Foto: BBC
Teknologi.id - Setelah 7 tahun memberikan layanan gratis, pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, memutuskan jika sudah saatnya Telegram mencari pendapatan. Menurutnya, perusahaan yang sedang tumbuh membutuhkan setidaknya beberapa ratus juta dolar per tahun untuk berkembang, dan itulah yang akan dilakukannya pada Telegram.
Baca Juga: Indosat dan Tri Dikabarkan Segera Merger
"Telegram akan mulai menghasilkan pendapatan mulai tahun depan," ujar Pavel, sebagaimana dikutip dari AFP, Rabu (23/12).
Pavel Durov mengklaim jika ia selama ini menggunakan tabungan pribadinya untuk menjalankan Telegram. Ia memang tidak berencana mencarikan investor untuk Telegram sehingga ia pun harus memutar otak supaya dana untuk Telegram terus mengalir.
"Namun dengan pertumbuhan saat ini, Telegram berada dijalur yang tepat untuk menjangkau miliar pengguna dan membutuhkan pendanaan yang sesuai," jelasnya.1/ Telegram announces that in 2021 it will need to begin generating income as Durov can no longer personally fund it's 500 millions active users. Durov states that Telegram will not go the WhatsApp route and sell the company. The goal is to remain independent.2 pic.twitter.com/Mlek4Betdl
— Marc-André Argentino (@_MAArgentino) December 23, 2020
Meski akan menjadi layanan berbayar, ia menegaskan jika fitur layanan gratis yang sudah ada selama ini di Telegram tetap akan digratiskan.
Telegram diluncurkan oleh kakak-beradik Pavel Durov dan Nikolai Durov pada tahun 2013. Pengguna aktif Telegram saat ini mencapai 500 juta pengguna. Jumlah tersebut masih terpaut jauh dengan aplikasi perpesanan WhatsApp yang telah memiliki 2 miliar lebih pengguna aktif di usianya yang telah mencapai 10 tahun.
Baca Juga: Ahok: Ide Bikin Aplikasi 'Jangkau' Hadir Saat di Mako Brimob
Meski demikian, Telegram disebut sebagai salah satu aplikasi perpesanan yang aman. Fitur end-to-end encryption yang dimiliki Telegram lebih rumit dari WhatsApp sehingga penyadapan oleh hacker sulit dilakukan.
(rf)