Teknologi.id – Pasar tenaga kerja dunia tahun 2023
mengalami perubahan yang signifikan. Pasalnya pasar tenaga kerja di negara-negara
maju berpendapatan perkapita tinggi semakin ketat, sedangkan negara-negara
berkembang dengan pendapatan perkapita rendah mengalami peningkatan angka
pengangguran dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan perempuan
memiliki peluang yang makin kecil untuk diterima kerja. Di saat yang sama, upah
minimum rill (UMR) pekerja mengalami penurunan dikarenakan biaya kebutuhan
hidup yang makin meningkat. Perubahan ekspektasi pekerja dan kekhawatiran
mengenai kualitas pekerjaan saat ini menjadi isu global yang penting untuk
dibahas.
Saat ini sudah terdapat beberapa pekerjaan yang perannya digantikan oleh robot maupun AI. Di tahun 2025, pembagian pekerjaan antara mesin, AI, dan manusia diperkirakan akan buat gangguan pada 85 juta pekerjaan pada bisnis menengah maupun bisnis besar secara global. Gangguan ini diperkirakan terjadi pada 15 industri dan 26 ekonomi.
Baca Juga: Mengulik Masa Depan AI di "Rule of the Robots" Karya Martin Ford
Pekerjaan seperti entri data, akuntan, dan tenaga administratif
akan semakin kecil jumlahnya karena bisa dilakukan oleh robot. Berdasarkan
laporan dari Future of Jobs 2023, penciptaan lapangan pekerjaan saat ini
semakin sulit, sedangkan lapangan pekerjaan hilang semakin cepat. Lebih dari
80% pengusaha berencana untuk mempercepat proses digitalisasi kerja dengan memanfaatkan
teknologi. 50% pengusaha ingin mempercepat proses otomatisasi pekerjaan.
Kini, AI telah mengubah cara kita bekerja. Hal ini sejalan
dengan meningkatnya kekhawatiran mengenai dampak AI terhadap terancamnya
lapangan kerja tertentu. Sebenarnya fenomena ini pernah terjadi di masa lalu
seperti saat pertama kali ditemukannya mesin uap hingga komputer. Memang kemajuan
teknologi akan menggantikan keahlian yang dianggap telah ketinggalan zaman.
Akan tetapi, teknologi akan menciptakan keahlian dan keterampilan baru sehingga
AI tidak mungkin menandakan berakhirnya pekerjaan.
Menurut Laporan Future of Jobs 2023, pada tahun 2025 AI diperkirakan akan menggantikan 85 juta pekerjaan yang ada. Namun, terdapat 97 keahlian baru yang diperkirakan akan muncul. Hal tersebut menggambarkan adanya pergeseran peran di dunia kerja. Pergeseran ini mendesak manusia untuk melakukan evolusi kerja daripada pengurangan kerja. AI dinilai turut berkontribusi terhadap peluang kerja baru yang membutuhkan keterampilan baru.
Baca Juga: Masih Asing di Indonesia, Jurusan Kuliah AI Ramai Peminat, Pakar Kasih Peringatan
Laporan tersebut dibuat berdasarkan perspektif 803
perusahaan di 27 kelompok industir dan 45 ekonomi di sseluruh dunia. Secara kolektif,
perusahaan-perusahaan tersebut telah memperkerjakan 11,3 juta pekerja. Para
eksekutif perusahaan diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai teknologi,
dampaknya di dunia kerja, dampaknya pada keterampilan, hingga perubahaan tenaga
kerja yang direncanakan perusahaan di periode 2023-2027.
Pemanfaatan teknologi menjadi fokus utama dalam perubahan
bisnis di lima tahun mendatang. Terdapat lebih dari 85% perusahaan yang
diteliti yang menyebutkan adanya peningkatan pemanfaatan teknologi dan frontier
sebagai upaya perluasan akeses digital yang bisa mendorong kemajuan perusahaan.
Di dalam laporan tersebut, terdapat 673 juta pekerjaan. 69 juta diantarannya diperkirakan akan mengalami pertumbuhan struktural, sedangkan 83 juta diantarannya akan mengalami penurunan. Artinya, terdapat penurunan sebesar 14 juta pekerjaan atau setara dengan 2% jumlah pekerjaan yang ada sekarang dan terjadi perputaran struktural terhadap 152 juta pekerjaan atau 23% dari 673 juta pekerjaan yang ada. Dalam laporan itu, perusahaan memperkirakan bahwa 34% dari seluruh pekerjaan terkait akan digatikan oleh mesin, 66% sisanya akan tetap dilakukan oleh manusia.
Baca Juga: Setara 444 Target Per Hari, Militer Israel Gunakan AI untuk Menyerang Gaza
Pertumbuhan teknologi AI akan mengakibatkan kesenjangan
keterampilan yang besar bagi tenaga kerja saat ini. Menurut McKinsey Global
Institute yang meyoroti mengenai kesenjangan ini, terdapat desakan untuk
meningkatkan keahlian dan keterampilan pekerja untuk mengimbangi tuntutan pasar
kerja saat ini.
World Economic Forum (WEF) telah merangkum sederet
lapangan pekerjaan yang mungkin akan tergantikan pada periode 2023-2027. Berikut
ini daftar 20 pekerjaan tertinggi yang akan tergantikan:
1.
Teller bank
2.
Petugas layanan pos
3.
Kasir dan petugas tiket
4.
Entri data
5.
Pekerja administratif
6.
Pencatatan material dan stok
7.
Akuntan, pembukuan, dan penggajian
8.
Pemasangan dan reparasi alat rumah tangga
9.
DPR dan pejabat
10.
Petugas statistik, keuangan, dan asuransi
11.
Sales pintu ke pintu atau jalan
12.
Keamanan
13.
Petugas kredit dan pinjaman
14.
Investigator
15.
Penguji perangkat lunak
16.
Manajer hubungan
17.
Penual toko
18.
Penjaga Gedung dan pembantu rumah tangga
19.
Penjamin asuransi
20. Social media specialist
Baca Berita dan Artikel lain di Google News.
(sap)
Tinggalkan Komentar