Foto: McEasy
Teknologi.id - Artificial Intelligence sebagai bagian dari perkembangan teknologi kini telah merambah berbagai sektor kehidupan termasuk di sektor transportasi. Keberadaan teknologi di sektor transportasi kini dapat dimanfaatkan guna mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas. Salah satu inovasi yang digunakan adalah TrackVision yang menjadi produk McEasy. McEasy sendiri adalah sebuah perusahaan yang berbasis di sektor teknologi Internet of Things (IoT) dan Software as a Service (SaaS). Melalui produknya, McEasy menawarkan program AI yang didukung kamera di delapan titik hingga kemampuan berkomunikasi untuk memberi peringatan berdasarkan situasi dan kondisi yang terjadi.
Merujuk pada pernyataan Grady Kusmulyadi, Chief Product Officer McEasy, TrackVision menjadi produk yang mengintegrasikan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) melalui ADAS (Advanced Driver Assistance System) dan DMS (Driver Monitoring System).
Sebagai produk baru, potensi kebermanfaatan TrackVision oleh McEasy didukung hasil penelitian yang menunjukkan bahwa program keselamatan pengemudi yang dipadukan dengan sistem pemantauan kendaraan dan kamera dapat mengurangi kejadian kritis terkait keselamatan hingga 59%. Hasil penelitian ini tentunya dapat menjadi daya tawar yang kuat bagi TrackVision dengan manfaat yang dimiliki dan selaras dengan kebutuhan di sektor transportasi.
Lebih lanjut, selain potensi kebermanfaatan yang ditawarkan, hadirnya TrackVision juga dilatarbelakangi oleh besarnya persentase kecelakaan yang disebabkan oleh human eror atau kelalaian manusia. Hal ini dibuktikan dengan data dari PT Prima Safetindo Internasional (PRIMESAFETY) yang mencatat bahwa hingga September 2024, terjadi lebih dari 96.000 kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Dari angka tersebut, sebesar 96% di antaranya terjadi saat cuaca cerah dan jalan kering.
Menurut Makkuraga selaku Direktur PRIMESAFETY, dengan merujuk pada data tersebut menyatakan bahwa faktor manusia menjadi penyebab utama kecelakaan. Hal tersebut disebabkan oleh faktor seperti kurangnya persiapan, kelelahan, dan kurangnya kesigapan saat mengemudi. Maka guna mengatasi masalah tersebut, hal yang dapat dibenahi bukan hanya dari sisi faktor manusia semata seperti meningkatkan keterampilan dan kewaspadaan pengemudi. Pemanfaatan teknologi melalui intervensi di sektor transportasi guna mendukung keterampilan dan kewaspadaan pengendara juga dinilai dapat menjadi solusi.
Sistem ADAS TrackVision mampu mendeteksi perpindahan jalur, potensi tabrakan, dan jarak aman antar kendaraan. Sementara itu, DMS mengidentifikasi tanda-tanda pengemudi mengantuk, tidak fokus, merokok (khususnya jika membawa barang berbahaya), tidak memakai sabuk pengaman, serta indikasi muatan tidak resmi. Hasil identifikasi tersebut selanjutnya akan disampaikan ke pengendara secara langsung sebagai sebuah peringatan. Peringatan dari sistem AI tidak hanya diberikan di dalam kabin kendaraan, tetapi juga disampaikan melalui email atau WhatsApp kepada manajemen perusahaan. Hal ini memungkinkan manajemen untuk memperingatkan atau mengevaluasi perilaku pengemudi mereka dengan lebih efektif.
Selain ADAS dan DMS, McEasy juga menawarkan fitur tambahan seperti SOS Button yang memungkinkan pengemudi meminta bantuan saat mengalami masalah di jalan, Cut-off untuk mematikan mesin, dan Double Relay yang mencegah pencurian jika GPS dilepas.
Foto: Techno.id
Baca juga : Bank Indonesia Mulai Terapkan AI untuk Pengawasan Transaksi
Pihak McEasy menjelaskan bahwa TrackVision dengan berbagai teknologi yang disediakan ditujukan bukan hanya untuk masyarakat umum melainkan juga untuk membantu industri transportasi yang rentan terhadap kecelakaan lalu lintas, serta mendukung pencapaian program zero accident atau target nihil kecelakaan di jalan.
Made Jony dari Dishub DKI Jakarta menambahkan, kecelakaan lebih sering terjadi saat cuaca baik di siang hari karena pengemudi cenderung kurang waspada. Oleh karena itu, teknologi seperti TrackVision diharapkan mampu memberikan solusi dari sisi pengemudi. Selain itu, penting juga untuk memastikan kondisi kendaraan selalu prima dan melakukan perawatan rutin, terutama bagi truk barang agar tidak membawa muatan melebihi kapasitas.
McEasy telah membangun ekosistem yang terintegrasi dengan lebih dari 1.500 perusahaan dari 50 industri, termasuk Nestlé, Tanto Intim Line, Pelindo Group, Wardah, JNE, dan Samator. Selain itu, beberapa instansi pemerintahan juga telah menjadi mitra perusahaan asal Surabaya ini, antara lain seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kementerian Pertanian, hingga Dinas Perhubungan.
Dengan berbagai fitur canggih ini, TrackVision berperan besar dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi di Indonesia, membantu pengemudi tetap waspada, dan meminimalisir resiko kecelakaan di jalan.
Baca juga berita dan artikel lain di Google News
(mha)
Tinggalkan Komentar