Harga iPhone 13 Diprediksi Lebih Tinggi Karena Hal Ini

Muhammad Iqbal Mawardi . September 08, 2021


Foto: Apple

Teknologi.id – Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. atau TSMC baru-baru ini mengabarkan akan menaikkan harga chipset buatannya.

Pastinya ini akan berdampak langsung pada penjualan smartphone yang menggunakan chipset dari TSMC, tak terkecuali Apple.

Apple sekarang tengah berusaha untuk menjangkau konsumen lebih luas lagi dengan cara menghadirkan smartphone dengan harga yang lebih terjangkau masyarakat.

Kendati iPhone 12 Mini tak begitu diminati, ini merupakan salah satu wujud komitmen Apple untuk memperluas jangkauannya dengan menawarkan versi produknya yang lebih murah. 

Namun, kenaikan biaya chip dari TSMC mungkin akan memaksa Apple untuk kembali mamatok harga yang lebih tinggi untuk smartphone besutan mereka.

Melansir Nikkei Asia, TSMC kabarnya ingin menaikkan harga chipsetnya hingga 20 persen. Ini akan menjadi kenaikan harga TSMC paling drastis dalam rentang waktu 10 tahun kebelakang.

Baca juga: Teknologi Satelit iPhone 13 Hadir dengan Mengecewakan?

"Harga yang lebih tinggi ini berasal dari berbagai faktor, termasuk biaya material dan logistik yang lebih tinggi serta perlombaan oleh pembuat perangkat untuk mengamankan pasokan chip yang memadai, yang telah muncul sejak kekurangan chip pertama kali mulai menggigit akhir tahun lalu," ucap pihak TSMC.

Rupanya, bukan tanpa alasan TSMC menaikkan harga chipsetnya. TSMC mengklaim kenaikan harga tersebut adalah langkah mereka untuk menghentikan praktik pemesanan ganda.

Pemesanan ganda adalah ketika klien memesan lebih banyak chip dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Ini dilakukan guna mengamankan ruang lini produksi tambahan dan dukungan dari pembuat chip.

Counterpoint Research menyebut kenaikan biaya chip tersebut akan berdampak pada strategi bisnis perusahaan pembuat smartphone lainnya.

“Margin laba bersih pembuat smartphone di luar Apple hanya sekitar 5 persen hingga 10 persen. Dalam hal ini, kenaikan biaya chip pasti akan mendorong semua pemain industri untuk meluncurkan model handset kelas atas untuk tahun depan untuk mengimbangi dampak biaya daripada fokus pada ponsel kelas menengah atau kelas bawah," ucap peneliti Counterpoint Research.

(MIM)

Share :