3 Kota Futuristik yang Akan Dibangun di Masa Depan yang Lebih Ramah Lingkungan

Naufal Fadillah Ramadhan . August 06, 2022

Sumber: Freepik

Teknologi.id - Bicara soal kota masa depan tak akan ada habisnya. Dengan banyaknya masalah yang menghampiri kota-kota besar di dunia membuat banyak orang tergerak untuk membuat kota masa depan yang dapat menghuni banyak orang dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan juga canggih. Terlebih lagi, kota-kota besar di dunia, seperti New York, Tokyo, Jakarta juga sudah terasa padat seiring dengan jumlah penduduk yang kian banyak. Untuk itu, pihak pengembang dan arsitek akan membuat kota futuristik yang digadang akan mengatasi permasalahan yang ada saat ini. Apa saja itu?

1. Telosa, USA

Sumber: Ultah Business Magazine

Kota ini direncanakan menjadi kota paling berkelanjutan di dunia. Kota yang didesain oleh Arsitek asal Denmark, Bjarke Ingels sedang membangun sebuah kota bernama Telosa untuk pengusaha Marc Lore yang bertempat di gurun AS. Kota ini akan dibangun di sebuah lahan dengan luas 150.000 hektar di Amerika Serikat bagian barat.

“Visi kami adalah menciptakan kota baru di Amerika yang menetapkan standar global untuk kehidupan perkotaan, memperluas potensi manusia, dan menjadi cetak biru bagi generasi mendatang,” ucap pengembang kota Telosa.

Pembangunan kota ini merupakan ide dari seorang pengusahan dan mantan CEO e-commerce Walmart, Lore, yang menjual situs web rintisannya ke Jet.com seharga $3,3 miliar pada tahun 2016. Ia mengusung sebuah ide dari pemerolehan sebidang tanah yang luas untuk disumbangkan ke masyarakat sehingga nilanya akan meningkat. dan akan menyejahterakan penduduk. 

Baca Juga: Susu Babi akan Dapat Dikonsumsi oleh Manusia di Masa Depan

Wilayah ini ditargetkan tumbuh menjadi popilasi lima juta selama 40 tahun ke depan. Tujuan perencanaan ini tidak lain tidak bukan adalah untuk hunian bagi 50.000 orang pada tahun 2030. 

Kota ini juga memiliki konsep sustainable architecture. Hal ini berarti kota ini memiliki prinsip dan desain yang ramah lingkungan. Secara luas, prinsip-prinsip Kota Taman urbanis Ebenezer Howard di Inggris, kota ini akan memiliki kepadatan sekitar 33 orang per hectar. Ini yang mendorong Lore untuk membangun Telosa menjadi kota paling berkelanjutan di dunia.

Sumber: CNN

Hal ini menjadi tindak lanjut dari beberapa kerusakan lingkungan sejauh ini, misalnya adanya pemanasan global yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Lore berpendapat ingin membuat sebuah kota yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang dengan menambahkan beberapa kebijakan desain yang mendukung kehidupan manusia. 

"Bayangkan saja apa yang mungkin terjadi dengan bahan bangunan yang berkelanjutan, kendaraan masa depan, pesawat listrik, dan pergerakan material di bawah tanah," ujarnya.

Kota itu akan berisi "pilihan perumahan yang beragam." Hunian ini dapat diakses oleh semua orang. Kediaman Dortheavej BIG di Kopenhagen digunakan untuk mengilustrasikan bagian di situs web Telosa. Sebuah menara yang dijuluki Equitism akan dibagun di tengahnya sebagai center point. Bangunan tinggi lainnya akan melengkapi fasad dari kota ini di sekitarnya. 

2. The Line, Arab Saudi

Sumber: EnGadget

The Line menjadi proyek ambisius yang sedang digarap oleh pemerintahan Arab Saudi. Walaupun mereka terkenal dengan negeri minyak yang melimpah, tetapi pada nyatanya mereka serius untuk mengubah peradaban manusia. 

Kota ini mengusung konsep kota liner dengan tinggi 500 meter yang akan dibangun dekat dengan Laut Merah sebagai bagian dari Neom. Panjang yang akan dicapai sejauh 170 kilometer melintasi barat laut Arab Saudi dengan lebar hanya sejauh 200 meter. Kota ini akan memiliki fasad cermin sebagai fasad penutup dari kota linier ini. Karena ini merupakan salah satu pengembangan dari Neom, The Line dirancang sebagai kota yang berbeda dari kota-kota tradisional yang ada saat ini. Jika kota pada umumnya radial, kota ini akan dibangun secara vertikal ke atas layaknya gedung pencakar langit. The Line memiliki konsep yang berbeda.

Baca Juga: The Line, Metropolis Rancangan Arab Saudi tanpa Jalan Raya dan Kendaraan

"Pada peluncuran megaproyek The Line tahun lalu, kami berkomitmen pada revolusi peradaban manusia berdasarkan perubahan radikal dalam perencanaan kota," kata putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. 

"Desain yang diungkapkan hari ini untuk komunitas kota yang berlapis vertikal akan menantang kota datar tradisional dan horizontal dan menciptakan model untuk pelestraian alam dan juga untuk meningkatkan kualitas hidup dan hunian manusia," tambahnya.

"Rancangan ini akan mengatasi permasalahan yang dihadapi manusia dalam kehidupan perkotaan saat ini dan akan menyoroti cara-cara alternatif untuk hidup."

Sumber: Daily Sabah

Sesuai dengan konsep awal rancangan kota ini, The Line mengusung konsep vertikal city. Kota ini dibatasi oleh dua bidang cermin yang membatasi kedua sisi bersebrangan. Kota ini akan dibangun dengan hunian sebanyak 9 juta dengan tinggi bangunan 12 block lantai menjulang ke atas sejauh 500 meter. Kota ini juga akan dihiasi berbagai green spaces sebagai langkah untuk mengurangi polusi udara. Tidak hanya hunian semata, The Line juga dirancang untuk beberapa bangunan publik lainnya, seperti sekolah dan taman, The Line digabungkan dengan sebuah jembatan di antara kedua sisi untuk memudahkan akses bagi penghuninya.

Material yang digunakan adalah cermin pada kedua sisi. Walaupun materialnya berupa cermin yang efeknya akan meningkatkan suhu layaknya efek gas rumah kaca, The Line akan mengusung prinsip Sustainable Architecture sebagai langkah untuk mengurangi polusi dan kerusakan pada bumi. Transportasi yang menunjangnya akan ditempuh hanya dalam dua puluh menit. Semua teknologi dikonsep berbeda dari kota tradisional pada umumnya. Walaupun demikian, teknologi dan bahan material yang digunakan adalah bahan yang less destructive.

Baca Juga: Sebuah Klub Sepak Bola di Inggris Mulai Menerima Pembayaran Lewat Bitcoin

"Kita tidak dapat mengabaikan krisis lingkungan dan kelayakan hidup yang dihadapi kota-kota dunia kita dan Neom berada di garis depan dalam memberikan solusi baru dan imajinatif untuk mengatasi masalah ini," kata Bin Salman. "Neom memimpin tim dengan pemikiran paling cemerlang dalam arsitektur, teknik, dan konstruksi untuk mewujudkan gagasan membangun ke atas."

3. BiodiverCity, Malaysia

Sumber: Dezeen

Tidak mau kalah dari negera eropa dan timur tengah lainnya, Malaysia juga sedang merancang sebuah kota di masa depan dengan konsep yang tak kalah modern dari proyek lainnya. BiodiverCity adalah masterplan oleh BIG yang akan menampilkan tiga pulau reklamasi di pantai lepas Pulang Penang, Malaysia. Kota ini dibangun di atas lahan 1.821 hektar yang dikembangkan oleh Ramboll dan arsitek Hijjas. Model fasad dari pulau ini akan berbentuk lilypad dan akan terdiri dari beberapa sub distrik, yaitu 4,6 kilometer pantai umum, 242 hektar taman, dan tepi laut sepanjang 25 kilometer.

Kota ini memiliki harapan menjadi destinasi global di masa depan yang akan mengatasi permasalahan kota dan menarik atensi pengunjung dari luar unutk berkunjung. Dilansir oleh BIG, bahan material yang akan digunakan pada pembangunan kota ini akan menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Hal ini menjadi tujuan untuk mengembangkan kota yang berkelanjutan untuk mengurangi kerusakan pada lingkungan. Material yang akan digunakan, di antaranya adalah bambu yang menjadi salah satu bahan yang ramah lingkungan dan juga memiliki daya kuat yang cukup baik dibandingkan kayu, timber dari Singapore dan juga beton yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Layaknya Avengers: End Game, Pria Ini Lakukan Time Travel dari Masa Depan

BiodiverCity direncanakan akan memiliki 15.000 sampai dengan 18.000 hunian yang akan menjadi tempat tinggal manusia di masa depan. Senada dengan konsep material yang ramah lingkungan, kota ini juga mereduksi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil layaknya kota pada masa kini, BiodiverCity memprioritaskan kendaraan yang less waste dan juga memprioritaskan penggunaan sepeda dan berjalan kaki untuk mobilitas. 

"Proposal masterplan BiodiverCity mendukung visi Penang 2030 dengan fokus yang jelas pada kelayakan huni, mendorong pembangunan yang inkusif secara sosial dan ekonomi serta kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang," ujar BIG.

"Kofa ini akan menjadi tujuan global baru yang berkelanjutan di mana pertumbuhan budaya, ekologi, dan ekonomi terjamin dan di mana manusia dan alam hidup berdampingan di salah satu tempat paling beragam di planet ini di pantai selatan Pulang Penang."

Jika ditinjau dari konsep, ini merupakan hal yang selaras dengan arsitektur Vernakular. Vernakular sendiri memiliki konsep pemahaman bahwa manusia dan lingkungan adalah satu bagian sehingga manusia dan lingkungan sudah seharusnya hidup berdampingan. Ini yang menjadi problematika saat ini ketika manusia justru malah merusak alam untuk membuat hunian. BiodiverCity lahir dari kekhawatiran tersebut dengan konsep yang menyatu dengan alam.

Sumber: Archello

Dari segi fisik klasifikasi wilayah, BiodiverCity dibagi menjadi tiga buah pulau besar dengan beberapa fungsi yang berbeda, seperti untuk wilayah administrasi pemerintahan, business district, dan juga wilayah lainnya. Pulau pertama yang dibangun akan bernama "Channel". Wilayah ini akan menjadi jantung kota BiodiverCity. Area ini difungsikan sebagai lembaga pemerintahan dan penelitian, dan distrik Cultural Coast yang akan menyerupai ibu kota negara bagian Penang, George Town.

Mangrove akan menjadi nama pulau kedua yang menjadi bagian dari BiodiverCity. Kota ini akan didedikasikan untuk distrik yang berfokus pada bisnis. Di bagian pusat wilayahnya akan ada Bamboo Beacon, sebuah fasilitas untuk konferensi dan pers. 

Baca Juga: 5 Situs Web Freelance Terbaik untuk Graphic Designer!

Pulau terakhir akan menjadi sebuah pulau dengan delapan kepulauan kecil yang akan diberi nama Laguna. Pada wilayah ini akan difungsikan sebagai tempat hunian berupa rumah panggung dan juga budidaya hewan laut untuk petumbuhan dan juga pelestarian hewan dari kepunahan.

Setelah kamu melihat beberapa kota futuristik yang akan menggeser posisi kota-kota besar yang ada di dunia saat ini, apakah akamu tertarik untuk tinggal di salah satu kota di bawah ini? Atau kamu punya saran untuk memperbaiki kondisi kota yang saat ini kamu tinggali?

(nfr)

Share :