Teknologi.id - OpenAI , perusahaan teknologi yang dikenal karena pengembangan ChatGPT, sedang merencanakan langkah ambisius dalam menghadapi tantangan teknis dan biaya operasional yang muncul seiring dengan meningkatnya popularitas layanan mereka. CEO OpenAI, Sam Altman, telah menjadikan pengembangan chip AI khusus sebagai prioritas dalam strategi perusahaan.
Dalam upaya untuk mengatasi keterbatasan prosesor berkinerja tinggi yang digunakan untuk menjalankan layanan seperti ChatGPT, OpenAI sedang mempertimbangkan opsi untuk mengembangkan chip AI sendiri. Hal ini diharapkan akan mengurangi ketergantungan OpenAI pada pemasok pihak ketiga, terutama Nvidia, yang saat ini menjadi pemasok utama GPU untuk perusahaan tersebut.
Tantangan utama yang dihadapi oleh OpenAI adalah biaya operasional yang melonjak seiring dengan meningkatnya permintaan untuk layanan ChatGPT mereka. Keterbatasan dalam pasokan prosesor berkinerja tinggi telah mendorong biaya operasional yang signifikan. Untuk mengatasi masalah ini, OpenAI sedang mengevaluasi berbagai opsi, termasuk kemungkinan pembuatan chip AI yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Baca juga: Mengenal Workspace, Extension baru dari AI Bard
Dilansir dari Reuters melalui Gizmochina, OpenAI berencana untuk bekerja sama dengan produsen chip yang sudah ada, seperti Nvidia, sekaligus menjajaki diversifikasi pemasok mereka di luar Nvidia. Bahkan, mereka juga sedang mempertimbangkan kemungkinan akuisisi perusahaan pembuat chip AI yang sudah ada, mengambil inspirasi dari langkah serupa yang diambil oleh Amazon dengan akuisisi Annapurna Labs pada tahun 2015.
Namun, pembuatan chip AI khusus adalah tantangan yang kompleks dan mahal. Tidak ada jaminan keberhasilan, sebagaimana telah ditemui oleh perusahaan teknologi besar lain yang mencoba hal serupa.
Menariknya, Microsoft, salah satu pendukung utama OpenAI, juga tengah mengembangkan chip AI khusus yang sedang diuji oleh OpenAI. Ini menunjukkan persaingan sengit dalam industri ini dan eksplorasi solusi alternatif yang tengah berlangsung.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(RK)