Teknologi.id – Masalah paling umum pelaku usaham
mikro kecil dan menengah (UMKM) ialah permasalahan terkait modal. Namun, kini
kecerdasan buatan (AI) disebut dapat membantu UMKM untuk mengajukan pinjaman
modal di bank.
CEO Perusahaan Startup di bidang F&B (Food & Beverage), Esensi Solusi Buana (ESB), Gunawan Woen menyebutkan pelaku UMKM yang menjual makanan dan minuman menjadi jenis usaha yang belum tersentuh layanan bank. Hal ini karena bank tidak mau mengambil risiko untuk memberikan pinjaman modal bagi pelaku UMKM makanan dan minuman.
Baca Juga: IMF: Kecerdasan Buatan (AI) Berikan Dampak 40% Pada Pekerjaan
Menurutnya, cara kerja bank yang melakukan penilaian kredit menyulitkan pelaku UMKM di bidang makanan dan minuman untuk mendapatkan pinjaman modal. UMKM di bidang makanan dan minuman dinilai tidak bankable. Maka dari itu, ESB berniat memberikan transparansi transaksi dan laporan cashflow.
AI dinilai dapat menurunkan risiko pinjaman sehingga bank sebagai penyedia layanan dapat masuk dalam industri ini. Dalam kasus ini AI dilihat sebagai alat yang dapat turunkan risiko bank untuk memberikan pinjaman kepada pelaku UMKM makanan dan minuman.
Untuk itu, layanan pinjaman modal bank bisa masuk ke dalam usaha UMKM makanan
dan minuman, ungkap Gunawan di Kantor AC Venture, Jakarta, Rabu (14/8/2024) dikutip
dari DetikFinance.
AI dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengumpulkan dokumen
persyaratan yang dibutuhkan untuk mengajukan pinjaman modal dari bank. ESB
menyediakan sistem yang langsung bisa perbarui data-data secara aktual.
Data-data tersebut nantinya dapat digunakan sebagai data alternatif penilaian pinjaman. Selama pelaku UMKM masih menjalankan bisnisnya, sistem tersebut akan terus berjalan.
Pada sistem ini, AI memilili peranan yang sangat penting karena mendukung institusi perbankan dalam mendapatkan penilaian yang terus diperbarui. Dengan ini, Gunawan berharap perbankan dapat melihat langsung pertumbuhan bisnis UMKM sehingga para pelaku UMKM dapat mengajukan pinjaman modal dengan mudah.
Baca Juga: Bank Indonesia Mulai Terapkan AI untuk Pengawasan Transaksi
Dengan AI, pelaku UMKM dapat melihat nilai usahanya setiap
hari karena mungkin saja nilai hari ini dan besok berbeda. Penilaian inilah
yang menjadi tolok ukur bank dalam memberikan pinjaman. Menurut Gunawan, semua
ini bisa kita dapatkan menggunakan AI.
Pandu Sjahrir selakuk Kepala Badan Ekonomi dan Financial
Technology Kadin Indonesia, menganggap bahwa AI bisa menilai pertumbuhan UMKM. Untuk
itu, pelaku UMKM bisa mengetahui data-data yang mendukung mereka dalam
mengajukan pinjaman modal di bank.
Menurutnya, UMKM sebenarnya bisa mengetahui bagaimana
kinerja usaha mereka. Namun, dengan bantuan AI pelaku UMKM bisa mendapatkan penilaian
pinjaman yang bisa diajukan kepada bank untuk mendapatkan tambahan modal. Pandu
berharap, dengan kemudahan yang ditawarkan AI ini bisa membantu pelaku UMKM
dalam mengembangkan usahanya.
Baca Berita dan Artikel lain di Google
News.
(sap)\
Tinggalkan Komentar