Grazia Daily


Teknologi.id - Para ilmuwan sudah bekerja hampir selama setengah abad untuk membuat pil kontrasepsi untuk pria. Faktanya sepertiga pria yang aktif secara seksual di Inggris mengatakan mereka akan mempertimbangakan penggunaan kontrasepsi berbasis hormon, seperti pil atau implan. Persentase ini serupa dengan perempuan yang bersedia menjalankan prosedur serupa. Direktur Center for Drug Discovery Baylor College of Medicine Martin M. Matzuk menjelaskan tujuan penelitian ini untuk membantu pengendalian populasi masnusia di bumi. Terlebih  adanya proyeksi manusia akan bertambah menjadi 9 miliar pada 2037.

8 dari 10 orang yang disurvei menyatakan  tanggung jawab terhadap kontrasepsi kehamilan seseharusnya di bagi rata antara pria dan perempuan. Sementara itu, 77% pria Amerika yang aktif secara seksual yang berusia antara 18-44 yang disurvei menyatakan "agak atau sangat" tertarik untuk mencoba kontrasepsi pria selain kondom atau vasektomi.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science, para peneliti di Baylor College of Medicine dan lembaga-lembaga yang berkolaborasi menunjukan pada model hewan bahwa sebuah pendekatan baru yang spesifik pada sperma non-hormonal menawarkan pilihan yang menjanjikan untuk kontrasepsi pria yang dapat dibalik (reversibel).

Penelitian sebelumnya telah menunjukan bahwa STK33 dipekaya di dalam testis dan secara khusus diperlukan untuk pembentukan sperma fungsional. Pada tikus, melumpuhkan gen STK33 membuat tikus menjadi mandul karena sperma yang tidak normal dan motilitas sperma yang buruk. Sedangkan pada Pria, memiliki mutasi pada gen STK33 menyebakan infertilitas yang disebabkan cacat sperma yang sama dengan yang ditemukan pada tikus KO STK33. Yang paling, tikus dan pria dengan mutasi ini tidak memiliki cacat lain dan bahkan memiliki ukuran testis yang normal.

"Oleh karena itu, STK33 dianggap sebagai target yang layak dengan masalah keamanan minimal untuk kontrasepsi pada pria,"kata Matzuk yang telah menjadi staf pengajar di Baylor selama 30 tahun dan menjabat sebagai ketua Start A. Wallace dan Robert L. Moody, Sr. Ketua patologi dan Imunologi."Penghambat STK33 telah dijelaskan tetapi tidak ada yang spesifik untuk STK33 atau ampuh untuk secara kimiawi menggangu fungsi STK33 dalam organisme hidup."

Baca juga: Gunakan Metode Baru, Ilmuwan Berhasil Hancurkan 99% Sel Kanker

Menemukan Penghambat STK33 yang Efektif

"Kami menggunakan SNA-Encoded Chemistry Technology (DEC-Tec) untuk menyaring koleksi sanyawa kami yang berjumlah miliaran untuk menemukan penghambat STK33 yang ampuh,"kata Dr. Angela Ku, Staf ilmuwan di laboratorium Matzuk. "Kelompok kami dan yang lainnya telah menggunakan pendekatan ini sebelumnya untuk menemukan penghambat kinase yang kuat dan selektif."

Para peneliti menemukan inhibitor spesifik STK33 yang ampuh, kemudihan mereka berhasil memebuat versi modifikasi untuk membuatnya lebih stabil. "Selanjutnya kami, menguji kemanjuran CDD-2807 pada model tikus kami," kata rekan Dr. Courtney M. Sutton, rekan pascadoktoral di laboratoriumm Matzuk. "Kami mengevaluasi beberapa dosis dan jadwal pengobatan, kemudihan mennetukan motilitas dan jumlah sperma pada tikus serta kemampuannya untuk membuahi betina."

Senyawa CDD-2807 secara efektf melintasi sawar darah-testis dan mengurangi motilitas dengan jumlah sperma serta kesuburan mencit pada dosis rendah. "kami senang melihat bahwa tikus tidak menunjukkan tanda-tanda toksisitas dari pengobatan CDD-2807, bahwa senyawa tersebut tidak terakumulasi di otak dan pengobatan tersebut tidak menguba ukuran testis, mirip dengan tikus KO Stk33 dan pria dengan mutasi STK33, " kata Sutton. " yang penting , efek kontrasepsi itu bisa dibalik. Setelah periode tanpa senyawa CDD-2807, tikus-tikus tersebut memulihkan motilitas dan jumlah sperma serta menjadi subur kembali.

"Penelitian ini merupakan hasil kerja tim kami di Pusat Penemuan Obat di Baylor dan para kolaborator kami, "kata Dr. Mingxing Teng, asisten profesor patologi dan ilmunologi serta biokimia dan farmakologi molekuler di Baylor. Teng juga merupakan peneliti di Cancer Prevention Research Comprehensive Cancer Center di Baylor. "Dimulai dengan target kontrasepsi yang divailidasi secara genetis, kami dapat menunjukan bahwa STK33 juga merupakan target kontrasepsi yang divalidasi secara kimiawi."

Secara umum, metode kontrasespi menggunakan pil dibagi dalam dua jenis. Yaitu pil KB kombinasi dan pil KB Khusus progestin. Pil KB kombinasi biasanya mengandung hormon estrogen. Pil KB kombinasi biasanay mengandung hormon estrogen dan progresteron sintesis dan diperuntukkan bagi wanita.Tujuannya mencegah kehamilan dan dapat mmebuat menstruasi lebih teratur dan tidak sakit. Sedangkan kontrasepsi non-hormonal merupakan jeis yang tidak memperngaruhi hormon pengatur suasana hati ataupun hormon seks. beberapa pilihan keluaraga berencana (KB) bagi pasangan yakni pengguna kondom, sepermisida, spons, diafragma, kap serviks hingga diagrafgma. 

Temuan ini menunjukkan bahwa pria juga bisa berperan aktif dalam rencana kontrasepsi keluarga berencana. Hal ini mendorong kesetaraan tanggung jawab dalam keluarga dan menghilangkan stigma bahwa pil KB hanya untuk wanita.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(ay)

Share :