Starlink Milik Elon Musk Mulai Uji Coba di IKN pada Bulan Mei Mendatang

Firyal Tiara Nuraisy . March 25, 2024

starlink ikn

Foto : Instagram/@starlink_satellites

Teknologi.id - Starlink milik Elon Musk akan mulai uji coba di IKN pada bulan Mei mendatang. Starlink akan hadir di Indonesia dengan menggandeng anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), Telkomsat sebagai penyedia jaringan pengalur (backhaul).

"Iya itu Mei. Bulan Mei, rencananya akan uji coba di IKN. Detilnya nanti sebentar lagi, akhir bulan ini lah nanti detailnya hulunya, uji layak operasinya, itu nanti perizinan-perizinan dan regulasi," kata Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi di Kantor Kominfo, Jakarta, Kamis (21/3).

Rencananya, Starlink tidak hanya akan beroperasi di IKN. Perusahaan tersebut akan menyasar pada daerah 3T, yaitu tertinggal, terdepan, dan terluar. Budi juga mengatakan bahwa masuknya Starlink ke Indonesia akan menjadi ajang uji coba satelit di daerah-daerah yang terpencil.

Starlink sendiri telah mendapatkan hak labuh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2022 lalu. Hak labuh tersebut menjadi lisensi bagi Telkomsat untuk memberikan layanan pada jaringan perantara yang menghubungkan infrastruktur backbone telekomunikasi milik TelkomGroup dengan tower Base Transceiver Station/ tower WiFi/ perangkat distribusi akses melalui fiber optik.

Namun, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong mengatakan bahwa sebelumnya Starlink belum mengajukan izin usaha di Indonesia, khususnya IKN. Karena itu, saat ini Menkeminfo, Budi Arie memastikan Starlink tengah mengurus perizinan tersebut. Anak perusahaan SpaceX tersebut juga menginginkan untuk menyasar pada pasar retail di Indonesia.

Baca juga: SpaceX Sukses Luncurkan Satelit Baru untuk Internet Starlink

Terkait dengan hal tersebut, Starlink sebenarnya sudah bisa memberikan layanan di Indonesia melalui Telkomsat sebagai penyedia jaringan backhaul mengingat kerjasama dua perusahaan tersebut telah terjalin sejak 2023 lalu. 

Namun, di sisi lain Starlink belum memiliki memiliki pusat jaringan yang disebut dengan Network Operator Centre (NOC) di Indonesia. NOC sendiri merupakan tempat untuk mengawasi, memantau dan mengamankan jaringan komunikasi. Budi menegaskan bahwa untuk memasuki pasar retail di Indonesia, Starlink harus mengikuti serta mentaati regulasi yang berlaku di Indonesia.

"Pokoknya selama kalian NOC-nya di Indonesia, pemerintah punya alat untuk mendeteksi dan mengontrol berbagai konten negatif yang dimungkinkan dari penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia," jelasnya.

Baca  juga berita dan artikel yang lain di Google News

(ftn)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar