Foto: Unsplash
Teknologi.id – Perusahaan teknologi terkenal asal Korea Selatan, Samsung Electronics sedang dalam pembicaraan bersama klien untuk menaikkan harga pembuatan chip berbasis kontrak hingga 20 persen di tahun 2022 ini.
Berdasarkan sumber yang mengetahui masalah ini, langkah tersebut mungkin akan dijalankan mulai paruh kedua tahun ini. Hal tersebut dilakukan guna menutupi kenaikan biaya bahan dan logistik.
Berdasarkan laporan Bloomberg yang dikutip dari Reuters, harga chip berbasis kontrak kemungkinan akan naik sekitar 15 hingga 20 persen. Hal ini bergantung pada tingkat kecanggihannya. Chip yang diproduksi pada mode lama kemungkinan akan mengalami kenaikan yang lebih besar.
Baca juga: Leak dari Ponsel Lipat Samsung Galaxy Z Flip 4 Muncul di Internet
Hingga berita ini ditulis, Samsung masih menolak untuk memberikan komentarnya. Samsung sendiri adalah produsen chip berbasis kontrak terbesar kedua di dunia setelah Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC).
TSMC sudah memprediksikan lonjakan hingga 37 persen dalam penjualan kuartal saat ini dan memperkirakan kapasitas chip tetap sangat sempit di tengah krisis chip global. Ini membuat pesanan akan penuh dan memungkinkan pembuat chip mematok harga yang lebih tinggi.
Pada bulan April kemarin, Samsung juga mengatakan bahwa permintaan lebih besar dari kapasitas yang tersedia serta kekurangan pasokan diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2022 ini.
(MIM)