Foto: Shutterstock
Teknologi.id – Saham dari PT Bukalapak.com
Tbk (BUKA) dua hari kemarin mengalami penurunan drastis. Bahkan, kemarin lusa
saham BUKA turun hingga level auto reject bawah atau ARB.
Jumat 13 Agustus hari ini pun kembali
mengalami penurunan hingga ARB. Tetapi, setelah jeda sesi I penurunan saham
BUKA berkurang menjadi 60 poin atau turun 5,8% ke posisi Rp 975.
Isu saham BUKA ini beredar di pasar
pergerakan saham yang merupakan bagian dari strategi investor eksisting untuk
keluar melalui IPO. Isu ini berdasar pada rentetan aksi jual investor asing di
saham BUKA.
Sebelumnya terdapat ada informasi jika GIC Private Ltd. menambah kepemilikan saham mereka di Bukalapak senilai 1,6 miliar dengan nilai Rp 1,36 triliun. Hal menarik dari transaksi ini adalah dilakukan pada 5 Agustus 2021. Itu artinya GIC menambah kepemilikannya sebelum BUKA mencatatkan sahamnya di pasar modal.
Baca juga: Pembeli Terbesar Saham Bukalapak: Milenial dan Gen Z!
Menurut Reza sangat diwajarkan jika
para pemegang saham BUKA sekarang melakukan aksi ambil untung. Hal tersebut
karena saham BUKA sudah sempat naik hingga Rp 1.325 di hari kedua setelah IPO,
sedangkan harga penawarannya di level Rp 850.
Ketika melihat para investor asing
melakukan aksi jual, investor lokal juga ikut ambil untung. Alhasil saham BUKA
sekarang terjun bebas ke level Rp 970.
"Mungkin dari sisi pelaku pasar
mungkin sedang menunggu bottom-nya untuk mereka masuk lagi," terangnya.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia,
Sukarno Alatas mengatakan bahwa yang terjadi di saham BUKA saat ini memang
tengah dilakukan aksi jual oleh pemegang saham eksisting. Bahkan baginya mereka
memanfaatkan euforia investor ritel.
"Iya asing terus jual sebagai bagian dari exit strategy dalam memanfaatkan minat investor ritel," terangnya.
(MIM)