Meski Penjualan iPhone Menurun, Pendapatan Apple Capai 85 Milliar USD Berkat iPad

Bunga Melssa Maurelia . August 05, 2024

Meski Penjualan iPhone Menurun, Pendapatan Apple Capai 85 Milliar USD Berkat iPad
Foto: How-To-Geek


Teknologi.id - Apple telah melaporkan hasil keuangan yang mengesankan pada kuartal II-2024, meskipun terjadi penurunan dalam penjualan iPhone. Pendapatan Apple untuk kuartal ini meningkat sebesar 5 persen menjadi 85,78 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 1.397,1 triliun. 

Selain itu, laba bersih perusahaan mencapai 21,45 miliar dolar AS (skeitar Rp 349 triliun), naik dari 19,88 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Kenaikan pendapatan Apple ini terjadi meski penjualan iPhone, yang selama ini menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan perusahaan, mengalami sedikit penurunan. Pada kuartal II-2024, iPhone menyumbang sekitar 46 persen dari total penjualan Apple. Namun, penjualan iPhone tercatat turun 1 persen dari tahun lalu, dengan total pendapatan sebesar 39,29 miliar dolar AS atau sekitar Rp 639,3 triliun. 

Menurut CEO Apple, Tim Cook, "Berdasarkan mata uang konstan, kami mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Jadi itulah cara kami melihatnya dari sudut pandang operasional." 

Baca juga: Beginilah Gambaran iPhone di Masa Depan! Bisa Dilipat?

Pertumbuhan Bisnis iPad dan Layanan Apple

penjualan iphone menurun
Sumber: Unsplash.com/Miguel Tomas


Pada kuartal II-2024, bisnis iPad tumbuh hampir 24 persen dari tahun ke tahun, dengan total penjualan mencapai 7,16 miliar dolar AS atau sekitar Rp 116,5 triliun. 

Apple merilis beberapa model iPad baru selama kuartal ini, termasuk iPad Air 2024 dengan chip M2 dan iPad Pro 2024 dengan chip M4, yang mendorong banyak pengguna untuk memperbarui perangkat mereka. Cook menambahkan bahwa sekitar setengah dari pembeli iPad adalah pembeli pertama kali, menunjukkan bahwa pasar tablet masih memiliki potensi pertumbuhan. 

Selain iPad, bisnis layanan Apple yang mencakup garansi perangkat, langganan penyimpanan awan (cloud storage), dan langganan konten (Apple TV+, Apple Music, Apple, Podcast, dan lainnya) juga mengalami pertumbuhan. Pendapatan dari bisnis layanan ini mencapai 24,21 miliar dolar AS (sekitar Rp 393,9 triliun), naik 14 persen dari tahun sebelumnya. 

Bisnis Mac dan Wearables

Sumber: Unsplash.com/Jonathan Kemper


Sementara itu, bisnis komputer dan laptop Mac Apple melaporkan penjualan senilai 7 miliar dolar AS (sekitar Rp 113,9 triliun), meningkat sekitar 2 persen dari kuartal yang sama tahun lalu. Meskipun pertumbuhan ini tidak sebesar lini bisnis lainnya, hal ini menunjukkan bahwa Apple masih memiliki pangsa pasar yang kuat di segmen komputer dan laptop. 

Namun, bisnis Wearables, Home, dan Accessories Apple mengalami sedikit penurunan. Penjualan produk seperti Apple Watch, headphone Beats dan Airpods, serta speaker rumah HomePod turun 2 persen menjaid 8,1 miliar dolar AS (sekitar Rp 131,8 triliun) sepanjang April hingga Juni 2024. 

Tim Cook mencatat bahwa dua pertiga pembeli Apple Watch adalah pembeli baru, yang menunjukkan bahwa basis pengguna produk ini masih terus berkembang secara signifikan. 

Baca juga: Apple Maps Kini Hadir di Web, Bisa Diakses Meski Tak Punya Perangkat Apple!

Strategi dan Inovasi Apple 

Meski penjualan iPhone mengalami penurunan, Apple berhasil meningkatkan pendapatannya melalui diversifikasi produk dan layanan. Strategi Apple untuk memperluas bisnis iPad dan layanan digital tampaknya membuahkan hasil. 

Dengan memperkenalkan iPad baru dan memperluas portfolio layanan digital, Apple mampu menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pendapatan secara keseluruhan. 

Inovasi terus menjadi kunci sukses Apple. Dengan meluncurkan perangkat baru yang dilengkapi dengan chip terbaru seperti M2 dan M4, Apple menunjukkan komitmennya untuk terus menghadirkan teknologi terdepan kepada pelanggannya. Selain itu, pengembangan layanan digital seperti Apple TV+ dan Apple Music juga membantu Apple menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Meskipun Apple mencatat kinerja keuangan yang kuat, tantangan tetap ada. Penurunan penjualan iPhone, meskipun hanya 1 persen, menunjukkan bahwa Apple perlu terus berinovasi dan menawarkan fitur-fitur baru yang menarik bagi pelanggannya. Selain itu, persaingan di pasar perangkat wearable dan aksesori semakin ketat, menuntut Apple untuk terus beradaptasi dengan tren dan kebutuhan konsumen. 

Namun, prospek masa depan Apple tetap cerah. Dengan komitmen terhadap inovasi dan diversifikasi produk, Apple memiliki peluang besar untuk terus tumbuh. Peluncuran perangkat baru dan pengembangan layanan digital akan menjadi faktor kunci dalam menjaga pertumbuhan pendapatan dan laba di masa depan. 

Baca Berita dan Artikel lain di Google News

(bmm)

Share :