Dok. Console Indonesia
Pada industri di seluruh dunia, tidak jarang yang menggunakan Polyurethane (PU) untuk lantai, terlebih di industri berat, gudang, logistik, dan general manufaktur.
Lantai PU atau PU Flooring seringkali menjadi pilihan ketika industri kerap ada pekerjaan yang melibatkan kendaraan berat.
Selain PU Flooring, terdapat juga PU Concrete yang juga terbuat dari Polyurethane namun memiliki perbedaan dari PU flooring.
Bahan PU Concrete cenderung lebih cepat kering namun bahan ini lebih kuat untuk lantai.
Keduanya memiliki kelebihan masing-masing untuk lantai. Lantas apa sajakah perbedaannya? Simak informasinya berikut :
Komposisi Bahan
PU Flooring (Polyurethane Flooring) adalah jenis lantai yang menggunakan bahan poliuretan sebagai bahan utamanya. Poliuretan adalah polimer yang sering digunakan dalam industri konstruksi karena sifat elastisitasnya yang tinggi, daya tahan terhadap abrasi, dan kemampuannya untuk melawan zat kimia.
Sementara PU Concrete (Polyurethane Concrete) juga terbuat dari poliuretan, tetapi dengan penekanan pada penggunaan dalam campuran beton.
Singkatnya PU Concrete adalah jenis campuran beton yang mengandung poliuretan. Poliuretan ditambahkan ke campuran beton sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan beberapa sifat material.
Bisa mencakup penggunaan poliuretan sebagai bahan pengikat dalam beton atau sebagai lapisan pelindung di atas beton konvensional.
Aplikasi
PU Flooring sering digunakan di area industri, komersial, dan institusional di mana diperlukan kekuatan, daya tahan terhadap abrasi, serta kemampuan untuk melawan zat kimia. Contohnya termasuk pabrik, gudang, laboratorium, dan area lain dengan beban berat.
Sedangkan PU Concrete dapat digunakan dalam berbagai proyek konstruksi, seperti lantai beton di industri makanan dan minuman, laboratorium, atau fasilitas pengolahan kimia. Tujuan penambahan poliuretan dapat melibatkan peningkatan daya tahan terhadap abrasi, bahan kimia, atau perubahan suhu.
Daya Tahan dan Karakteristik
PU Flooring dikenal karena elastisitasnya yang tinggi, daya tahan terhadap aus, dan kemampuan untuk menahan serangan kimia.
Ini memberikan lapisan yang nyaman di bawah kaki, yang membuatnya cocok untuk area yang mungkin memerlukan isolasi suara atau perlindungan khusus.
Sementara PU Concrete memberikan kekuatan tambahan dan perlindungan terhadap bahan kimia. Ini juga dapat meningkatkan daya tahan beton terhadap retak dan goresan.
Proses Aplikasi
PU Flooring biasanya diaplikasikan dalam bentuk cairan dan kemudian mengeras menjadi lapisan padat. Proses pengaplikasiannya melibatkan penggunaan roller atau spatula.
Sedangkan untuk PU Concrete bisa dicampurkan langsung ke dalam campuran beton atau diaplikasikan sebagai lapisan pelindung setelah beton dikeringkan. Proses aplikasinya dapat melibatkan penerapan manual atau menggunakan peralatan khusus.
Jadi, singkatnya PU Flooring adalah jenis lantai dengan bahan utama poliuretan, PU Concrete adalah campuran beton yang mengandung poliuretan.
Keduanya memiliki aplikasi yang berbeda dalam konteks konstruksi dan pemeliharaan fasilitas.
Penting untuk dicatat bahwa perbedaan antara PU Flooring dan PU Concrete dapat bervariasi tergantung pada formulasi spesifik bahan yang digunakan dan tujuan penggunaannya dalam suatu proyek konstruksi.
Tinggalkan Komentar