Aset kripto perlahan mulai dilirik sebagai salah satu instrumen investasi yang menjanjikan. Selain, Bitcoin dan altcoin, aset kripto stablecoin kini mulai dijadikan sebagai pilihan oleh para investor, karena diklaim lebih menjanjikan.
COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, mengatakan stablecoin bisa menjadi media investasi yang baru bagi pasar. Stablecoin yang memiliki underlying aset mata uang fiat, seperti rupiah dan dolar menjadi pembeda dari aset kripto lain, dari segi nilai praktis dan kegunaannya.
“Pada dasarnya stablecoin ini cara kerjanya sama seperti investasi yang sudah ada saat ini. Misalnya stablecoin yang punya underlying asset emas, nilai investasinya bergerak tergantung harga emas di pasaran,” kata Teguh.
“Penggunaan stablecoin dinilai memberikan manfaat untuk menjaga harga agar stabil sehingga penggunaannya jelas untuk bisa menjadi cara transfer aset yang tepat.”
Apa itu Stablecoin?
Stablecoin adalah aset kripto yang menawarkan nilai yang terus stabil dikarenakan sudah dijamin oleh aset-aset lain di belakangnya dengan rasio 1:1. Aset lain tersebut bisa bermacam-macam bentuknya, mulai dari uang fiat, sesama aset kripto lain, hingga komoditas.
Saat ini, stablecoin kerap menjadi buah bibir dan pilihan utama pegiat aset kripto. Selain karena harganya yang cenderung stabil dan berbeda dengan aset kripto lainnya, stablecoin juga dianggap lebih aman karena adanya aset lain yang menjaminnya.
Baca juga: Stablecoin Booming Selama Virus COVID-19
Perbedaan Stablecoin dengan Aset Kripto Lain
Apa saja sebenarnya yang membedakan stablecoin dengan aset kripto lainnya?
1. Volatilitas
Perbedaan pertama adalah tingkat volatilitas masing-masing tipe aset kripto. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, stablecoin menawarkan aset kripto dengan tingkat volatilitas yang amat rendah alias harganya stabil. Hal ini membuat naik-turunnya harga stablecoin lebih mudah untuk diprediksi.
Berbeda dengan aset kripto selain stablecoin yang ada di pasar, di mana aset-aset tersebut memiliki tingkat volatilitas yang amat tinggi dan menyebabkan aset lebih mudah goyah, sehingga bisa naik-turun secara cepat serta arahnya cenderung sulit untuk diprediksi.
2. Penggunaan
Stablecoin bisa digunakan untuk pembayaran di dunia nyata, tidak hanya di dunia digital. Hal ini bermula dari Visa yang memungkinkan para nasabahnya untuk menggunakan USDC dalam bertransaksi. Disusul oleh Mastercard yang bekerja sama dengan perusahaan penyalur stablecoin, Paxos dan Circle, dalam mendukung aktivitas transaksi menggunakan USDC.
Sementara itu, aset kripto lainnya sampai saat ini baru bisa digunakan sebatas transaksi digital saja. Misalnya seperti pertukaran atau jual-beli aset kripto pada exchange, aktivitas trading, pembayaran cross-border, serta pembayaran layanan yang ada pada blockchain.
Baca juga: Tak hanya Bitcoin, Stablecoin juga Mulai Dilirik Pelaku Pasar
Tipe-tipe Stablecoin
Stablecoin Dijamin Uang Fiat
Stablecoin yang didukung oleh mata uang fiat lainnya adalah jenis yang paling umum. Biasanya stablecoin jenis ini akan dipatok dengan rasio 1:1 dengan mata uang resmi yang umum dan digunakan seperti Euro, Rupiah, atau Dolar AS.
Contoh: Tether (USDT), USD Coin (USDC), Binance Indonesian Rupiah (BIDR).
Stablecoin Didukung oleh Aset Kripto
Stablecoin yang jaminannya mendasari aset kripto lain, bukan uang fiat dan komoditi lain. Proses penerbitan koin jenis ini dilakukan melalui beragam protokol yang dilakukan pada blockchain. Salah satu contohnya stablecoin Maker DAO (DAI).
Stablecoin Dijamin Emas
Ada sejumlah stablecoin yang dibuat dengan nilai yang dijamin 1:1 dengan komoditas seperti emas untuk menjamin kestabilan harganya.
PAX Gold (PAXG) adalah aset digital yang diterbitkan oleh Paxos. Setiap token PAXG dijamin oleh satu troy ounce (sekitar 31.1 gram) emas batangan yang sudah mendapatkan akreditasi dari London Bullion Market Association (LBMA).
Tether Gold (XAUT) adalah salah satu penerbit stablecoin dolar AS terbesar, Tether, juga merilis stablecoin dengan jaminan emas yaitu XAUT. Setiap satu XAUT dijamin dengan satu troy ounce emas batangan London Good Delivery.
Baca juga: Pendiri Apple, Steve Wozniak Yakin Harga Bitcoin Bisa Capai $ 100.000
The post Perbedaan Stablecoin dan Aset Kripto Lain, Lebih Untung? appeared first on Tokocrypto News.