Foto: BPPT



Teknologi.id - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah meluncurkan aplikasi yang ditujukan untuk melindungi tenaga medis Indonesia, Covid Track, kemarin (9/4/2020).

Saat ini, Covid Track sudah bisa diunduh oleh pengguna Android di toko aplikasi Google Play Store. Lantas, bagaimana cara kerja Covid Track?

Dikutip dari situs resmi BPPT, Covid Track dilengkapi fitur analisis sebaran dan pergerakan penderita dan juga pengelolaan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) secara spasial. Aplikasi ini memberi memberikan informasi.

Pertama, melakukan tracing pergerakan pasien-pasien yang terdata. Hal itu tentu memudahkan pemerintah atau instansi melakukan tindakan pencegahan atau pemeriksaan pada lokasi yang sempat didatangi penderita dalam kurun waktu 14 hari terakhir.

Hanya memang, untuk mengetahui pergerakan pasien, harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Covid Track di ponselnya masing-masing.

BACA JUGA: BPPT Gandeng IDI Luncurkan Aplikasi Pelindung Tenaga Medis, Namanya Covid Track

Selanjutnya aplikasi ini akan mengirimkan data posisi secara berkala ke server. Tracing pada pasien-pasien dapat dilihat pada halaman terbatas aplikasi yang sedang dibangun. Tidak semua orang dapat melihat data tersebut.

Kedua, melakukan pendataan kebutuhan APD dari fasilitas kesehatan lainnya. PB IDI mengelola penyaluran APD yang berdasarkan sumbangan dari masyarakat. Agar penyaluran tersebut merata dan tepat guna, maka dibutuhkan data kebutuhan harian dari fasilitas kesehatan.

Dengan melihat data tersebut dan kemudian disandingkan dengan skala prioritas, maka diharapkan penyaluran bantuan dapat dilakukan dengan baik. Fasilitas kesehatan yang dimaksud bukan hanya fasilitas kesehatan milik Pemerintah atau daerah, tetapi juga fasilitas kesehatan yang dikelola oleh swasta.

Ketiga, membantu memberikan informasi kepada masyarakat dimana membeli APD yang sesuai dengan standar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat jika ingin melakukan donasi atau sumbangan APD ke fasilitas kesehatan tetapi tidak mempunyai informasi dimana harus mencarinya.

BACA JUGA: Menkominfo Keluhkan Minimnya Masyarakat yang Unduh Aplikasi PeduliLindungi

Selain itu dibangun juga aplikasi berbasis web yang merupakan komplementari dari aplikasi berbasis mobile. Aplikasi ini ditampilkan informasi tentang perkembangan sebaran COVID-19 pada umumnya dan juga sebagai interface bagi pengelola dalam melakukan manajemen kebutuhan dan pengiriman bantuan APD.

Lebih lanjut terkait masa rentan COVID-19 dari prediksi hasil pemodelan yang dilakukan oleh para pakar yang dapat dilihat di berbagai media, yang diprediksi pada bulan Mei sebagai masa puncak, sampai dengan pertengahan Agustus. 

Untuk itu, diharapkan aplikasi ini dapat berkontribusi secara signifikan untuk dokter dan tenaga medis lainnya dalam melakukan penanganan Covid-19 secara aman.

(sz)

Share :