Foto: Western Truck Insurance
Teknologi.id – Lima orang meninggal dunia akibat dari kecelakaan
maut di simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (21/1)
pagi tadi.
Dalam kecelakaan itu, truk tronton yang diduga bermuatan
hingga 20 ton mengalami rem blong hingga akhirnya menabrak
sejumlah kendaraan yang berada di depannya yang sedang berhenti di persimpangan
lampu merah.
"Yang meninggal dunia 5
orang. Yang luka berat itu kritis satu, yang luka ringan 13," kata Kabid
Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo.
Kecelakaan yang diakibatkan oleh
rem blong sering terjadi terutama pada truk
maupun bus. Kendaraan yang besar
membutuhkan tenaga lebih untuk melambatkan laju kendaraan.
Umumnya, truk dan bus sudah
memiliki sistem rem utama yang terdiri dari rem pedal dan rem tangan.
Namun, kini sudah ada fitur
tambahan yang dikembangkan untuk mendukung performa sistem yang sudah ada.
Salah satu di antaranya adalah rem gas buang (exhaust brake) yang
berfungsi sebagai rem bantuan untuk menahan laju kendaraan menggunakan kekuatan
putaran mesin.
Caranya dengan menutup lubang gas buang sehingga mesin tidak menghasilkan tenaga baru, makin efektif jika dibarengi dengan teknik pengereman engine brake.
Baca juga: Spesifikasi Thundertruck, Truk Listrik Tenaga Surya yang Tangguh
Fitur rem gas buang ini sudah
menjadi standar untuk kendaraan-kendaraan besar, biasanya dihadirkan dalam
bentuk tuas atau tombol yang berada dalam jangkauan pengemudi truk dan bus.
Teknologi kedua adalah rem angin (full air brake), yang dapat
mendorong kampas rem untuk menahan perputaran ban dengan menyalurkan udara
bertekanan tinggi dari kompresor khusus ke ban.
Pengendalian rem angin dapat
dilakukan ketika pengemudi menginjak pedal rem, seluruh sistem pengereman
mengandalkan udara bertekanan untuk mendorong kampas rem.
Selain itu, ada juga fitur Electronic Control Unit (ECU) yang
mampu mengontrol sistem rem secara lanjut dengan bantuan sensor elektronik
terkomputerisasi. Fitur ini sudah disematkan pada banyak bus keluaran terbaru.
(fpk)