Siap Perkuat TNI AU! Ini Detail Jet Tempur Rafale Pesanan Indonesia

Aisyah Khoirunnisa' . October 01, 2025
Rafale Indonesia
Foto: KompasTekno


Teknologi.id – Foto-foto jet tempur Rafale pesanan TNI Angkatan Udara (TNI AU) yang tengah diproduksi di pabrik Dassault Aviation, Bordeaux-Mérignac, Prancis, baru-baru ini beredar luas di media sosial. Kehadiran gambar ini memicu perhatian publik karena menjadi tanda nyata dari proses pengadaan 42 unit jet tempur Rafale yang dipesan Indonesia sejak 2022.

Pengiriman pertama dijadwalkan dimulai pada awal 2026, dengan batch perdana sebanyak tiga unit. Yang menarik, seluruh pesawat pesanan Indonesia akan dibangun dengan standar F4, versi terbaru yang membawa peningkatan signifikan dibandingkan generasi sebelumnya (F1, F2, F3, dan F3R).

Baca juga: Inovasi Terbaru dari BRIN: Ubah Minyak Kelapa jadi Bahan Bakar untuk Pesawat

Apa Itu Rafale F4?

Rafale F4 tetap mempertahankan peran dasarnya sebagai multirole fighter atau pesawat tempur multiguna. Namun, Dassault Aviation menyematkan berbagai peningkatan pada sistem avionik, persenjataan, dan arsitektur digitalnya.

Beberapa peningkatan utama pada Rafale F4 antara lain:

  • Konektivitas berbasis secure cloud untuk operasi bersama sekutu.

  • Radar AESA Thales RBE2 yang lebih sensitif dan jangkauannya lebih jauh.

  • Sistem Optronik OSF dengan kemampuan deteksi pasif yang lebih canggih.

  • Suite perang elektronik SPECTRA generasi baru yang lebih tahan jamming dan ancaman siber.

  • Mesin Safran M88 yang lebih efisien, tahan iklim tropis dan maritim, serta menekan biaya perawatan.

  • Fusi data berbasis AI untuk menghasilkan gambaran tempur yang lebih komprehensif.

  • Human-Machine Interface modern, termasuk helm display generasi baru.

Persenjataan Rafale F4

Rafale F4 dirancang untuk mendukung berbagai jenis misi, mulai dari keunggulan udara, serangan darat, hingga operasi maritim. Pesawat ini memiliki 11 hardpoint yang dapat membawa berbagai senjata modern, seperti:

  • Rudal Meteor untuk serangan jarak jauh (BVR).

  • Rudal MICA NG dengan panduan radar dan infra merah.

  • Bom presisi AASM “Hammer” generasi terbaru.

  • Rudal jelajah SCALP-EG.

  • Rudal anti-kapal AM39 Exocet.

Konfigurasi ini membuat Rafale mampu melaksanakan misi SEAD (Suppression of Enemy Air Defenses) tanpa membutuhkan varian khusus.

Keunggulan Mesin dan Ketahanan


Rafale Indonesia
Foto: KompasTekno


Dua mesin Safran M88 pada Rafale F4 tidak hanya lebih bertenaga, tetapi juga dioptimalkan agar tahan terhadap iklim tropis lembap dan kondisi laut asin yang menjadi karakteristik wilayah Indonesia. Mesin ini juga memiliki interval perawatan lebih panjang, sehingga lebih ekonomis dibanding jet tempur lama TNI AU seperti Sukhoi Flanker dan Hawk.

Marking dan Penempatan Rafale TNI AU

Rafale pertama TNI AU, dengan registrasi T-0301, terlihat mengenakan camo abu-abu dengan logo Wing Udara 6 dan marking Skadron Udara 12. Nantinya, pesawat ini akan ditempatkan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, yang sudah disiapkan sebagai basis utama operasional Rafale.

Pemerintah Indonesia sendiri menggelontorkan dana sekitar 8,1 miliar dolar AS untuk kontrak ini, mencakup 30 unit kursi tunggal dan 12 unit kursi ganda.

Jadwal Pengiriman

  • Batch pertama: 3 unit Rafale tiba Februari–Maret 2026.

  • Total pesanan: 42 unit, dikirim bertahap hingga selesai.

  • Basis utama: Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, lengkap dengan hangar, fasilitas perawatan, serta pusat pelatihan teknisi dan awak pesawat.

Uji terbang perdana pada 19 September 2025 di Prancis menegaskan kesiapan pesawat dan validasi jadwal produksi Dassault Aviation untuk Indonesia.

Baca juga: Boeing Ciptakan Jet Tempur 'Ghost Bat' yang Dipiloti AI

Rafale F4: Jembatan Menuju Jet Tempur Generasi Keenam

Dengan kemampuan digitalisasi, efisiensi mesin, dan integrasi sistem tempur modern, Rafale F4 diperkirakan mampu beroperasi efektif hingga tahun 2040 ke atas. Kehadiran jet tempur ini akan menjadi tulang punggung TNI AU sekaligus jembatan menuju pengembangan jet tempur generasi keenam seperti program FCAS/SCAF di Eropa.

Kesimpulan

Kehadiran Dassault Rafale F4 akan membawa lompatan besar bagi kekuatan udara Indonesia. Dengan teknologi mutakhir, konektivitas digital, serta persenjataan modern, pesawat ini bukan hanya meningkatkan kemampuan TNI AU, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam menjaga kedaulatan udara di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(ak)

Share :