Kenapa Banyak Orang India Jadi Bos di Sillicon Valley? Ini Rahasianya

Zoyabelle Ratu Arbian . August 28, 2024
Bos India Sillicon Valley
Foto: Minolta


Teknologi.id - Tanpa banyak orang sadari, orang-orang keturunan India telah menghasilkan para pemimpin bisnis yang sukses di kancah global, terutama di industri terbesar yakni teknologi dan keuangan. 

Saat ini banyak perusahaan-perusahaan teknologi terkenal yang ada di SIllicon Valley dipimpin oleh bos atau CEO orang India. Berikut beberapa profil singkat para CEO sukses asal India yang menginspirasi.

Baca juga: Remaja Italia Ini Ciptakan Reaktor Fusi Nuklir Mini, Langsung Dapat Tawaran Kerja

  1. Punit Renjen : Deloitte

Memiliki darah India-Amerika, Punit Renjen adalah eksekutif yang menjabat sebagai CEO Emeritus Global Deloitte. Ia telah bekerja di Deloitte selama lebih dari 30 tahun dan telah memegang berbagai peran selama ia bekerja.

Bersama Punit, Deloitte mampu berkembang dan memperluas nilai pasar mereka hingga lebih dari 50 miliar dolar. Dalam kepemimpinannya, ia berfokus pada mendorong inovasi serta menanamkan keberagaman. 

  1. Shantanu Narayen : Adobe Inc.

Shantanu Narayen, yang berasal dari Hyderabad, India, telah menjabat sebagai CEO Adobe Inc. sejak 2007. Di bawah kepemimpinannya, Adobe telah berkembang dari perusahaan yang dikenal dengan produk seperti Photoshop, menjadi salah satu pemimpin dalam industri perangkat lunak kreatif dan layanan cloud.

Narayen juga dikenal karena kemampuannya dalam mengarahkan perusahaan melalui perubahan teknologi yang cepat, memastikan Adobe tetap relevan dan inovatif.

  1. Satya Nadella : CEO Microsoft

Menjabat di tahun 2014, Satya Nadella membawa Microsoft ke transformasi besar dengan fokus pada cloud computing, yang menjadikan perusahaan tersebut salah satu penyedia layanan cloud terbesar di dunia. Ia dikenal dengan kemampuannya mengubah penawaran produk terbesar Microsoft.

Saat awal ia memimpin, ia berhasil menubah infrastruktur perusahaan, mengungguli pasar, dan mengambil alih pangsa pasar dari pesaing.

Baca juga: Rahasia Kesuksesan Orang India di Puncak Perusahaan Teknologi Dunia

Menurut artikel yang dipublikasikan BBC, menjadi suatu pertanyaan mengapa orang orang keturunan India hanya sekitar 1% dari populasi AS dan 6% tenaga kerja di Sillicon Valley, namun menjadi perwakilan di jajaran para petinggi.

Bidang yang ditekuni pun tentunya bukan bidang yang biasa biasa saja, menjadi jajaran di raksasa teknologi tentunya perlu kegigihan yang tinggi.

R Gopalakrishnan, mantan direktur ekskutif Tata Sons dan salah satu penulis The Made in India Manager, berkata, “tidak ada negara di dunia yang melatih banyak warganya dengan cara yang sangat hebat seperti India”.

Ia juga mengutip ahli perusahaan strategi India yang terkemuka, C K Prahalad, "Dari akta kelahiran hingga akta kematian, dari penerimaan sekolah hingga mendapatkan pekerjaan, dari kekurangan infrastruktur hingga kapasitas yang tidak memadai," menurut Gopalakrishnan, tumbuh besar di India membekali warganya untuk menjadi manajer secara alamiah.

Kompetisi juga kekacauan, hal itulah yan menjadikan mereka mampu beradaptasi, problem-solvers  dan juga mengutamakan sikap professional dalam lingkup kerja di Amerika.

Itulah yang menjadi karakteristik para pemimpin di belahan dunia, ucap Gopalakrishnan.Keberadaan mereka merupakan hasil dari perubahan dalam kebijakan imigrasi AS pada tahun 1960-an, ungkap para penulis The Other One Percent: Indians in America. 

Foto: Gulf News

Baca juga: India Berambisi Ingin Jadi Raja Chip Global Pesaing China & AS

Setelah gerakan hak sipil, kuota asal negara berganti menjadi kuota yang mengutamakan keterampilan dan penyatuan keluarga. Tak lama dari itu, warga india yang berpendidikan tinggi, mulai dari ilmuwan dan menjadi programmer perangkat lunak, berdatangan ke AS.

Imigran dari kelompok ini berbeda dibandingkan dengan yang lainnya. Mereka terseleksi sebanyak tiga kali, menurut para penulis.

Mereka bukan hanya berasal dari kasta atas di India yang memiliki akses ke perguruan tinggi terkemuka, tetapi juga bagian dari kelompok kecil yang mampu membiayai studi master di Amerika Serikat, yang menjadi latar belakang pendidikan banyak CEO di Silicon Valley.

Selain itu, sistem visa AS semakin mempersempit seleksi kepada mereka yang memiliki keterampilan khusus—terutama dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM)—yang sesuai dengan "kebutuhan pasar tenaga kerja kelas atas" di AS.

Para CEO asal India ini telah membuktikan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan visi yang jelas, mereka mampu memimpin beberapa perusahaan terbesar di dunia.

Keberhasilan mereka tidak hanya membawa kebanggaan bagi India, tetapi juga menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia untuk mengejar impian mereka.

Baca berita dan artikel lainnya di : Google News

Share :