Amazon PHK 18.000 Karyawan, Gantikan Manusia dengan Robot Pekerja

Afiyah Khaulah . January 06, 2023
Foto Robot Sparrow Amazon (Amazon)


Teknologi.id - Amazon, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, akan memberhentikan lebih dari 18.000 pegawai. Keputusan pemecatan akan menimpa beberapa tim, tetapi sebagian besar pegawai yang terpengaruh adalah yang bekerja di Amazon Stores dan divisi People, Experience, and Technology. Pegawai yang terkena dampak akan dihubungi mulai tanggal 18 Januari 2023.

Baca Juga : Google Akan Berlakukan GRAD, Sistem Baru yang Berpotensi PHK 10,000 Karyawannya

Terpengaruh Oleh Kondisi Ekonomi Global Pasca Covid-19

Pemutusan pegawai sebanyak 18 ribu orang oleh Amazon, termasuk PHK yang dilakukan Amazon bulan September 2022 lalu adalah akibat dari penurunan kondisi ekonomi global yang semakin parah. Pemotongan tersebut mencapai 6% dari sekitar 300.000 orang tenaga kerja Amazon. Ini merupakan perubahan cepat bagi perusahaan yang baru-baru ini meningkatkan gaji dasar pegawainya untuk meningkatkan daya saing yang lebih agresif demi mendapatkan bakat.

Amazon dan perusahaan teknologi lainnya sebenarnya telah melakukan rekrutmen pegawai baru secara masif selama pandemi. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih suka berbelanja di e-commerce di era pandemi. Namun, sekarang dengan pandemi yang mereda, kebiasaan tersebut mulai berubah. Akibatnya, banyak perusahaan teknologi yang semula terhindar dari dampak pandemi justru mengalami cobaan berat. Akibatnya, mereka harus memecat pegawai karena permintaan tidak seperti saat pandemi lagi.

Baca Juga : Canggih! MRT Jakarta Hadirkan Robot Pintar DINA untuk Patroli di Stasiun

Robot Pekerja 'Sparrow' Milik Amazon

Foto: Bloomberg

Namun jauh sebelum melakukan PHK besar-besaran tersebut, Amazon ternyata telah memperkenalkan konsep memperkerjakan robot. Pada bulan November 2022, Amazon memperkenalkan Sparrow, robot baru yang dapat memproses produk di gudang secara otomatis tanpa campur tangan manusia. Sparrow merupakan gabungan dari AI, computer vision, dan suction-cup 'tangan'. Menurut Amazon, robot ini dapat mengidentifikasi sekitar 65% dari produk yang ada di inventaris perusahaan dan mampu menangani item dengan beragam bentuk dan ukuran.

Amazon tidak secara eksplisit menyatakan bahwa robot akan menggantikan peran manusia. Menurut Amazon, Sparrow akan memainkan peran penting untuk mendukung pegawai memfokuskan waktu dan energi mereka pada hal-hal lain, sambil juga meningkatkan keselamatan. Walaupun demikian, kehadiran robot ini menimbulkan kontroversi di kalangan pegawai dan masyarakat lain.

Mohammad Mire, mantan karyawan Amazon dan ahli tenaga kerja, menyatakan bahwa perusahaan ingin adanya persaingan antara karyawan dan robot. Kritikus juga memberikan tanggapan tentang otomasi yang merugikan manusia di perusahaan. Athena Coalition, seorang kritikus, menyatakan bahwa Amazon seharusnya lebih memperhatikan kualitas pekerjaan dan mengatasi masalah keselamatan di gudang serta di jalan, bukan hanya berinvestasi dengan merugikan pekerja.

Athena juga menyatakan bahwa jika Amazon benar-benar peduli dengan keselamatan pekerja, maka perusahaan harus menghentikan penghancuran serikat pekerja, membayarkan gaji yang layak, dan mengakhiri pengawasan invasif serta praktik manajemen hukuman yang menjadi penyebab sebenarnya dari krisis keselamatan perusahaan.

Baca Juga : CES 2023: Mulai dari Smellscapes hingga Robot Anjing, Semua Ada!

(ak)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar