
Teknologi.id - Penurunan nilai jual kembali iPhone memang kerap terjadi setiap kali Apple merilis generasi baru. Penurunan yang dialami iPhone Air pada tahun ini menunjukkan pola yang jauh lebih ekstrem dibandingkan model-model sebelumnya. Berdasarkan analisis SellCell, perangkat tersebut kehilangan 40,3 persen hingga 47,7 persen dari nilai awalnya hanya dalam sepuluh pekan setelah peluncuran. Angka ini menjadikannya model dengan penyusutan nilai paling tajam di antara seluruh jajaran iPhone 17 series, sekaligus yang terburuk sejak 2022 menurut laporan yang sama.
Data tersebut diperoleh dari pemantauan harga tukar tambah di lebih dari 40 perusahaan pembeli iPhone bekas di Amerika Serikat, sehingga mencerminkan kondisi pasar yang cukup representatif. Bahkan, media teknologi seperti GSMArena menegaskan bahwa iPhone Air “kehilangan nilai pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya”, dengan varian 1 TB kini hanya dihargai sekitar 668 dolar AS, atau turun hampir 47,7 persen dari harga awalnya. Sementara itu, Mashable India melaporkan bahwa penurunan ini jauh lebih dalam dibandingkan model lain di seri yang sama, yang rata-rata hanya mengalami depresiasi sekitar 34,6 persen pada periode yang sama.
Situasi tersebut menimbulkan pertanyaan penting mengenai faktor-faktor yang membuat iPhone Air merosot begitu cepat. Apakah penyebabnya berasal dari desain perangkat, respons pasar, atau strategi produk Apple sendiri? Penurunan nilai yang begitu drastis juga berpotensi memengaruhi persepsi konsumen terhadap lini produk terbaru Apple, terutama bagi mereka yang mempertimbangkan nilai jual kembali sebagai bagian dari keputusan pembelian.
Baca Juga: IPhone Gandeng Intel Untuk CIptakan Chip Untuk 2028
Bagaimana Bisa iPhone Baru Kehilangan Hampir Separuh Nilainya Hanya dalam 10 Pekan?
Laporan terbaru SellCell menunjukkan bahwa iPhone Air mengalami depresiasi antara 40,3 persen hingga 47,7 persen hanya dalam sepuluh pekan setelah dirilis. Angka ini jauh lebih dalam dibandingkan model lain di seri yang sama maupun generasi sebelumnya.
SellCell menganalisis data tukar tambah dari lebih dari 40 perusahaan pembeli Iost iPhone bekas di Amerika Serikat. Hasilnya menunjukkan bahwa iPhone Air menjadi model dengan penyusutan nilai paling parah sejak 2022.
Berikut gambaran depresiasi berdasarkan kapasitas penyimpanan:
- iPhone Air 256 GB: turun 40,3 persen dari 999 dolar AS menjadi 596 dolar AS.
- iPhone Air 512 GB: turun 45 persen dari 1.199 dolar AS menjadi 660 dolar AS.
- iPhone Air 1 TB: turun 47,7 persen dari 1.399 dolar AS menjadi 668 dolar AS.
Sebagai pembanding, model lain di seri yang sama menunjukkan performa lebih stabil:
- iPhone 17 Pro Max 256 GB: turun 26,1 persen.
- iPhone 17 256 GB: turun sekitar 33 persen.
- Rata-rata depresiasi iPhone 17 series: 34,6 persen
Sementara itu, iPhone 16 Plus 128 GB dan IPhone 16 128 GB masing-masing turun 41,6 persen dan 44,2 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Mengapa iPhone Air Merosot Begitu Dalam?
SellCell mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan depresiasi ekstrem pada iPhone Air:
- Penjualan yang Lesu - iPhone Air tidak memiliki performa penjualan sekuat model lain. Apple bahkan mempertimbangkan untuk menurunkan tingkat produksi iPhone Air karena permintaan yang tidak sesuai ekspektasi.
- Kekhawatiran terhadap Ketahanan Perangkat - Desain ultra-tipis yang menjadi ciri khas iPhone Air ternyata menimbulkan kekhawatiran konsumen. Banyak pengguna mempertanyakan daya tahan fisik perangkat, terutama terkait potensi kelenturan atau kerusakan struktural. Kekhawatiran ini menekan minat pasar terhadap unit bekas.
- Biaya Perbaikan yang Tinggi - Dengan desain yang lebih tipis dan komponen yang lebih rapat, biaya perbaikan iPhone Air dilaporkan lebih mahal dibandingkan model lain. Hal ini membuat konsumen lebih berhati-hati dalam membeli unit bekas.
- Performa Pasar yang Tidak Konsisten - iPhone Air menjadi model dengan performa terburuk dalam hal nilai jual kembali di antara seluruh iPhone 17 series, bahkan dibandingkan model generasi sebelumnya.
Baca Juga: Apple Imbau Pengguna iPhone untuk Tidak Gunakan Google Chrome
Apakah Apple Perlu Mengevaluasi Ulang Strategi Produk “Air”?
Depresiasi yang terlalu cepat dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap nilai jangka panjang perangkat Apple. Selama ini, iPhone dikenal memiliki nilai jual kembali yang stabil, bahkan menjadi salah satu yang terbaik di pasar smartphone.
Kasus iPhone Air menunjukkan bahwa:
- Tidak semua model iPhone memiliki daya tahan nilai yang sama.
- Konsumen semakin kritis terhadap desain dan durabilitas.
- Harga premium tidak selalu menjamin stabilitas nilai jual kembali.
Dengan depresiasi mencapai 40–47 persen dalam sepuluh pekan, iPhone Air menjadi model dengan penurunan nilai paling tajam dalam beberapa tahun terakhir. Faktor desain, persepsi durabilitas, dan performa pasar menjadi penyebab utama merosotnya nilai perangkat ini.
Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News
(dim/sa)