Teknologi.id - PLN akan menerapkan penggunaan Smart Meter dirumah pelanggannya. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen, sehingga nantinya pengukuran penggunaan listrik akan lebih efisien. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan bahwa di tahun ini ditargetkan terdapat sebanyak satu juta pelanggan listrik yang menggunakan Smart Meter PLN.
Menurut Press Release dari situs resmi PLN, Direktur Utama PT. PLN Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa dalam dua setengah tahun terakhir, PLN telah berusaha keras untuk mengimplementasikan smart meter sebagai bagian dari transformasi dan efisiensi digital. PLN dan State Grid Corporate of China (SGCC) juga telah menandatangani kontrak kerja sama tentang Pengadaan Managed Services (Sewa Beli) Advance Metering Infrastructure (AMI). Dengan penandatanganan ini, kemungkinan penerapan smart meter PLN pada perangkat meteran listrik pelanggan semakin dekat.
Baca Juga : Lewat Waste to Energy (WTE), Mahasiswa ITB Canangkan Cara Ubah Sampah Jadi Listrik
Apa itu Smart Meter PLN?
Smart Meter PLN akan menggantikan meteran listrik konvensional dalam mewujudkan implementasi Smart Grid, yaitu sistem jaringan untuk mengelola kebutuhan listrik secara digital.
Fungsi Smart Meter pada dasarnya mirip dengan meteran listrik biasa. Smart meter akan secara otomatis melacak dan mencatat pemakaian listrik di rumah pelanggan. Yang membedakan Smart Meter dengan perangkat konvensional adalah transparansi konsumsi daya listrik yang tidak hanya diperuntukkan pihak PLN, namun juga akan dibagikan secara digital ke perangkat pelanggan. Smart meter memiliki kelebihan dibandingkan meteran listrik biasa, yaitu mampu memberikan informasi pemakaian listrik dan jumlah atau tagihan listrik yang lebih akurat. Hal ini akan membantu pelanggan dalam mengontrol pemakaian listrik, agar tidak merasa kecolongan bila harus membayar tagihan yang mahal.
Kerjasama dengan State Grid Corporate of China (SGCC)
Untuk dapat menjalankan fungsinya, Smart Meter tidak dapat berdiri sendiri. PT.PLN bersama dengan State Grid Corporate of China (SGCC) telah menandatangani kontrak Pengadaan Managed Services (Sewa Beli) AMI pada Kamis, 22 Desember 2022 di Jakarta. AMI merupakan dasar utama Smart Grid dan merupakan seluruh infrastruktur dari meteran listrik yang memungkinkan pengumpulan dan transfer informasi konsumsi listrik ke pelanggan secara langsung.
Dirut PLN berharap bahwa dengan penandatangan kerjasama ini, penggunaan smart meter yang berbasis AMI dapat meningkatkan akurasi pencatatan tagihan listrik, sehingga mampu memberikan efisiensi bagi PLN dan ketepatan bagi pelanggan. Zhang Zhigang, President of State Grid Corporate of China, setuju bahwa dalam transformasi dan transmisi energi, sistem jaringan berbasis digital diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas. Dia juga percaya bahwa kerjasama ini akan bermanfaat untuk ketahanan energi kedua negara dan berharap kedua perusahaan dapat terus meningkatkan kesuksesan di masa depan.
(ak)
Tinggalkan Komentar