Foto: Unsplash/Rodion Kutsaiev
Teknologi.id - Dalam beberapa tahun terakhir, media sosial telah menjadi wadah penting dalam menyampaikan pesan politik, termasuk dukungan terhadap Palestina. Salah satu bentuk dukungan yang menarik perhatian adalah penggunaan simbol semangka. Simbol ini telah menjadi simbol solidaritas bagi warga Palestina dan telah menyebar dengan cepat di berbagai platform media sosial, terutama di TikTok.
Pada artikel ini kita akan membahas mengenai asal usul simbol semangka untuk Palestina, kontroversi moderasi konten media sosial, dan penggunaan simbol semangka sebagai bentuk dukungan.
Asal Usul Simbol Semangka untuk Palestina
Asal usul penggunaan simbol semangka sebagai simbol perlawanan Palestina dapat ditelusuri kembali ke perang enam hari pada tahun 1967. Pada masa itu, Israel merampas West Bank dan Gaza, serta melarang visualisasi bendera Palestina di wilayah yang dikuasainya.
Warga Palestina kemudian menggunakan semangka sebagai simbol perlawanan. Semangka memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina, yaitu perpaduan merah, hijau, dan hitam. Banyak warga Palestina memasang semangka di depan rumah, jalanan, dan jendela mereka sebagai bentuk perlawanan terhadap agresi Israel. Semangka menjadi simbol yang kuat dan mudah dikenali bagi warga Palestina dan simpatisan di seluruh dunia.
Baca Juga: Viral Semangka Sebagai Simbol Palestina, Ini Arti & Kaitannya dengan Serangan Israel
Kontroversi Moderasi Konten Media Sosial
Di era digital saat ini, media sosial menjadi sumber informasi utama bagi banyak orang. Namun, moderasi konten di platform-platform media sosial masih menjadi isu yang kontroversial. Terkait dengan konflik antara Hamas dan Israel di Gaza, terdapat laporan bahwa konten pro-Palestina yang akurat malah ikut terblokir oleh raksasa media sosial.
Banyak pengguna melaporkan bahwa konten pro-Palestina, termasuk kolom komentar dan akun yang memasang simbol bendera Palestina, dihapus atau disapu bersih dari media sosial.
Salah satu contoh yang disebutkan adalah pengguna Instagram melaporkan bahwa layanan Meta (sebelumnya dikenal sebagai Facebook) menyembunyikan komentar yang berisi emoji bendera Palestina. Laporan dari organisasi non-profit '7amleh' asal Palestina juga menyebutkan bahwa emoji bendera Palestina diterjemahkan dengan kata 'teroris'. Juru bicara Meta mengklaim bahwa perusahaan tidak memiliki kebijakan khusus terkait emoji bendera Palestina dan bahwa komentar yang disembunyikan melanggar aturan penggunaan Meta.
Kontroversi ini menciptakan kekhawatiran bahwa moderasi konten media sosial belum netral dan dapat mempengaruhi narasi dan dukungan terhadap Palestina.
Penggunaan Simbol Semangka sebagai Dukungan Solidaritas
Foto: Tiktok
Dalam menghadapi kontroversi moderasi konten media sosial, pengguna media sosial menemukan cara kreatif untuk tetap mengekspresikan dukungan mereka terhadap Palestina. Salah satu bentuk dukungan yang menarik perhatian adalah penggunaan simbol semangka.
Simbol semangka digunakan sebagai pengganti bendera Palestina yang seringkali dihapus oleh moderasi konten. Pengguna media sosial, terutama di TikTok, telah mengadopsi simbol semangka sebagai cara untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan Palestina.
Simbol semangka ini seringkali digunakan dalam caption, komentar, atau dijadikan filter augmented reality (AR) dalam postingan mereka. Sebagai contoh, seniman Jourdan Louise telah menciptakan "Filter for Good I" yang menampilkan gambar semangka dengan memanfaatkan teknologi AR. Filter ini telah tersebar di lebih dari 4 juta postingan di TikTok dan berhasil mengumpulkan dana senilai US$ 7.100 atau setara dengan Rp 111 jutaan.
Seluruh keuntungan yang diperoleh dari filter ini akan disumbangkan kepada korban perang di Gaza. Penggunaan simbol semangka sebagai bentuk dukungan solidaritas tidak hanya menyebarkan informasi terkait konflik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada korban perang.
Baca Juga: Waspada Donasi Palsu! Ini 7 Lembaga Donasi Terpercaya untuk Palestina
Dalam era digital saat ini, media sosial telah menjadi alat penting dalam menyampaikan pesan politik dan dukungan terhadap perjuangan Palestina. Meskipun kontroversi moderasi konten media sosial masih ada, pengguna media sosial telah menemukan cara kreatif untuk menyuarakan dukungan mereka melalui penggunaan simbol semangka.
Simbol ini telah menjadi simbol solidaritas yang mudah dikenali dan tersebar luas di berbagai platform, terutama di TikTok. Penggunaan simbol semangka sebagai bentuk dukungan solidaritas tidak hanya menguatkan narasi pro-Palestina, tetapi juga memberikan kontribusi nyata melalui penggalangan dana untuk korban perang di Gaza.
Dengan dukungan yang terus berkembang melalui media sosial, semoga perjuangan Palestina dapat mendapatkan perhatian global yang lebih besar dan solusi yang adil untuk konflik yang sedang berlangsung.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(anta)
Tinggalkan Komentar