Sumber Foto: Blibli
Teknologi.id - PT Global Digital Niaga atau Blibli.com memiliki rencana untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) per bulan November 2022. Perusahaan yang menjadi bagian dari Djarum Group ini berencana akan melepas sahamnya di masa book building dengan awalan harga di sekitar Rp 410 hingga Rp 460 per saham. Keputusan ini diambil pasca Blibli mencatatkan kerugian sebesar Rp 2,5 T pada kuartal pertama 2022.
Melihat adanya prospek Blibli yang sedang mencapai puncaknya, Blibli berencana melepas 17,7 miliar saham baru yang menjadi saham biasa atas nama atau sebesar 15 persen dari modal awal yang diserahkan setelah IPO.
Baca juga: Riset: Sekitar 2 Juta Lebih Remaja Indonesia Termasuk ODGJ, Kok Bisa?
Melihat hal tersebut perseroan akan mengantongi dana segar hasil IPO sebesar Rp 8,17 triliun. Perseroan juga akan menyetujui untuk mengalokasikan 50 juta lembar saham kepada para pegawai melalui Program Alokasi Saham Pegawai PT Global Digital Niaga Tbk dengan Penjatahan Pasti, atau Employee Stock Allocation (ESA).
Tak hanya itu, perseroan menyetujui pelaksanaan Management and Employee Stock Option Plan (MESOP). Dalam hal ini, perseroan setuju untuk mengalokasikan hak opsi kepada manajemen dan karyawan yang dapat dilaksanakan menjadi 3,6 miliar saham atau 2,99%. Jumlah tersebut merupakan hasil dari modal dan disetor penuh setelah penawaran umum saham perdana, pelaksanaan ESA dan pelaksanaan MESOP
Hak opsi yang diberikan dalam MESOP dapat ditunaikan oleh perseroan sampai per tanggal 20 Desember 2024. Kemudian, para penjamin pelaksana emisi efek terdiri dari PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas.
(MAJ)