Sumber: New York Post
Teknologi.id – Aplikasi berkirim pesan, Telegram mengumumkan bahwa pihaknya akan menyerahkan nomor telepon beserta alamat IP pengguna yang menjadi terlibat kegiatan kriminal dengan memanfaatkan layanan aplikasi Telegram. Hal ini disesuaikan dengan kebijakan privasi Telegram yang baru saja diperbarui.
Telegram akan memberikan nomor telepon dan alamat IP
pengguna apabila pihaknya mendapatkan permintaan dari pihak berwenang atau
lembaga peradilan. Telegram akan melakukan pertimbangan hukum atas permintaan
tersebut dan dapat mengungkapkan data pengguna pada lembaga terkait apabila Anda
terlibat dalam kegiatan kriminal dengan melanggar Kententuan Layanan Telegram.
Penyesuaian ini dilakukan setelah CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap oleh pihak berwenang Prancis dengan tuduhan mendukung aktivitas ilegal di platformnya. Durov mengatakan di unggahan Telegramnya bahwa pihaknya berniat untuk mencegah tindak kriminal yang dilakukan dengan cara menyalahgunakan fitur pencarian Telegram.
Baca Juga: Korea Selatan Darurat Pornografi Deepfake Melalui Aplikasi Telegram
Perlu diketahui, fitur pencarian Telegram berfungsi agar
pengguna dapat mencari saluran publik dan bot yang bisa dimanfaatkan untuk
mendukung produktivitas pengguna atau mendapatkan informasi tertentu. Namun,
menurut Durov fitur tersebut telah disalahgunakan untuk menjual barang-barang
ilegal.
“Alamat IP dan nomor telepon mereka yang melanggar aturan
kami dapat diungkapkan kepada lembaga terkait untuk menanggapi permintaan hukum
yang sah. Kami tidak akan membiarkan penjahat membahayakan integritas platform
kami dan satu miliar pengguna,” ungkap Durov ada unggahan Telegramnya.
Sebelumnya, kebijakan tersebut hanya berlaku bagi pengguna yang dinobatkan sebagai tersangka terror. Namun, longgarnya kebijakan Telegram menjadikan platform ini populer bagi penjahat. Menurut laporan The New York Times, terdapat ribuan saluran di Telegram yang terkait dengan aktivitas terorisme, pelecehan seksual, perdagangan narkoba, dan ekstrimisme.
Baca Juga: Cara Login Telegram di HP dan Komputer
Dalam rangka menjadikan Telegram sebagai platform yang
berintegritas, Telegram juga memanfaatkan teknologi AI untuk mengidentifikasi
dan menghapus konten berbahaya yang ada pada fitur pencarian Telegram. Pada awal
September, Telegram telah mengubah respon Frequently Ask Question (FAQ)
mengenai permintaan moderasi pada obrolan pribadi. Selain itu, Telegram juga
menonaktifkan fitur People Nearby yang diduga disalahgunakan oleh penipu serta
menjeda unggahan ke platform blogging anonim milikanya, Telegraph.
Kemungkinan, akan ada banyak perubahan di Telegram pada waktu mendatang terutama dalam hal konten ilegal dan moderasi. Hal ini dilakukan sebagai upaya Telegram untuk membalikan reputasinya yang dianggap sebagai platform kejahatan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(sap)
Tinggalkan Komentar