foto: winfuture
Teknologi.id - Kebocoran data pengguna sepertinya sudah menjadi hal yang umum terjadi belakangan ini. Mulai dari perusahaan kecil hingga besar pun mengalami kejadian serupa. Baik itu karena kesalahan internal maupun diserang oleh pihak luar atau hacker. Begitu pula kebocoran data dialami oleh salah satu perusahaan elektronik terbesar, yaitu Samsung. Tidak ada yang dapat memungkiri kejadian seperti ini akan terjadi pada perusahaan mana pun. Diketahui bahwa Samsung diserang oleh hacker yang membobol data pengguna dari nama hingga info kontak para pengguna. Tentunya hal ini sangat disayangkan terjadi karena pengguna Samsung sangat banyak dan memiliki data-data berharga di dalamnya. Bagaimana penjelasan lebih lengkapnya? Simak artikel di bawah ini!
Kebocoran data sebelumnya pernah juga dialami oleh Samsung pada awal tahun 2022. Kebocoran yang terjadi pada saat itu dilakukan oleh hacker yang berasal dari Amerika Serikat yang mengaku berhasil membobol sistem keamanan Samsung. Kabar baiknya adalah tidak ada kebocoran data pengguna yang dilakukan oleh hacker tersebut. Sang hacker membobol kode sumber (source code) internal perangkat galaxy yang akan dirilis pada saat itu.
Samsung menyatakan bahwa “Menurut analisis awal kami, pelanggaran tersebut melibatkan beberapa kode sumber yang berkaitan dengan pengoperasian perangkat Galaxy, tetapi tidak termasuk informasi pribadi konsumen atau karyawan." Kabar ini tentu membuat para pengguna tidak perlu khawatir akan kebocoran data pribadi mereka. Namun, baru-baru ini justru terjadi kebocoran data privasi pengguna pada perusahaan tersebut.
Baca juga: Menkominfo Minta Masyarakat Jaga NIK dan Rutin Ganti Password
Kebocoran data pengguna ini terjadi di Amerika Serikat yang dilakukan oleh seorang hacker. Samsung memastikan ke penggunanya bahwa tidak ada nomor Social Security (Jaminan Sosial), termasuk kartu kredit dan debit, yang ikut bocor dalam insiden ini. Kendati demikian, ada beberapa data pribadi pengguna yang didapat peretas karena setiap perangkat memiliki kemungkinannya masing-masing. Peretasan ini sudah dicurigai sejak bulan Juli di mana ada seorang hacker yang berusaha membobol perusahaan. Namun, hacker tersebut tidak menyerang data-data pengguna sehingga tidak berdampak pada perangkat yang digunakan. Lalu, dilaporkan kembali pada tanggal 4 Agustus 2022, mereka mendapati bahwa hacker telah memperoleh data pelanggan.
Tindakan Samsung
Samsung mengatakan telah mengambil sejumlah langkah untuk mengamankan sistemnya yang terdampak dan bekerja sama dengan perusahaan keamanan siber pihak ketiga. Mereka juga berkoordinasi dengan penegak hukum setempat. Sampai sejauh ini, Samsung belum mengarahkan para pengguna untuk melakukan tindakan pencegahan seperti autentikasi dan lainnya. Namun, Samsung menyarakan untuk para pengguna tidak mengklik tautan atau membalas email yang bukan resmi dari Samsung atau dari sumber mencurigakan lainnya. Dikhawatirkan apabila pengguna mengklik tautan-tautan tersebut, pengguna akan diarahkan kepada situs yang nantinya para hacker akan dengan mudah mengambil data-data pengguna.
Baca juga: Mengulik Arti Nama Samsung, dari Bisnis Kecil hingga Mendunia
Pihak Samsung berjanji akan terus mengatasi permasalahan ini untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna. Mereka pun berkomitmen untuk mengambil langkah berikutnya untuk dapat diterapkan pada jangka panjang ke depannya. Hal ini dilakukan sebagai upaya preventif dari hacker yang kemungkinan akan menyerang kembali. Sampai sejauh ini, belum ada informasi resmi seberapa jauh informasi yang didapatkan oleh hacker. Pihak Samsung mengatakan bahwa informasi yang didapat pada setiap pengguna akan bervariasi. Tidak menutup kemungkinan para pengguna akan diambil data-datanya lebih banyak tergantung dari seberapa jauh sang hacker membobol perangkat. Namun, para pengguna tidak perlu khawatir selama tidak merasa melakukan aktivitas yang mencurigakan.
Kebocoran data pengguna oleh para hacker ini tentulah bukan hal yang menyenangkan. Sebagai perusahaan besar yang memegang banyak data pengguna, dibutuhkan segera upaya preventif dan penanggulangan masalah ini. Keamanan dan kenyamanan privasi para pengguna merupakan prioritas utama dalam sebuah perusahaan. Sebagai pengguna, langkah yang dapat kita lakukan adalah dengan mengurangi kegiatan yang berhubungan dengan pihak tidak resmi dan tidak asal mengunduh sesuatu yang bukan diterbitkan secara resmi dari suatu perusahaan atau pengembang. Insiden seperti ini kiranya dapat lebih diperhatikan lebih dalam lagi agar tidak terus berulang dengan pola yang sama.
(LA)