
Foto: Mezha.net
Teknologi.id - TikTok kembali menunjukkan ambisinya sebagai platform video pendek yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai ruang interaksi sosial yang semakin matang. Melalui peluncuran dua fitur baru, yakni Shared Collections dan Shared Feeds, TikTok menegaskan posisinya sebagai platform yang terus beradaptasi dengan kebutuhan pengguna yang kian beragam. Kehadiran fitur-fitur ini mencerminkan upaya ByteDance untuk memperluas cakupan fungsi TikTok dari sekadar aplikasi konsumsi konten menjadi medium kolaboratif yang memungkinkan pengguna membangun pengalaman digital yang lebih personal dan terorganisasi.
Peluncuran Shared Collections secara global untuk pengguna berusia di atas 16 tahun memperlihatkan bahwa TikTok memahami pentingnya menyediakan ruang kurasi konten yang dapat dikelola bersama. Sementara itu, rencana peluncuran Shared Feeds dalam beberapa bulan mendatang menunjukkan bahwa perusahaan tengah mempersiapkan fondasi bagi pengalaman menonton yang lebih sinkron dan berbasis minat gabungan. Menurut laporan TechCrunch, langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang TikTok untuk memperkuat keterlibatan pengguna melalui fitur-fitur yang tidak hanya memfasilitasi konsumsi, tetapi juga kolaborasi dalam menemukan dan mengelola konten.
Pengembangan kedua fitur tersebut memperlihatkan bagaimana TikTok membaca dinamika perilaku digital masyarakat global. Pengguna kini tidak hanya mencari hiburan, tetapi juga ruang untuk menyimpan, mengatur, dan mendiskusikan konten secara bersama. Dengan menghadirkan mekanisme berbagi yang lebih terarah, TikTok berupaya menjawab kebutuhan tersebut sekaligus memperluas dimensi interaksi sosial di dalam platform.
Baca Juga: Kamu Bisa Lihat Konten Lokal dengan Nearby Feed di TikTok, Simak Sekarang!
Shared Collections Sebagai Ruang Kolaboratif untuk Mengatur Konten Bersama
Shared Collections merupakan pengembangan dari fitur Collections yang sebelumnya hanya memungkinkan pengguna menyimpan video ke dalam folder pribadi. Kini, TikTok memperluas konsep tersebut menjadi ruang kolaboratif yang dapat diakses oleh dua pengguna yang saling mengikuti.
Menurut laporan TechCrunch, Shared Collections memungkinkan pengguna mengumpulkan dan mengatur konten dalam satu tempat bersama teman atau keluarga mulai dari inspirasi dekorasi rumah, ide tukar kue, hingga referensi Secret Santa.
Fitur ini dirancang untuk:
- Mempermudah penyimpanan konten tematik.
- Memperkuat kolaborasi antar pengguna.
- Menghadirkan ruang berbagi yang lebih privat dan terstruktur.
TikTok menjelaskan bahwa Shared Collections dapat bersifat pribadi atau publik, tergantung preferensi pengguna. Dengan demikian, fitur ini tidak hanya relevan untuk penggunaan personal, tetapi juga berpotensi dimanfaatkan komunitas kecil atau kelompok minat tertentu.
Untuk membuat Shared Collection, pengguna harus:
- Saling mengikuti dengan pengguna lain.
- Menyimpan video ke dalam koleksi.
- Mengundang pengguna lain untuk berkolaborasi.
- Mengatur apakah koleksi bersifat publik atau privat.
Shared Feeds Cara Menonton Bersama Tanpa Harus Berada di Tempat yang Sama
Jika Shared Collections berfokus pada pengorganisasian konten, maka Shared Feeds menawarkan pengalaman menonton yang lebih personal dan interaktif. Fitur ini memungkinkan dua pengguna menikmati feed TikTok yang dikurasi berdasarkan minat gabungan mereka.
Shared Feeds akan menampilkan 15 video pilihan setiap hari yang dipilih berdasarkan aktivitas kedua pengguna mulai dari video yang ditonton, disukai, hingga dikomentari.
Fitur ini dapat dibuat melalui pesan langsung (DM) satu lawan satu, dan setelah undangan diterima, kedua pengguna dapat:
- Menonton konten yang sama.
- Berdiskusi melalui DM.
- Menemukan minat baru secara bersama.
Konsep ini mirip dengan fitur Blend di Instagram Reels, yang juga menawarkan feed personalisasi untuk dua pengguna. Namun, TikTok menambahkan elemen kurasi harian yang membuat pengalaman menonton terasa lebih eksklusif dan terarah.
Untuk Shared Feeds, langkahnya adalah:
- Membuka DM dengan pengguna lain.
- Mengirim undangan membuat Shared Feed.
- Menunggu persetujuan.
- Menikmati 15 video kurasi harian berdasarkan minat gabungan.
Baca Juga: Ini Cara Pemerintah Australia Hapus Jutaan Akun MedSos Anak
Apakah TikTok Sedang Membaca Pola Interaksi Kita?
TikTok memahami bahwa perilaku pengguna kini semakin bergeser dari konsumsi individual menuju pengalaman berbagi yang lebih kolaboratif. Banyak pengguna yang ingin:
- Menyimpan referensi bersama pasangan atau teman.
- Menonton konten yang relevan dengan minat bersama.
- Mengatur inspirasi proyek atau kegiatan tertentu.
TikTok berusaha untuk memperkuat aspek sosial dan kolaboratif di platformnya, bukan sekadar tempat menonton video secara individual. Dengan Shared Collections dan Shared Feeds, TikTok mencoba menjawab kebutuhan tersebut secara langsung.
Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News
(dim/sa)